🌷7. MMA

157 29 0
                                    

"Kalo nggak mampu wakilin kelas, bilang dari awal, yang dibutuhkan itu skill bukan gaya doang!" Suasana kelas XI IPA 1 pagi ini begitu ramai dikelilingi para siswa yang kepo akan perkelahian yang terjadi. Suara Zoe terdengar berteriak nyaring nyaris histeris.

Seperti arena tinju, Saras dan Zoe tengah saling menerkam di tengah-tengah lingkaran para siswa; menjadi tontonan gratis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti arena tinju, Saras dan Zoe tengah saling menerkam di tengah-tengah lingkaran para siswa; menjadi tontonan gratis.

Rambut keduanya sudah mirip tarzan dengan luka-luka bekas cakaran memenuhi wajah. Zoe duduk diatas perut Saras sambil menampar wajahnya. Cowok-cowok di kelas mencoba memisahkan mereka, menarik Zoe agar menyingkir sebelum terjadi hal lebih serius pada Saras yang sudah babak belur, hampir jadi bubur karena Zoe memang dikenal sebagai atlet karate.

"Gue sama Bian dari awal emang nggak setuju si goblok ini yang wakilin lomba debat," Zoe mengungkit lagi momen ketika kelas mereka memanas saat rapat pemilihan kandidat debat dari kelas mereka. Zoe merasa dirinya dan Bian yang paling pantas di kelas itu untuk mewakili ajang tersebut, karena pengalaman mereka jauh lebih banyak dan diakui.

Tapi, teman-teman gobloknya malah lebih memilih Saras. Akhirnya, rekor yang selalu dipegang kelas IPA SMA Harapan Bangsa beberapa dekade ini sebagai juara bertahan lomba debat tingkat nasional dipatahkan, dan yang mematahkan itu adalah kelas IPA angkatan mereka, kelas mereka sendiri, kumpulan orang bodoh yang meremehkannya.

Sedari pagi Zoe mengomel dan mencerca Saras. Jangankan memenangkan ajang lomba, Saras dengan bodohnya hanya demam panggung diatas podium dan mulutnya terkunci rapat bagai terkena gendam. Benar-benar dungu. Dan orang seperti ini dianggap teman sekelasnya yang memiliki iq rendah lebih baik darinya? Zoe sangat tidak terima.

Karena terus dipancing Zoe dan dipermalukan, Saras yang memang trauma dengan kebodohannya waktu ajang debat berlangsung dan menanggung malu besar yang tak tertahankan, tapi diungkit-ungkit terus oleh Zoe, batas kesabarannya sebagai manusia biasa juga habis hingga terjadilah pertengkaran itu.

Karena terus dipancing Zoe dan dipermalukan, Saras yang memang trauma dengan kebodohannya waktu ajang debat berlangsung dan menanggung malu besar yang tak tertahankan, tapi diungkit-ungkit terus oleh Zoe, batas kesabarannya sebagai manusia biasa j...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditengah peliknya keadaan, Vania malah menambah masalah dengan sibuk mengambil video dan foto Zoe dan Saras. Melihat hal itu Zoe tambah kesal, ia mengambil hp Vania dan membantingnya ke lantai, Vania berteriak histeris seperti ingin pingsan  karena hp itu adalah hp baru iphone promaxnya yang baru saja dibeli sebulan lalu.

Sapta Timira : When We Meet Evil (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang