6

30 5 1
                                    

Bella sudah sampai di sekolah Varelio walaupun tadi hujan lebat sempat menghalangi jalannya untuk menjemput Varelio.Varelio berlari ke arah Bellaa dan memeluknya erat

"Yeay mama jemput Varel"Varelio mencium pipi sang Mama

"Iya sayang,kan kemarin mama udah janji mama akan usahakan untuk jemput Varelio,anak mama yang paling ganteng"Lanjut Bella

Sang anak mengangguk lucu namun pandangannya lagi-lagi jatuh kearah sepasang keluarga harmonis yang dengan canda tawa mereka.Lengkap dengan keluarga yang utuh,yaitu Seorang Ayah,ibuk dan anak begitupun ada seorang adik atau kakak.

"Mama mereka di jemput papa sama mama mereka"

Jiwa Bella lagi-lagi terguncang "Varel ada saatnya mama cerita tentang papa,tapi untuk sekarang mungkin varelio belum mengerti"

"Tapi Varel punya papa kan,seperti yang lain"Varel lagi-lagi menunduk lesu

Bella memejamkan matanya sejenak dan mengiyakan perkataan putra semata wayang ya

"itu yaudah ya aku kita pulang kata kita jalan-jalan dulu kita jalan-jalan dulu dong ma,teruskan kemarin mama udah janji sama Varel kalau mau ajak Varel jalan-jalan"

"ya udah siap "Bella harus kuat untuk menghadapi arus kehidupan yang harus ia jalani saat ini namun hidupnya kini hanyalah semata-mata untuk Varelio bukan untuk yang lain dia hanya ingin melihat putranya tertawa kan bahagia,Itu saja.Namun terasa sulit hal itu terjadi jika Varelio selalu menanyakan bagaimana dan dimana sosok Papanya.

Brakk pintu rumah itu terbuka kencang tatkala seorang perempuan menggebrak dan membukanya

PLAKKKKKK

"Jadi kamu udah hamilin perempuan sebelum kamu nikahin aku"Ayla menampar keras wajah suaminya

"Ayla"Sastra tak mampu menatap manik Aylaa

"Cukup,muak aku sama kamu"Ayla menggebu menatap suaminya tajam

"Kamu udah sentuh wanita perempuan lain sebelum aku"

"Ayla,maaf itu kecelakaan"Lanjut Sastra

"Kamu pikir aku peduli,nggak"Ayla bersedekap dada

"Aku bakal izinin kamu tanggung jawab,tapi dengan satu syarat"

"Ayla,apa maksud kamu?. Kamu nyuruh aku buat nikah sama Bella"Sastra menggeleng pelan

Deg

"Bella,cewek kampungan itu,Jijik semakin jijik aku sama kamu"Dengan senyum Smriknya Ayl a mengatakan hal tak pantas seperti itu

"Ayla,,"Lirih Sastra

"Diam brengsek,aku benci sama kamu,aku cuma kasih kesempatan untuk kamu tanggung jawab sama anaknya bukan dengan ibunya,ingat itu!"Ayla lalu pergi menemui ibu mertuanya meninggalkan Sastra yang bimbang dan frustasi tidak tahu harus berbuat apa.

Sekelebat ia membayangkan Perkataan Sahabatnya Reksa

"Gue yang bakal Tanggungjawab"

"Kenapa perasaan ini berat Tuhan,jika memang Reksa ingin bertanggungjawab atas Bella,hati ini sakit sekali"

"Sudah sebesar apa kamu nak,semoga mama tidak melakukan hal yang papa suruh waktu itu,maafin papa sayang"

Sesekali ia membayangkan bagaimana perasaannya jika bertemu dengan anaknya nanti,namun apakah bisa bertemu?.

"Bunda,Ayla sangat kecewa "Ayla

"Tenang sayang, mama juga tidak akan pernah membiarkan Sastra bertemu dengan orang itu"Sang bunda mengelus surai lembut sang menantu kesayangan

"Maksud mama Bella"Ucapnya sedikit mengeluarkan airmata yang hanya akting semata

entahlah Ayla tidak begitu sedih dia hanya syok ternyata Sastra sudah menyentuh perempuan lain bahkan dia saja belum tersentuh.

"Katamu Bella"Bunda mengernyit sepertinya ia mengingat sesuatu

"Anak kampungan itu"

Ayla tersenyum smrik,sebuah kebetulan atau apa ?.Ia tak perlu sulit jika harus membuat orang itu di benci oleh mertuanya

"Bunda kenal"Ayla mengubah raut wajahnya menjadi sendu

"Dia memyukai Sastra sejak dulu, Sampai - sampai dia mengemis pekerjaan pada Bunda waktu itu"

"Namun ada tujuan lain, mendekati Sastra itu tujuan utamanya"

"Jadi bunda tidak menyukai Bella"Ayla mengernyit

"Tidak,bunda bahkan malu jika berada di dekat dia,bunda berasa miskin"Bunda terkekeh geli

"Bunda bisa saja,bunda seandainya Sastra ingin menikah lagi dengan Bella apakah bunda merestui "

"Kamu sudab gila menanyakan hal itu Ayla,hal itu tidak pernah terjadi "

Ayla cukup puas dengan jawaban itu kemudian ia memeluk ibu mertuanya."aku juga tidak akan membiarkan hal itu terjadi"

"Mama awas ada air,nanti kaki mama basah"

"Iya sayang mama hati-hati "

"Mama kita pulang aja ya, Varel udah capek jalan nih"

"Masa baru beberapa jalan aja udah capek,kan udah keseringan jalan"

"Tapi kali ini capek,dada Varel sakit ma"

"Astaghfirullah,Varel maafin mama,mama tidak bermaksud sayang"

Sepanjang jalan,hujan rintik-rintik membasahi  mereka Tiba-tiba dari arah belakang mobil melaju kencang dan menerabas genangan Air.

Byurrrrr

"Akhh, Astaughfirullah"Pekik Bella

Orang didalam mobil itu keluar ia membuka kacamata hitamnya dan menatap remeh ke arah Bella.

"Lama gak ketemu"Ucap orang itu membuat Bella mendongak

Deg

VarelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang