Prolog Season 4

1.1K 110 15
                                    

Prolog - I'm Tired#season4

Note:

Sebelum membaca cerita ini, ada baiknya kalian membaca cerita I'm Tired#season3 lebih dulu, agar kalian mudah memahami isi ceritanya:>

Boboiboy hanya milik MONSTA! saya hanya meminjamnya saja.

Cerita ini murni dari pemikiran saya, tidak ada unsur plagiat. Jika ada kesamaan itu karena ketidaksengajaan.

------------------------------------------------------------


"INI SEMUA SALAHMU, ICE!"

'Degh!'

Bentakan serta tatapan tajam yang Blaze lontarkan untuknya membuat Ice tak memiliki nyali lagi. Blaze begitu membencinya, dan itu memang pantas untuk ia dapatkan. Ice melangkah mundur dengan tubuh yang bergetar hebat, air matanya sudah bertumpuk, mengantri untuk jatuh. Tak kuasa membendungnya lagi, Ice segera berlari keluar dari ruangan rumah sakit.

"ICE!"

Kakinya terus berlari tanpa arah, tak memperdulikan Halilintar yang terus memanggilnya. Ia menghentikan langkah di sebuah lorong gelap yang jarang dilewati orang-orang. Matanya nampak kosong, ia mendaratkan pantatnya di kursi tunggu yang sudah sedikit berkarat.

Kedua tangannya memeluk kakinya yang terangkat naik keatas kursi, kepalanya menopang pada kedua kakinya. Hampa, perasaannya saat ini nampak kosong dan tak berwarna, seolah mataharinya benar-benar hilang.

"Kau ... bodoh, Ice," umpatnya pada diri sendiri.

"Hati mana yang tidak sakit jika diperlakukan begitu?" Pertanyaannya terlontar. Tak ada yang bisa mendengar, hanya hembusan angin dingin yang menemaninya.

Kepalanya mendongak seraya bersandar pada belakang kursi. Matanya menatap langit-langit rumah sakit yang sedikit berdebu. Sepertinya tempat ini jarang dibersihkan.

"Andai saja ...." Ia menatap penuh harap. "Andai saja waktu bisa diputar ... tak mungkin aku akan menggores memori mu dengan kenangan buruk ini, Blaze," gumamnya disertai helaan nafas panjang yang begitu memilukan.

"Ice ...."

Pemuda pemilik nama itu sama sekali tak menoleh. Ia tau siapa yang memanggilnya hanya dari mendengar suara.

"Ayo, kembali." Tak kunjung mendapatkan jawaban, Halilintar kembali bersuara. "Setidaknya bicara denganku di taman rumah sakit," pintanya.

Ice menoleh, matanya yang memerah menatap lekat kearah abang sulung nya. "Di sini lebih tenang. Abang kembali saja, Ice akan menyusul," jawabnya pelan.

Halilintar menggeleng, ia mendekati Ice lalu duduk di sampingnya. Pemuda dengan jaket biru lautnya menoleh kesamping, tak ingin menatap Halilintar walau tau abangnya itu menghampirinya.

"Blaze baru saja sadar, ia belum bisa menormalkan ingatannya, jadi mungkin saja ia keceplosan mengatakan itu." Halilintar mencoba berbicara, walau Ice tak ingin menatapnya setidaknya Ice tetap mendengar ucapannya.

"Besok, Blaze pasti mencari mu dan meminta maaf," lanjutnya. "Apa ucapan Abang bisa dipercaya?" Ice bertanya, tanpa berniat menolehkan kepalanya.

I'm Tired #Season4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang