10

194 39 7
                                    

🌻🌻

Seperti ucapan Juan kemarin dia benar-benar menjemput Dita jam enam pagi, membuat Dita yang baru tertidur beberapa jam itu terpaksa harus bangun dan mandi di cuaca yang begitu dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti ucapan Juan kemarin dia benar-benar menjemput Dita jam enam pagi, membuat Dita yang baru tertidur beberapa jam itu terpaksa harus bangun dan mandi di cuaca yang begitu dingin.

Kini Dita sudah berada di dalam mobil Juan yang begitu wangi. Dita suka sekali aroma parfum Juan, entah apa mereknya tapi aromanya begitu candu dan menenangkan.

Juan memandangi Dita dengan senyuman malu-malu, "Bangun jam berapa?" Tanyanya kemudian.

"Baru bisa tidur jam dua, terus bangun pas adzan subuh abis itu gak bisa tidur lagi."

"Kenapa kok gak bisa tidur?" Tanya Juan sembari memasang seatbeltnya.

"Gak tau,"

"Besok-besok kalo gak bisa tidur telpon aku aja,"

Dita refleks menoleh pada Juan yang tengah memakai seat belt. "Ck, apaan sih mulai deh." protesnya dan Juan pun tertawa.

Sebelum menjalankan mobilnya Juan melirik Dita sekilas lalu mencondongkan badannya hingga jaraknya begitu dekat dengan Dita.

Dita yang kaget pun memundurkan badannya hingga menyentuh pintu mobil, "Kak." Ucapnya sembari menahan tubuh Juan yang semakin mendekat.

Tangan Juan terangkat menggapai ujung kursi, "Pasang dulu sabuk pengamannya." Ucapnya tepat di depan wajah Dita.

Tatapan mereka bertemu dalam beberapa saat, tidak ada yang bersuara hanya detak jantung keduanya yang sama-sama memburu.

Bola mata Juan menelisik netra kecoklatan milik Dita dengan seksama, tak terlewatkan sama sekali. Mata yang begitu memikat dan indah, Juan begitu terpesona bahkan jantungnya terasa akan lepas dari tempatnya.

Pun dengan Dita, jantungnya berdetak lima kali lebih kuat dari biasanya. Aroma Juan, manik mata Juan, bulu mata yang lentik dan hidung yang mancung itu mampu menghipnotisnya.

"Dit.." bisik Juan tepat di depan wajah Dita. Jarak mereka hanya terpaut beberapa senti.

"Kamu cantik." lanjutnya dengan suara rendah namun terdengar lembut di telinga Dita.

Dita meremang seketika lalu mendorong tubuh Juan agar sedikit menjauh, dia tidak begitu nyaman dengan posisi saat ini.

Juan pun tersadar lalu menyibak rambutnya ke belakang, mencoba menetralkan kembali detak jantungnya. Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung.

"Sorry." Ucapnya tapi masih dengan tawa kecil. Dita tidak menjawab, lalu menelan salivanya sendiri karena terlalu gugup.

Juan berdehem, "Yaudah kita berangkat." lantas menjalankan mobilnya.

Perjalanan menuju SMK 17 membutuhkan waktu tiga puluh lima menit karena Juan harus putar balik menjemput Dita. Harusnya kalau dari rumah Juan hanya memakan waktu lima belas menit.

Sunflowers; kim jungwoo x ditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang