"Jangan ikut campur." Ucapan Junghwan membuat langkah Doyoung berhenti tepat di depan pintu, immortal itu akhirnya diam sambil melipat tangan di depan dada, menantikan perkelahian menarik yang akan terjadi di halaman rumahnya.
"Belasan makhluk bau akan membuatmu kewalahan, Dewa So." Balas Doyoung yang tengah bersandar di teras rumah.
Ucapan Doyoung sepenuhnya benar karena ini pertama kalinya Junghwan diserang oleh kelompok iblis, biasanya hanya sendiri dan itu juga mampu menguras hampir seluruh tenaganya.
Doyoung meringis saat Junghwan mendapat pukulan tepat di wajah, Junghwan bukan makhluk dengan kulit yang mudah beregenerasi maka dapat dipastikan kalau wajahnya akan babak belur besok pagi.
Hanya jika ia memenangkan pertarungan malam ini.
Tapi Doyoung juga berdecak kagum saat melihat Junghwan berhasil menumbangkan tiga iblis bau dalam satu gerakan, Dewa itu jelas akan mendapat tawaran akting film aksi jika ada sutradara yang melihat tingkahnya.
Gerakan Junghwan sangat lihai, Doyoung yakin ia menghabiskan banyak waktu untuk berlatih agar bisa melindungi dirinya sendiri. Beruntung karena Tuhan memberi otak yang berguna agar bisa ia pakai untuk berpikir perihal bagaimana cara melindungi diri tanpa kekuatan yang dulu ia punya.
Pertarungan makin seru dan Doyoung makin memerhatikan Junghwan dari jauh, ia sedikit ingin membantu laki-laki itu tapi ucapan pedas Junghwan beberapa waktu lalu langsung hinggap di kepala, membuat Doyoung mengurungkan niat karena tidak ada gunanya jika ia membantu Junghwan.
Keduanya tidak lagi terikat janji, maka Doyoung juga tidak berkewajiban melindungi Dewa lemah seperti dirinya.
Sampai tiba-tiba Doyoung dikagetkan dengan belati berpancarkan warna merah menyala yang ada di tangan salah satu iblis di sana, senjata yang ia yakini akan langsung membunuh Junghwan tanpa ampun.
"Perhatikan belakangmu, Dewa So." Ucap Doyoung, berusaha memberi peringatan.
Junghwan berbalik dan sialnya makhluk yang ada di belakangnya langsung menubruk tubuhnya dengan keras, membuat Dewa itu jatuh dan berhasil diinjak oleh iblis lain. Belati yang jelas bukan berasal dari bumi kini berada tepat di leher Junghwan, satu sayatan dan Doyoung tahu betul bahwa itu akan sangat menyakiti Junghwan.
Doyoung terpaksa turun tangan, dengan satu jentikkan jari ia berhasil membuat iblis yang menginjak tubuh Junghwan menghilang, meninggalkan asap yang pasti berbau busuk jika makhluk di sana memiliki indra penciuman.
Junghwan menggeram ketika menyadari bahwa Doyoung ikut campur dalam pertarungannya, sedangkan si immortal yang merasa sudah terlanjur membantu Junghwan kembali menggunakan kekuatannya untuk menyingkirkan sisa iblis yang ada di halaman rumahnya.
Tubuh Doyoung seketika lemas bersamaan dengan hilangnya makhluk yang mengepung Junghwan.
"Kim Doyoung!" Junghwan berteriak sambil berlari ke arah Doyoung yang hampir jatuh dari tempatnya berdiri, menangkap tubuh yang lebih kecil ke dalam rengkuhan.
"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak ikut campur dalam urusanku."
Doyoung terkekeh pelan. "Sama-sama, Dewa So." Ucapnya sebelum kehilangan kesadaran.
***
Berulang kali Doyoung merintih dalam tidurnya, membuat Junghwan yang kembali menyiapkan berbagai macam alat masak di dapur langsung mendatangi Doyoung yang tengah berbaring di atas ranjang.
Doyoung belum bangun dan Junghwan tidak mengerti harus berbuat apa.
Setelah puas dengan penampilan dapur Doyoung yang baru, Junghwan membawa segelas air hangat ke dalam kamar, tidak lupa dengan obat yang sempat ia beli menggunakan aplikasi daring. Junghwan jelas paham dengan perkembangan teknologi yang manusia buat karena hampir seratus tahun sejak ia memutuskan untuk berbaur dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [Hwanbby]✔
Fanfic"Is fate getting what you deserve, or deserving what you get?" wherein Junghwan, a cursed God who killed everyone that got his love, meet Doyoung, an immortal who desperately wanted to die.