Pertemuan pertama lain...

14 0 0
                                    

flashback~

Rinna kecil berlari kencang. Dia kabur melewati jendela. Ah, jangan ditanya kenapa dia kabur. Dia hanya anak berumur 7 tahun yang tidak ingin mengikuti bimbingan bahasa inggrisnya.

"aku harus bersembunyi. Agar eomma tidak menemukanku. Aku tidak mau les. Kyuhyun oppa sakit. Dia pasti tidak masuk." Rinna bergumam sambil terus berlari. Sambil tertawa senang.

" Haaah hah.... hahahahaha" dia tertawa kencang saat dia yakin ditempat ini tidak akan ada yang menemukannya. Dia pergi kesebuah taman pinggir kota. Bersembunyi di antara pohon besar. Dia hanya perlu diam disini selama beberapa saat. Sampai jam les inggrisnya habis. Pikir rinna saat itu.

Lima menit...
Sepuluh menit...
Lima belas menit...

Rinna merasa bosan. Dia hanya berputar - putar melompati ranting. Sesekali melempar batu kearah pohon. Rinna tak sadar ada seseorang diatas pohon yang melihatnya. tiba - tiba ada botol minuman terlempar kearahnya.

"apa kau haus. Minumlah." Rinna segera mendongak keatas pohon. Ada anak yang sedikit lebih tua darinya. Mengayun - ayunkan badannya. Antara batang pohon itu. Dan segera melompat turun.

" Waaah, kau seperti tupai..." mata rinna berbinar seketika melihat akrobat gratis. Wajahnya berubah cerah. Untuk sesaat tupai itu terpaku melihat gadis kecil itu tertawa senang.
" kenapa kau disini? Mana orang tuamu. Kenapa kau berlari?" tupai itu melihat tak ada yang mengantar anak kecil ini.

" Aku lari dari rumah. Hahahaha... ini menyenangkan ternyata. Aku akan mencobanya lagi ketika aku bosan ikut bimbingan inggris." Rinna tertawa. Tak menyesali sedikitpun tetang kaburnya dia dari les bahasa.

" kita sama. Aku sedang bosan mengikuti bimbingan belajar. Aku minhyuk. Kau, siapa namamu?" minhyuk tersenyum sambil menjulurkan tangannya.

" aku rinna. Senang bertemu denganmu min-jwi..." rinna tertawa lagi. Entah kenapa dia ingin memanggilnya minjwi.

" ya, kenapa namaku menjadi minjwi. Aku kelihatan seperti tupai jelek." Minhyuk cemberut. Tak pernah ada yang berani memanggilnya begitu.

"hahahaha... baiklah kau boleh memanggilku tupai juga. Ngomong - ngomong aku juga pandai memanjat sepertimu" rinna tersenyum menepuk dadanya membanggakan diri.

" dasar rin-jwi bodoh." Minjwi segera melompat kepohon. Rinjwi mengekor dibelakangnya. Bermain dengan minjwi diatas pohon. Tertawa senang dengan panggilan barunya.

Rinna tidak berbohong masalah dia pandai memanjat. Karena dia kabur dari lantai dua. Melompat dari jendela ke pohon depan jendela kamarnya. Dari pohon dia melompat ke tembok pagar tinggi rumahnya. Dan berlarilah dia sampai ketaman. Tempat semua cerita berasal. Tempat bermainnya dengan minjwi yang bukan manusia biasa. Yang akhirnya membuat rinjwi dan minjwi sering bertemu di taman itu. Bersenang - senang. :)

~ flashback off~

Matahari sudah menyorot dari jendela.Rinna menggeliat pelan. Bermimpi tentang minjwi kecil. Tersenyum kecil mengingat sedikit penggalan masa kecilnya. Dia rindu dengan minjwi. Rindu dengan taman mereka. Rinna berusaha mengingat nama minjwi sekarang.

" bahkan sampai sekarang aku tak bisa mengingat nama aslimu minjwi." Dia hanya tau bahwa tupai itu minjwinya. Minjwinya yang selalu ada saat dia berada ditaman mencarinya. Membagi semua cerita pada minjwinya. Tiba - tiba dia merasa ada tangan yang melingkar di perutnya. Tangan kyuhyun, dia masih tertidur. Muka rinna memerah. Memang semasa kecil dulu dia sangat sering tidur berdua dengan kyuhyun.

"bahkan dulu aku selalu melupakanmu oppa. Saat bertemu minjwiku. Teman khayalanku" tatapannya berubah sedih, sambil melihat wajah khuhyun yang pulas tertidur... Yah, teman khayalan. Begitulah kata dokter yang memeriksanya dulu. Berkata bahwa rinna memiliki imajinasi berlebih. Tidak ada yang percaya padanya bahwa dia punya teman bernama minjwi. Dan hanya kyuhyun yang percaya dirinya saat itu. Selalu mengangguk mengiyakan cerita rinna tentang minjwi. Rinna beranjak dari ranjangnya. Dan segera membangunkan kyuhyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2nd confessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang