02

1.5K 222 14
                                    

Happy reading!!!

*

*

*

2 Minggu kemudian.

Beberapa hari berlalu dan sejak kejadian tempo hari di mana ponselnya rusak, Xiao Zhan tak pernah lagi diizinkan berkendara sendiri oleh A Cheng. Pria itu menentang tegas keinginannya untuk berkendara sendiri dan kini seperti hari sebelumnya, A Cheng mengantar Xiao Zhan tanpa Mempedulikan raut jengkel yang di tunjukkan oleh sang adik. Bukan semata karena ia abai, tetapi wajah jengkel sang adik ipar adalah salah satu ekspresi yang ia sukai karena Xiao Zhan akan sangat lucu dengan ekspresi seperti itu.

Setelah 20 menit perjalanan, mobil yang di tumpangi oleh Xiao Zhan berhenti di depan kampus. "Zhan Zhan akan masuk sekarang, Gege pulanglah dengan selamat." Ujar Xiao Zhan dengan suara lemah. Tampak jelas dari raut wajahnya kalau pemuda itu tengah kesal.

A Cheng menghela nafas maklum melihat sikap Xiao Zhan. Namun, ia harus melakukannya demi kebaikan sang adik. Ia tak ingin karena keteledorannya hal buruk yang pernah terjadi pada Xiao Zhan terulang lagi.

"Aku akan berhenti jika aku sudah mendapatkan seseorang yang tepat untukmu, seseorang yang akan menjagamu." Monolog A Cheng sambil menatap punggung sempit sang adik.

.

.

.

Sesampainya di depan pintu kelas, Xiao Zhan menarik nafas panjang sebelum akhirnya melangkah masuk. Ia melangkah menuju kursinya tanpa menoleh kearah Yibo yang kini menatapnya seperti hari-hari sebelumnya.

Selalu seperti ini, Yibo akan selalu memandanginya dalam diam, mengikutinya kemanapun ia pergi. Entah itu ke kamar mandi, kantin, ataupun perpustakaan, dan itu membuatnya tidak nyaman.

"Yibo, bisakah kau tidak menatapku? Maaf, tapi kau membuatku tidak nyaman." Ucap Xiao Zhan yang mulai lelah dengan sikap Yibo.

Tak ada jawaban dari Yibo, pria itu masih betah melihat kearahnya hingga Xiao Zhan hanya bisa pasrah.

Duk!

Duk!

Duk!

Xiao Zhan menyandarkan kepalanya di meja hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. 20 menit berlalu, lelaki cantik itu bahkan tak berani mengangkat kepalanya karena Yibo terus menatapnya. Xiao Zhan kembali menegakkan tubuhnya dan menatap ke arah lain berusaha menghindari kontak mata dengan pria tampan itu.

"Sebenarnya apa yang ada di wajah ku, mengapa kau selalu menatapku? Kau membuatku tidak nyaman dengan tatapanmu dan... dan... Tatapan macam apa itu?!" Ucapnya malas. Sungguh ia ingin menghilang saja agar tak lagi terlihat oleh pria itu.

"Tidak ada, aku sengaja ingin menatap mu karena kau adalah temanku saat ini." Ucap Yibo seraya menarik kursinya mendekat kearah Xiao Zhan yang malah beranjak dari posisinya.

"Aku ingin ke kamar mandi," ucapnya kemudian melangkah pergi dan seperti biasa itu tak membuat Yibo berhenti memandanginya dan kini pemuda itu bahkan mengikutinya sepert.

Baru beberapa hari Xiao Zhan berada di universitas ini dan sejujurnya ia merasa menyesal pindah ke tempat ini. Di kampus lama ia memang tidak memiliki teman dan sering di rundung, tetapi tidak di ikuti atau di pandangi terus menerus seperti ini.

Merasa Yibo kembali mengikutinya, Xiao Zhan berhenti melangkah lalu membuang nafas kasar dan berbalik menatap pria itu yang kini berdiri.

"Sebenarnya kau ini kenapa? Kau membuatku takut jika seperti ini, bagaimana kita bisa berteman jika kau terus menerus membuatku takut?!" Ucap Xiao Zhan dengan suara yang sedikit keras. Sungguh, sikap Yibo membuatnya merasa takut dan jengah.

He's scary, but I love him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang