23

230 27 4
                                    

***

Juan mengerjap saat cahaya matahari masuk melalu jendela kamar mengusik mimpinya yang indah, ia pun mengusap kedua matanya lalu menatap langit-langit kamar yang terlihat asing.

Namun senyuman cerah langsung terpatri begitu ia mengingat dimana dia sekarang. Ia menoleh ke sisi kanannya dan tidak menemukan gadisnya disana.

Semalam setelah ciuman panas itu mereka berakhir terlelap dengan saling berpelukan, hanya tidur dan tidak melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Juan masih berakal sehat untuk tidak merusak gadisnya, walaupun malam itu ia hampir saja kelepasan.

Getaran ponselnya di atas meja membuatnya bergeming, mengalihkan atensinya pada ponsel keluaran terbaru tersebut lalu mengecek notifikasi yang terabaikan dari semalam. Ia melebarkan matanya saat ada notifikasi panggilan tak terjawab sebanyak sepuluh kali dan pesan singkat dari sang Bunda.

Dibawahnya pula ada puluhan panggilan dari Karin yang tak terjawab, semalam ia benar-benar lupa dan langsung tertidur saat rasa kantuk mulai mendera. Juan membuka pesan bundanya dengan perasaan bersalah.

Bunda<3

Kamu kenapa belum pulang? Karin ada disini.

Sayang? kamu gak lupa kan malam ini kita ada makan malam sama Karin?

Kamu kemana? kenapa gak balas chat dan telepon dari Bunda?

Juan, ini udah jam sebelas malam. Karin udah pulang. Dia kayanya marah sama kamu.

Kabarin bunda kalo kamu udah pulang, bunda mau istirahat dulu.

Juan menghela nafas panjang saat membaca deretan pesan dari sang Bunda yang ia abaikan. Ia pun mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan dari bundanya.

Maaf semalam aku neduh di rumah teman, tapi malah ketiduran.

Aku gak bermaksud buat gagalin acara dinner semalam.

Nanti sebagai gantinya aku beliin cookies kesukaan bunda.

I luv u.

—————


Juan meletakkan kembali ponselnya lalu beranjak dari kasur, aroma roti bakar yang lezat menusuk hidungnya dengan sopan. Ia tersenyum kecil lalu keluar dari dalam kamar.

Saat keluar kamar ia langsung melihat pemandangan paling indah yang pernah ia lihat. Dita dengan celana pendek dan kaus kebesaran, rambutnya hanya di cepol asal-asalan itu tengah berkutat dengan peralatan dapur. Juan tersenyum gemas lalu berjalan menghampiri gadisnya dan memeluknya dari belakang.

Dita tersentak kaget ketika Juan tiba-tiba memeluknya dari belakang, "Good morning baby..." sapa Juan dengan suara seraknya. Dita memejamkan matanya saat nafas Juan berhembus hangat di perpotongan lehernya.

"Kamu ngagetin aku!"

"Gimana tidurnya semalam? nyenyak?" lanjutnya sambil membalik nugget yang sedang ia goreng.

Juan memejamkan matanya sambil menghirup aroma tubuh gadisnya yang begitu candu, ia suka sekali aromanya padahal gadis itu jarang sekali memakai parfum.

"Aku mimpiin kamu.." bisiknya dengan mata terpejam, menikmati sensasi nyaman yang ia rasakan walaupun Dita susah bergerak karena pelukannya sangat erat.

"Mimpi apa?" tanya Dita dengan penasaran.

"Rahasia, yang pasti mimpi indah."

"Mimpi mesum ya?" tuduhnya hingga Juan mendelik kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sunflowers; kim jungwoo x ditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang