04: An Empty Space

549 59 0
                                    

Utahime sudah kembali bekerja, hari ini adalah hari rapatnya bersama perusahaan Satoru. Jadwal rapat mereka akan dilaksanakan pukul 1 siang, sementara saat ini masih pukul 12, masih ada waktu satu jam untuk Utahime makan siang. Seperti biasa Utahime selalu makan siang di ruangannya, biasanya ia sendirian tapi kali ini ia ditemani oleh Meimei selaku sekretaris andalannya, saat ini Meimei sedang menyiapkan presentasi untuk rapat nanti.

"Bagaimana hubunganmu dengan Satoru?" tanya Meimei.

Ngomong-ngomong Meimei memang sudah akrab dengan Utahime. Jadi, diantara mereka tidak ada tembok yang membedakan antara atasan dan bawahan, tapi itu hanya berlaku saat sedang mengobrol dan di luar pekerjaan, beda lagi kalau saat bekerja. Utahime tidak pernah memberi hak spesial bagi teman kalau sudah menyangkut pekerjaan, kalau kinerja mereka tidak benar, ya Utahime akan langsung menegur dengan tegas.

"Ya begitulah, cukup menguji kesabaranku."

Meimei terkekeh, "Tapi kau sudah mulai terbiasa dengannya, kan?"

"Itu aku juga bingung, dia menyebalkan tapi entah mengapa rasanya nyaman ketika dia ada di sekitarku, tapi tetap saja menyebalkan." Utahime sampai berhenti makan, karena tiba-tiba teringat tingkah menyebalkan Satoru.

Meimei semakin tertawa, "kan seru hari-harimu jadi berisik."

"Terlalu berisik." Utahime lanjut menyendok karinya.

Meimei terkekeh tapi juga merasa prihatin dengan Utahime.

Utahime mengangkat teleponnya yang berdering.

"Halo."

"Nyonya Iori, ini Tuan Gojo sudah sampai."

"Dia sendirian?"

"Iya."

"Hm, tolong antar dia ke ruanganku."

"Baik, Nyonya."

Meimei menatap Utahime, "suamimu sudah sampai?"

"Sudah, padahal masih 45 menit lagi."

"Ya sudah aku ke ruangan rapat duluan."

"Kau di sini saja."

"Tidak, aku harus menyiapkan ruangan rapat juga."

"Hey jangan alasan."

Meimei langsung membawa laptop dan tasnya keluar dari ruangan Utahime, "nikmati waktu kalian." Utahime dapat mendengar dengan jelas wanita itu terkekeh.

Sialan, batin Utahime.

Tidak lama setelah Meimei pergi, pintu ruangannya diketuk, "masuk."

"Silakan masuk Tuan Gojo."

"Terima kasih ya," ucap Satoru pada petugas keamanan yang mengantarnya ke ruangan Utahime.

Satoru langsung duduk di sofa, ia bersandar di sofa sambil menyilangkan kaki.

Gayanya seperti bos besar saja, batin Utahime.

Nyatanya memang iya,

"Kenapa kau sudah datang?"

"Kan lebih baik begini, daripada aku terlambat."

"Tapi kenapa kau datang sendirian?"

"Aku sengaja mau mengunjungi istriku dulu," Satoru tersenyum pada Utahime, "ngomong-ngomong ruanganmu kenapa sepi sekali?"

"Sepi bagaimana? Kan memang hanya ada aku."

"Maksudku..." Satoru tidak bisa menahan tawanya, "kau lucu sekali, maksudku kenapa sepi tidak ada barang-barangnya." Satoru masih terbahak.

Empty Space // gojohimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang