Malam ini begitu dingin, angin bertiup sangat kencang,petir pun ikut bergemuruh.
Dua insan itu sedang dalam ruangannya masing masing,suasana rumah begitu sepi,seperti tak berpenghuni.
Sanji baru tersadar kenapa Zoro pulang lebih awal dari kantornya?
Dan kenapa dia tak keluar juga dari kamarnya?
"arghh haruskah aku mengeceknya?tapi kalo Zoro marah gimana ya?" Sanji sedang sibuk dengan segala fikirannya.
Sanji malam ini tak bisa tidur bukan hanya karena ia takut petir namun ada hal lain yang ia khawatir kan,ya Zoro ia sibuk memikirkan manusia lumut ini.
"yosh,aku harus mengeceknya" Sanji menguatkan tekat untuk pergi ke kemar sebelah,ya kamar Zoro.
Sanji mulai melangkahkan kakinya keluar kamarnya dan menuju kamar Zoro.
/tok tok tok.
"Zoro?kamu di dalam?" Sanji berkata dari balik pintu."......" hening,tak ada balasan.
"apa dia uda tidur ya?" batinya
"Zoro?kamu gapapa?" tanyanya sekali lagi.
"bole aku masuk?aku menghawatirkanmu" ijin Sanji mulai membuka pintu itu perlahan.
/knock.
suara pintu membuka."ada apa?" Zoro bertanya dengan suara beratnya,menyadari ada seseorang yang masuk.
"m-maaf Zoro a-aku fikir kamu t-tidak baik baik saja,j-jadi aku masuk,a-aku menggangumu ya?" jelas Sanji gemetar.
Sanji tak berani melihat Zoro sedikitpun ia tak tahu Zoro sedang seperti apa saat ini.
"kemari" ucap Zoro nadanya semakin melemah.
Sanji mulai berani melihat Zoro,ia melihat Zoro terbaring lemas di ranjang,bibir nya pucat ia bahkan belum mengganti baju nya!,namun sialnya masih tampan.
"Z-zoro kamu s-sakit?" Sanji bergerak menuju Zoro dan duduk di tepi ranjang.
Tangan Sanji seolah bergerak sendiri, tangan nya naik ke kening Zoro,ia ingin tahu apakah Zoro demaam?.
"kenapa panas sekali?" Ucap sanji dengan wajah khawatir.
"aku pesan taksi ya?,ayo ke rumah sakit,bagaimana kamu bisa sakit?, Zoro bahkan kau tak menberitahuku" jelas Sanji sambil mencari cari ponselnya wajahnya sangat khawatir.
"tak perlu" tolak Zoro.
"kenapa tidak?bagaimana jika ini tambah parah?" Sanji melihat lurus ke arah Zoro,ia melihat betul bagaimana ekspresi Zoro,bahwa demamnya tak biasa.
"suhu mu sangat tinggi Zoro"
"aku tak selemah itu,besok akan sembuh sendiri" Zoro mengucapkan dengan mata sedikit tertutup.
"e-eum,uda makan?" tanya Sanji gugup,ia tak pernah seklipun tak memerah wajahnya ketika di dekat Zoro,tak pernah!
"belum" jawab Zoro.
"ku buatkan bubur ya?dan juga aku akan ambilkan obat untuk mu,aku tak akan lama" Sanji segera bangkit dari duduknya dan beranjaka ke dapur.
"sial,jantungku tak mau diam!" Batin Zoro.
____----____
Sanji lansung buru buru memasaknya,dan memotong beberapa daun bawang untuk penyedap rasa.
"kenapa aku bahkan tak menyadari dengan cepat kalo Zoro sakit?!"
"ahg" sial jarinya teriris pisau akibat tak memperhatikan tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
about us,and the difficulty of fate[zoroxsanji]
RomanceRoronoa Zoro,seseorang CEO yang kaya raya,memiliki kepribadian acuh dan tidak banyak bicara,seorang yang suram dan begitu kesepian. Suatu hari ayahnya yang selalu menuntutnya, memiliki satu permintaan terakhirnya untuk Zoro menikah kontrak dengan se...