4

1.2K 196 17
                                    

Happy reading guys!!!!


*

*

*

Hari Minggu tiba, Xiao Zhan menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapi lengkap dengan topi hitam di kepalanya serta ransel hitam di punggungnya. Pemuda itu berniat pergi ke toko buku untuk membeli beberapa buku.

"Kau mau kemana?" Haikuan yang baru saja keluar kamar menatap sang adik sambil memasang kancing di pergelangan tangannya.

"Zhan Zhan, kenapa sudah rapi? Bukankah hari ini kau tidak ada kuliah dan ini hari Minggu." A Cheng datang dari arah dapur dengan sebuah nampan yang berisi segelas susu cokelat hangat beserta secangkir kopi.

"Aku akan pergi ke toko buku, ada beberapa buku yang kubutuhkan." Ucap Xiao Zhan sembari melangkah menghampiri sang kakak ipar.

"Minumlah dulu, setelah itu Gege akan mengantar mu." Pria itu menaruh nampan di atas meja kemudian memutar tubuhnya menghadap sang adik.

Xiao Zhan mengambil gelas yang berisi susu cokelat miliknya. "Tidak perlu, aku akan pergi bersama seorang temanku." Ucap Xiao Zhan sambil mulai meneguk susu hangat itu.

"Teman? Sejak kapan kau memiliki seorang teman?" A Cheng memberikan tatapan menyelidik ke arah sang adik.

"Sejak aku baru masuk universitas," ucap Xiao Zhan singkat yang di berikan respon tak percaya oleh A Cheng.

"Seharusnya kau berteman dengan orang yang bisa menjagamu, setidaknya agar ada yang membelamu dari para perundung itu." Ucap A Cheng seraya menyodorkan cangkir kopi ke arah sang suami.

"Dia seperti yang Gege sebutkan sebelumnya, tapi aku menolak karena aku tak ingin dia berada dalam masalah karena ku." Xiao Zhan meneguk habis susunya kemudian membuka ponselnya.

"Ah Ge, teman ku hampir sampai, aku berangkat sekarang." Xiao Zhan melambaikan tangan sambil berlari keluar tanpa menunggu jawaban dari kedua kakaknya.

"Apakah aku perlu menyelidiki teman Zhan Zhan agar kau merasa tenang?" Hanya denhan melihatnya raut wajah A Cheng saja, Haikuan sudah mampu membaca pikiran sang istri.

Sontak A Cheng langsung menoleh dengan senyum lebar. Ia menepuk kedua bahu tegap sang suami kemudian melingkarkan kedua lengannya di leher kokoh pria itu.

Chup...

"Kau memang paling mengerti keinginanku," ucapnya dengan kerlingan nakal setelah mendaratkan kecupan di bibir sang suami.

"Tentu saja, akan kulakukan apapun untuk melindungi mu dan juga Zhan Zhan." Ucap Haikuan dengan tatapan lembut.

*****

Yibo bersandar di dekat pintu toko buku sambil memainkan ponselnya. Saat ini ia tengah menunggu kedatangan Xiao Zhan. Beberapa gadis yang berlalu lalang menatap kagum dirinya sambil sesekali berbisik satu sama lain. Ia bukan tidak mendengar bisikan-bisikan itu, hanya saja ia terlalu malas untuk peduli atau bisa di katakan ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.

Tap tap tap!

"Apa kau sudah lama?" Xiao Zhan berdiri di depan Yibo dengan nafas yang tak beraturan karena berlari.

Mendengar suara Xiao Zhan, Yibo mengalihkan perhatiannya dan langsung menegakkan tubuhnya. "Sekitar lima menit yang lalu," ucap Yibo.

He's scary, but I love him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang