03

224 46 18
                                    

🌻🌻

Juan mengusak surainya ke belakang dengan senyuman penuh bangga saat dirinya berhasil mencetak skor tiga kali selama satu jam permainan. Apalagi melihat para siswi yang bersorak di bangku penonton membuatnya semakin bersemangat.

Hingga matanya menatap sosok Dita yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri dari balik kaca ruang perpustakaan. Tatapannya tak teralihkan dalam beberapa detik hingga tangan Jeffrey menepuk pundaknya.

"Istirahat dulu ngabs,"

Juan menoleh, masih dengan senyuman di bibirnya. "Iya, lu duluan aja gue kan masih dapet hukuman dari pak Cahyo." Juan melempar bola pada Johnny yang baru saja datang menghampiri mereka berdua.

"Lagian lu tadi kemana anjir? Kok bisa telat, bukannya cuma ganti sepatu doang." Ucap Johnny sembari mendribble bola di tangannya.

Juan yang tengah bersandar pada tiang itu pun menarik suduk bibirnya, lantas menatap Johnny tanpa menjawab hingga Johnny berhenti memainkan bolanya saat melihat gelagat aneh Juan yang tidak seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juan yang tengah bersandar pada tiang itu pun menarik suduk bibirnya, lantas menatap Johnny tanpa menjawab hingga Johnny berhenti memainkan bolanya saat melihat gelagat aneh Juan yang tidak seperti biasanya.

"Bocah kenapa si?" tanyanya pada Jeffrey namun Jeff hanya menggeleng sambil tertawa kecil. Juan terlalu random untuk di tebak, anak itu kadang bisa sangat heboh tapi bisa juga jadi sangat misterius.

Merasa tidak asik, Johnny memilih pergi dari sana daripada harus menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Tolong banget, dia udah banyak pikiran jadi jangan buat dia mikir lagi.

"Gue ke kantin duluan deh. Jeff, lo mau ke kantin apa disini?"

"Kantin, si Juan nggak ikut dia lagi dihukum soalnya."

"Emang dihukum apaan sama pak Cahyo?"

"Gue nggak boleh istirahat sampe jam olahraga selesai makanya gue gak ke kantin, tapi ntar gue nitip kopi ya." jawab Juan sambil menegakkan posisi tubuhnya pada sandaran tiang.

Setelah mengangguk Johnny bersama Jeffrey pergi ke kantin sekolah untuk mengisi perut mereka. Permainan basket menguras banyak energi jadi harus diisi kembali agar tetap bisa jalan.

Sepeninggalnya Jeff dan Johnny, Juan kembali berlatih basket seorang diri sesekali pandangannya tertuju pada jendela kaca perpustakaan. Disana Dita masih sibuk membersihkan buku-buku sambil sesekali bersin akibat debu yang masuk ke hidungnya.

Juan tanpa sadar tertawa kecil, entah sejak kapan dia jadi suka memperhatikan Dita. Yang jelas sejak pertama kali Juan melihat Dita, dia merasa ada yang berbeda pada cewek itu hingga membuatnya begitu penasaran.

Tanpa sadar tatapan mereka bertemu dari jarak yang lumayan jauh, namun hanya beberapa detik sebelum Dita pergi dari sana meninggalkan Juan yang masih mematung di tempatnya.

🦋🦋

Dita bahkan belum makan siang dan sekarang pukul dua siang dia baru pulang sekolah. Perutnya keroncongan, di kosan nggak ada apa-apa karna dia jarang banget masak. Sebenernya dia bisa aja masak cuman nggak ada waktu, jadi dia lebih suka pesen gofud biar praktis.

Sunflowers; kim jungwoo x ditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang