[END] Hanya kisah tentang dua orang tsundere dan suka denial yang sering dipertemukan. Apakah hanya kebetulan atau memang sudah takdirnya? Karena pada dasarnya tidak ada kebetulan di dunia ini, semua telah diatur rapi dalam skenario sang pencipta.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▌│█║▌║▌║ ║▌║▌║█│▌
"Aku tidak pernah mimisan tetapi sekarang aku menderita me miss you!" *mi mis u
"Iishh! Hyuuung!!"
"Aku merindukanmu, kekasih manisku..."
Seketika semua dalam pandangan Jungkook berubah menjadi merah muda, dengan banyak kelopak bunga berjatuhan. Ia kembali berdehem, pipinya pun memerah, kedua sudut bibirnya pun terangkat dan sesekali menepuk pelan pipinya, memastikan bahwa ia tidak bermimpi. Sang mommy yang melihat tingkah putranya pun hanya menahan senyumnya dan terlihat bahagia, pasalnya ini adalah kali pertama ia melihat putranya tampak salah tingkah, merona dan malu.
"Uh? Apa? Aku tidak mendengarnya," balas Jungkook.
Bohong, nyatanya ia tersipu dan tersenyum. Ia saja hampir melompat bahagia jika saja sang mommy tidak berada di sana.
"Kau mengatakan sesuatu? Aku tidak mendengarmu. Mommy sedang membuat juice," ujar Jungkook. Terjeda sejenak. "Mom! Berhenti menyalakan juicer, aku tidak mendengar ucapan Tae hyungie!" pekiknya.
Sang mommy menatapnya, ia mengendikkan bahunya, lalu menunjuk beberapa makanan yang ada di depannya. Sang mommy tidak menyalakan juicer atau peralatan listrik yang membuat berisik lainnya. Jungkook berdehem lalu menampilkan gigi kelincinya.
"Aku merindukanmu, kekasih manisku... Sangat merindukanmu, Jeon Jungkook manis..."
Jungkook kembali tersenyum, "Ekhem! Membuatku malu saja! Memangnya berapa usiamu, hyung? Menggodaku...iish! Rasanya ingin menjadi awan di sana..." ujar Jungkook.
"Awan? Kenapa?"
"Awana be with you!" Jungkook tiba-tiba terkikik, kemudian kembali menggores acak dinding itu dengan telunjuknya. *i wanna be with you.
"Ha...ha..berani menggodaku, hm? Coba kalau aku di sana, sudah pasti aku akan menciummu sampai pingsan! Haaaah...kalau seperti ini, kau benar-benar seperti sendok..."
Jungkook menghentikan kegiatannya, tiba- tiba saja blank. "Aku seperti sendok?"
"Ha...ha...karena Jeon Jungkook manis telah mengaduk-aduk hatiku, belum lagi menambahkan gula, jadi hariku jadi sangat manis. Ya, meskipun kau lebih manis dari gula dan madu," ujar Taehyung.
"Hyuuung...aku jadi rindu, ridu, rindu, rindu...padamu..." Jungkook mencebikkan bibirnya lucu. "Aku mengatakan banyak rindu, kau harus menciumku saat kembali!" ucapnya.
