8. I Wanna See You Again

77 5 0
                                    

"Ekhem ekhem." Suara seseorang yang lagi cek sound. Sukses membuat Renjun yang sedang menundukkan kepalanya, menjadi mengangkat wajahnya kembali, begitu mendengar suara seseorang yang Renjun kenali.

Tak selang lamq, suara Winter membisikkannya. "Bang Taeyong, Njun, Bang Taeyong. Bener kata Karina, di bakalan tampil." Seru Winter, yang di balas decakan oleh temannya.

Renjun ikut tersenyum begitu melihat senyuman crushnya, yang sedang memperkenalkan diri lagi, dan menunggu sound sistem yang lagi di cek. Namun senyumannya perlahan luntur, begitu melihat seorang wanita yang turut naik ke atas panggung.

"Dih, kak Jennie ngapain naik njir?" Tanya Winter dengan nada ketus dan tak sukanya, begitu melihat kakak tingkatnya yang juga ikut ke atas panggung.

"Lah, dia-kan ketua ekskul Tari. Bukan cuma itu aja! Dia sering jadi partner dancenya Bang Taeyong." Ujar Karina, memberi tau.

"Lah, kok gue baru tau sih? Lo tau darimana, Rin? Jangan nyebarin berita yang enggak-enggak deh. Apalagi yang buat temen kita sedih." Peringat Winter kepada temannya, yang langsung melihat perubahan mimik wajah Renjun.

"Kalo masalah kak Jennie ketua ekskul, kan ada di surat selembaran siapa pengurusnya. Masalah kak Lisa? Itu cuma ketua sementar pengganti kak Jennie, kalau kak Jennie lagi sibuk lomba Dance." Jelas Karina.

"Kalau masalah partner dancer? Gue cuma denger-denger dari anak-anak sih. Bahkan video coveran mereka berdua bisa liat di Yu-tube sekolah." Sambung Karina, memberi tau.

"Ck! Kesel banget gue dengernya. Tapi--"

"Sstt. Bang Taeyong udah mulai tampil." Peringat Renjun kepada Winter, agar ocehan temannya terhenti.

Suara musik pun mulai memenuhi area lapangan. Dan ketika musik di mulai, Taeyong pun mulai menggerakan tubuhnya, sesuai irama musik yang di putar. Setiap beat di habisi oleh dia. Gerakannya yang sangat pas dengan beat musik, serta hentakannya juga mampu menghipnotis para penonton.

Bukan cuma gerakan dancingnya. Tapi ekpresi yang dia lakukan, sukses membuat para penonton terperangah, dan tekunci, sehingga tidak mengeluarkan satu atau dua kata sekalipun. Semua terkesima dengan gerakan indah yang Taeyong keluarkan, dan juga ekpresi wajah yang dia keluarkan.

Renjun yakin, kalau misalkan Taeyong berada di Korea? Dia pasti udah di casting banyak perusahaan, tanpa melihat bakatnya dia. Wajah Taeyong ini wajah idol sekali. Wajah tampan nan berkarisma, membuat semua orang tertarik kepada dia. Dan ya, salah satunya Huang Renjun, yang juga turut jatuh ke dalam pesonanya.

"Ih itu Njun, di ketiak lo ada apaan Njir!" Panik Winter yang sukses membuat Renjun, yang tengah melamun pun, reflek mengangkat tangannya.

"Oke, buat yang tunjuk tangannya silahkan maju. Kita Collab berdua." Ujar Taeyong yang lagi-lagi membuat Renjun kaget.

Renjun langsung menoleh, menatap Taeyong yang saat ini sedang menatap wajahnya dengan senyumannya.

Stop, Lee Taeyong! Jangan senyum mulu! Renjun bisa menyublim nanti!

Setelah tatap-tatapan dengan crushnya. Renjun langsung menoleh, menatap temannya. Meminta penjelasan kepada temannya, namun temannya ini hanya bisa mengedihkan bahunya acuh, dan membantu dia berdiri dengan bantuan Karina, serta mendorong dia ke depan.

Karena sudah terlanjur berdiri dan di dorong, Renjun pun langsung bergegas ke depan. Setiap langkah, hatinya terasa berdetak kencang. Mana pandangannya dan Taeyong saling tatap-menatap satu sama lain. Tidak ada yang berniat memutuskannya satu sama lain, sampai akhirnya dia tiba di atas podium.

"Silahkan perkenalkan namanya." Titah Jennie, begitu adik tingkatnya yang merupakan maba ini, sampai di atas podium.

Renjun pun langsung mengambil microfon yang di berikan kakak tingkatnya, dan langsung memperkenalkan dirinya."Selamat siang! Perkenalkan, nama saya Huang Renjun, dari jurusan Pendidikkan kedokteran." Ujar Renjun yang mulai memperkenalkan diri.

Sebenarnya Renjun itu demam panggung. Ia tidak bisa di lihat okeh banyak orang kayak gini. Namun mau gimana lagi, dia udah terlanjur angkat tangan. Ya walaupun itu semua karena Winter. Jadi, saat ini dia hanya bisa bertahan sampe selesai.

"Oke Renjun, mau dancing lagu apa sama Taeyong?" Tanya Jennie, yang terus memperhatikan adik tingkatnya dari samping.

Renjun berfikir sejenak. Seketika otaknya tidak berjalan lancar, ketika sedang demam panggung seperti ini. Taeyong yang melihat gerak-gerik adik tingkatnya yang sedang demam panggung pun, langsung merangkul pinggangnya.

Tentu saja Renjun tersentak kaget, begitu ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Terlebih ketika dia menoleh, wajah crushnya sangat dekat dengan wajahnya. Membuat dia kesulitan untuk bernafas normal. Bahkan detak jantungnya dia udah berasa kayak lagi dangdutan tetangga.

"Mau nyanyi apa heum?" Tanya Taeyong dengan suara rendahnya. Membuat afeksi yang sangat tidak baik untuk jantung Renjun.

"Y---yang tadi aja kak." Jawab Renjun yang tergagap di awal. Dia segera menjauhkan wajahnya dari crushnya ini. Ingin melepaskan rangkulan crushnya, tapi crushnya malah menahan dirinya.

"Oke. Kita akan collab dengan lagu yang tadi, dan dengan gerakan yang sama seperti tadi. Jadi, tolong untuk lagunya di persiapkan, dan nikmati collab kami tadi." Ujar Taeyong kepada pengurus acara.

Taeyong pun terus memperhatikan wajah dengan senyumnya, karena melihat adik tingkatnya yang tengah memerah. Apakah anak yang ada di sampingnya ini sedang gugup karena demam panggung? Atau salah tingkah karena perlakuan yang ia berikan?

Dan sebelum lagu di putar, baik Taeyong maupun Renjun mulai stand by di posisi mereka masing-masing. Dan begitu lagu di mulai, mereka mulai menari, mengikuti ritme lagu yang terputar.

Renjun yang awalnya nervous pun hilang karena melihat gerakan indah yang Taeyong lakukan. Bukan cuma gerakannya. Wajah crushnya yang sangat berekspresi, sukses membuat nervousnya hilang.

Yang tadinya gugup karena tindakan crushnya pun mulai menatap crushnya secara terang-terangan. Netranya mulai menatap netra crushnya yang juga tengah menatapnya.

Renjun tidak tau maksud dari tatapan itu. Tapi yang jelas ia bisa menangkap bahwa ada sesuatu yang crushnya sembunyikan. Dia juga tidak tau apa yang crushnya sembunyikan. Tapi dia yakin kalau crushnya ini sedang menyembunyikan sesuatu di balik gerakannya yang indah, dan ekpresi wajahnya yang terlihat cool, yang orang lain tidak ketahui.

Keadaan para penonton pun hening begitu mendengar gerakan mereka berdua, yang sangat lentur dan sesuai dengan lagu yang tengah di mainkan. Bukan hanya itu saja! Mereka berhasil mengekspresikan lagu yang tengah di mainkan, melalui tarian mereka.

Bahkan banyak yang tak menyangkal kalau misalkan gerakan Renjun dan Taeyong itu lebih enak di lihat, dan feel lebih berasa, di banding gerakan Taeyong dengan Jennie.

Gerakan Taeyong yang on the beat, menyatu dengan gerakan luwes yang Renjun keluarkan, sangat menyatu satu sama lain. Bukan cuma itu! Hentakan mereka berdua sangat indah di lihat.

Suara tepukan tangan mulai memenuhi lapangan, begitu musik berhenti, di iringi ending pose mereka yang terlihat lebih intim. Bahkan tatapan mereka berdua terputus, setelah beberap menit lagu habis. Itu juga kalau perkataan Jennie tidak menganggu mereka.

"Bagaimana kalau kau ikut ukm Seni Tari Modern?" Tanya Taeyong sekali lagi, di hadapan semua para penonton, yang mendapatkan sambutan hangat dari para penonton.

Taeyong langsung mengeluarkan selembar formulir yang ia taruh di  kantong. Menuliskan nama serta kelas Renjun, sebelum akhirnya memberikan kertas itu kepada adik tingkatnya untuk di tanda tangani.

"Silahkan tanda tangan. Semua anak-anak setuju kalo lo gabung." Ujar Taeyong sekali lagi, seraya memberika pulpen kepada adik tingkatny.

Renjun tidak bisa menolak. Selain ceushnya yang menyuruh dirinya, dia juga sangat ingin masuk seni tari ini. Alhasil ia menandatangani formulir yang di berikan crushnya. Lalu mengembalikan kembali kepada crushnya.

"Besok ada tes setelah pulang sekolah. Lo harus dateng ya! Gue pengen lihat tarian lo yang sangat indah nan menawan."

CRUSH ON HIM - TAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang