The Road Home

Chapter 33 - Loyalty and Faith (1)

Mereka tidak menyangka bahwa dalam satu malam rencana mereka akan benar-benar terganggu.

Pada hari Jumat, markasnya menerima tugas dukungan di menit-menit terakhir. Kumpulan bahan peledak baru telah digali. Jumlahnya besar, dan bahan peledak ini juga telah terkubur di dalam tanah selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, mereka sangat berbahaya dan telah dikumpulkan dan dikirim ke pabrik terpencil. Ada kebutuhan mendesak bagi para spesialis untuk memusatkan semua upaya mereka pada operasi ini dan membuang bahan-bahan berbahaya ini.

Lu Yanchen adalah orang pertama di markasnya yang ditunjuk untuk tugas ini.

Yang kedua adalah orang paling senior yang berpengalaman di tempat ini, spesialis tua, kurus dan tidak tinggi, dengan tinggi hanya 1,65 meter tetapi perawakannya lurus dan tegak.

Selama waktu normal, tidak ada interaksi antara mereka berdua ketika mereka berada di pangkalan militer, dan sebenarnya ketika mereka pergi, mereka mengadakan pertemuan di kantor dengan atasan pangkalan. Gagasan umum dari pertemuan tersebut adalah bahwa kali ini, jumlahnya besar, tingkat kesulitannya tinggi, dan tingkat bahayanya juga tinggi, jadi atasan mereka ini adalah 'memberi semangat kepada pasukan' sebelumnya. Namun, setelah sepuluh menit, atasan itu dapat melihat bahwa keduanya menggunakan ekspresi yang menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar membutuhkan pembicaraan, jadi dia berkata, "Lao Shen, aku tahu kamu tidak memiliki keluarga dan hanya perlu kembali untuk mengemasi beberapa barang dan kemudian kanu akan baik-baik saja. Xiao Lu, bukankah kamu akan menikah? Kamu akan pergi selama tiga sampai empat bulan. Apakah kamu perlu menunda pernikahan?"

"Tidak." Lu Yanchen berhenti sejenak, lalu meminta, "Sebelum aku pergi, beri aku satu hari libur agar aku dapat mendaftarkan pernikahanku, dan itu sudah cukup. Istriku perlu mengajukan permohonan akta kelahiran. Tidak ada cukup waktu baginya untuk menungguku mendaftarkan pernikahan ketika aku kembali." Atasan tingkat atas ini dengan mudah memberikan persetujuannya untuk ini dan sambil lalu juga memberi tahu asisten administrasi untuk mempercepat departemen sumber daya manusia tentang hal itu. Namun pada akhirnya, jawaban yang mereka terima adalah bahwa profilnya masih belum ditransfer, jadi, sayangnya, dia harus mengambil satu hari di tengah penugasan untuk terbang kembali dan mendaftarkan pernikahannya.

Saat ini, Gui Xiao sudah berada di kota kecil itu.

Dia telah mempertimbangkan bahwa Lu Yanchen biasanya tidak punya waktu, dan jam kerjanya fleksibel. Juga, pertama, dia tidak bisa menahan keinginannya untuk berbagi berita dengan teman baiknya, dan kedua, dia ingin mulai membuat pengaturan untuk semuanya. Jadi, dia pergi ke sini hari ini.

Meng Xiaoshan cepat dan efisien ketika dia melakukan sesuatu, dan membawa menu restorannya, dia mulai memetik dan memilih dengan Gui Xiao...

Di sofa kulit berwarna marun, Gui Xiao meletakkan pipinya di bantal belakang dan menghirup aroma samar yang dikeluarkan oleh sofa, menginstruksikan, "Beri aku nomor rekening bankmu. Aku akan mentransfer uangnya kepadamu."

"Lelucon macam apa itu?" Meng Xiaoshan tertawa. "Bukan kamu yang meminjam uang itu."

Gui Xiao memandangnya dengan murung. "Tapi aku merasa tidak enak."

Meng Xiaoshan menghela nafas ringan. "Ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan Lu Chen atau kamu. Jumlah uang ini adalah sesuatu yang secara pribadi diminta oleh Hai Dong kepadaku, dan yang menjadi dasar permintaannya adalah persahabatan antara dia dan aku. Ini adalah sesuatu antara Hai Dong dan aku. Aku beritahu padamu, jangan pergi dan mencoba mengembalikan uang itu ke Hai Dong. Kembali di sekolah menengah, dia telah berkeliling dengan sekelompok gangster dan menyebabkan masalah, dan Lu Chen yang menyeretnya kembali. Jika bukan karena Lu Chen, dia pasti sudah lama hancur. Ketika menyangkut masalah antara pria, jangan melibatkan dirimu juga di dalamnya. Jika dia memang ingin kamu terlibat dalam hal ini, dia tidak akan menjadi Lu Chen yang kukenal."