12: Megumi?

440 44 2
                                    

Setelah kontrol kandungan, Utahime dan Satoru kini sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan, setelah mendengar kabar kalau anak mereka berjenis kelamin laki-laki, mereka jadi mau mencari ranjang yang pas untuk kamar anak mereka.

"Bukankah lebih bagus yang model seperti ini?" Satoru menunjuk ke arah box bayi dengan bahan kayu yang terlihat mewah dengan hiasan kelambu di atasnya.

"Ini saja, nanti dipasang bedrail, supaya kita juga muat di sana." Utahime menunjuk ke arah ranjang dengan ukuran besar.

"Benar juga. Ya sudah kita ambil yang ini." Satoru berkata pada penjaga toko yang sedari tadi memberikan tur pada mereka.

"Baik Tuan." Penjaga toko itu langsung menginput pesanan Satoru di layar iPad yang ia bawa.

Utahime duduk di sebuah kursi sementara Satoru berdiri di sebelahnya sambil menyelesaikan transaksi. Wanita itu menoleh ke kanan dan ke kiri, matanya menyipit ketika melihat seorang pria dengan topi di luar toko yang sedang menatapnya. Tanpa sadar Utahime menyentuh tangan Satoru dan menggenggamnya.

Satoru menunduk, "ada apa?" tanyanya.

"Tidak ada."

Ibu jari Satoru mengusap-usap punggung tangan Utahime, matanya mengikuti arah mata Utahime, tapi dia tidak menemukan apa-apa.

"Terima kasih Tuan dan Nyonya, sesuai permintaan pesanan akan diantar 2 bulan lagi."

"Terima kasih sudah berbelanja di toko kami."

"Baik."

Satoru membantu Utahime berdiri, "terima kasih ya..." Utahime tersenyum pada pelayan itu.

"Iya Nyonya, sama-sama." Penjaga toko itu membalas senyuman Utahime.

"Habis ini mau ke mana?" tanya Satoru.

"Pulang saja, aku lelah."

"Ok..."

Mereka berdua berjalan menuju basement, "Satoru..." bisik Utahime ketika mereka sedang menunggu di depan pintu lift.

Satoru agak menunduk supaya bisa melihat wajah Utahime, "ya?"

"Kenapa dia melihat ke arah kita terus, apa kau mengenalnya?" Utahime menunjuk dengan sorot matanya.

Satoru mengikuti pandangan Utahime, benar saja ada seorang pria yang sedang menatap ke arah mereka, lalu pria itu langsung pergi ketika mata Satoru bertemu dengan matanya. "Tidak." Satoru menggenggam tangan Utahime, firasatnya mendadak buruk.

"Ayo." Satoru sadar ketika Utahime menggerakan tangannya, ternyata pintu lift sudah terbuka.

"Oh maaf." kata Satoru.

"Kau kenapa?" tanya Utahime.

"Tidak..." Satoru tersenyum pada Utahime.

Tidak biasanya, batin Utahime.

Gara-gara kejadian tadi, Utahime dan Satoru sama-sama diam di sepanjang perjalanan, tidak ada obrolan sama sekali, hanya ada suara musik, Utahime  juga pura-pura cuek,  walaupun jauh dalam lubuk hatinya ia merasa Satoru sedang bersikap aneh.

Sampai di mansion Satoru, masih tanpa suara mereka langsung masuk ke dalam kamar, Utahime memutuskan mandi duluan di kamar Satoru, sementara pria itu mandi di kamar Utahime.

Utahime benar-benar bingung dengan apa yang terjadi pada Satoru, kini rasanya benar-benar aneh ketika melihat Satoru yang berubah jadi pendiam begitu.

Setelah memakai pakaian tidur dan mengeringkan rambut, Utahime bertekad malam ini akan langsung tidur, tidak seperti malam-malam biasanya ia selalu sibuk dengan Satoru, tapi melihat keadaan Satoru malam ini sepertinya keinginan Utahime untuk langsung tidur akan terwujud.

Empty Space // gojohimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang