12. I Don't Agree With You

78 4 0
                                    

Sampailah Taeyong dan Renjun di salah satu kedai makan pinggir jalan. Kedai makan yang menyajikan menu makanan ayam dengan sambal yang super pedas, yang merupakan menu utama dan andalan yang ada di kedai ini. Ada juga beberapa menu pendamping seperti kangkung, terong, serta menu pendamping lainnya dengan sambal yang super duper pedas. Ada juga menu selain ayam, seperti ikan dan juga bebek.

"Gue kira lo gak suka makanan pedas." Ujar Taeyong, yang saat ini sedang menatap Renjun, yang sedang sibuk dengan makanannya.

"Gue suka kok." Balas Renjun dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Taeyong tersenyum melihat wajah lucu Renjun. Tangannya terulur untuk mengusap sisa makanan yang ada di sekitaran mulut Renjun. Membuat Renjun terdiam. Hati Renjun mulai berdetak tidak karuan.

"Njun, njun!" Panggil Taeyong kepada Renjun yang terus terdiam. Renjun pun tersedak, begitu mendengar panggilan crushnya, yang menyadarkan lamunannya.

"Lah kok malah keselek sih?" Ujar Taeyong yang bingung, namun tangannya langsung memberikan Renjun segelas air, dan membantu Renjun yang sedang tersedak.

"Udah lebih baik?" Tanya Taeyong, begitu melihat Renjun yang sudah lebih baik dari tadi. Renjun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban akan pertanyaan crushnya.

"Lagi kenapa ngelamun gitu sih? Terus kenapa tiba-tiba keselek?" Tanya Taeyong penasaran.

'Ya karena lo lah bodoh! Coba kalau sikap lo gak kayak gitu! Gue gak bakalan diem kayak kambing congek, plus keselek kayak orang kesurupan!' Maki Renjun dalam hati, begitu mendengar pertanyaan yang tidak logis dari crushnya ini.

"Njun. Ya Allah, demen banget ngelamun ini anak. Kalau kerasukan siapa yang mau nyembuhin? Gue gak tau rumahnya pak ustad yang ada di sini." Ujar Taeyong, yang membuat Renjun mendecak kasar.

"Serah lo deh, bang." Balas Renjun, yang langsung membuat crushnya terkekeh gemas.

"Jangan gemes-gemes bisa gak sih, Njun? Kalo gue suka sama lo, lo mau tanggung jawab?" Ledek Taeyong, yang masih terkekeh.

Tidak tau saja Taeyong ini, kalau Renjun ingin menyahuti ucapan yang dia lontarkan, dengan sebuah teriakan. Kalau misalnya tindakan dia saat ini, sukses membangkitkan jiwa menyukai dirinya kepada dia semakin jadi.

Bahkan ketika pertama kali bertemu dengan dia, Renjun langsung menyukai dia, hanya karena melihat ketampanannya yang sangat tidak manusiawi, membuat dirinya jatuh hati kepada dia.

Kan gak lucu kalau nanti Taeyong tanya alasan kenapa Renjun menyukai dia? Jawaban yang Renjun berikan, karena sebuah ketampanan tidak manusiawi milik Lee Taeyong ini.

Dan semakin ke sini Renjun semakin terbawa perasaan akan tingkah manis dia. Perlakuan dia kepada dirinya, membuat Renjun susah menahan rasa suka kepada dia.

"Lucuan kak Jennie kali daripada gue." Ujar Renjun, yang lebih memilih untuk mencari penyakitnya sendiri. Bisa-bisanya mulut Renjun ngeluarin nama orang lain, ketika mereka lagi bersama.

Sementara Taeyong yang mendengarkan ucapan Renjun, dia langsung menggelengkan kepalanya. Menyangkal ucapan Renjun. "Shuhua gak ada lucu-lucunya. Dia judes, galak, dan gak jelas abis. Beda sama lo yang terkadang, judes dan galak, tapi masih kebanyakan lucunya. Bahkan pas lo marah aja, lo masih keliatan lucu." Ujar Taeyong.

"Emangnya lo udah pernah lihat gue marah?" Tanya Renjun, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh crushnya.

"Tadi, pas lo berdebat sama Jennie." Jawab Taeyong, yang sukses membuat mood Renjun langsung berubah.

"Gue minta maaf akan kelakuan Jennie ya." Ujar Taeyong.

"Kenapa lo yang minta maaf?" Tanya balik Renjun yang sudah tidak santai kepada crushnya.

Taeyong terdiam. Meneguk ludahnya secara kasar. "Karena dia temen gue. Dia emang gitu orangnya, freak. Makanya tadi gue narik dia, supaya dia gak kalap dan ngelukain lo." Ujar Taeyong penuh kejujuran.

Renjun terdiam, menelisik netra crushnya lebih dalam. Mencari kebenaran akan ucapan yang di lontarkan crushnya. "Gue bisa jaga diri bang." Ujar Renjun, di iringi helaan nafas kasar.

"Gue tau. Tapi--"

"Gue maafin." Ujar Renjun, yang tidak ingin memperpanjang masalah ini.

Ucapan Renjun sukses membuat crushnya tersenyum. "Beneran? Makasih ya. Nanti Jennie bakalan minta maaf secara langsung kok sama lo. Lagi emangnya masalah apa sih? Tentang gerakannya?" Tanya Taeyong penasaran. Soalnya dia gak begitu dengar tentang masalah temannya ini dan adik tingkatnya. Ia terlalu fokus mengetest adik tingkat yang lainnya tadi.

"Pasti Jennie udah cerita sama lo kan?" Tanya Renjun.

"Iya. Dia emang udah cerita sama gue. Tapi gue juga pengen dengerin dari lo juga. Baru bisa putusin siapa yang salah dan enggak. Gue gak bisa langsung putusin gitu aja, hanya dari satu cerita yang gue dengar bukan?" Ujar Taeyong, yang sukses membuat Renjun senang bukan main.

Renjun pun langsung memanaskan suaranya. Sebelum akhirnya membuka suara dan memberikan contoh untuk memberi tau crushnya tentang masalah tadi. "Menurut lo, gerakan gue sesuai gak sama lagu yang lagi gue mainin?" Tanya Renjun, begitu dirinya selesai.

"Udah sesuai kok. Kenapa emang? Kok tiba-tiba?" Tanya Taeyong yang heran.

"Kata kak Jennie, gerakan gue gak masuk di lagunya. Jadi gue di suruh ulang mulu sama dia. Sedangkan gue itu udah yakin kalau gerakan gue pas di lagu yang lagi di mainin itu. Ya gue langsung tanya ke dia salah gue di mana? Padahal gue udah bener. Eh dia malah kayak gitu dan merembet bawa-bawa abang gue si Doyoung. Padahal dia gak membawa pengaruh apapun di test itu." Jelas Renjun, di iringi dengusan kesal.

"Ya emang begitu anaknya. Suka gak jelas. Jadi lo maklumin aja ya orang kayak gitu." Ujar Taeyong yang gak tau mau ngomong apa. Temannya emang gitu dasarnya. Suka ngeflip sendiri moodnya. Kadang orang lain jadi imbasnya.

"Gak bisa gitu dong! Dia harus bisa profesional! Gak boleh campurin urusan pribadi dia ke masalah ekskul." Protes Renjun, yang tidak setuju dengan ucapan crushnya ini.

Taeyong tambah meringis mendengar protesan Renjun. "Iya iya, gue udah sering bilangin dia juga kok." Ujar Taeyong yang pasrah.

"Bagus. Bilangin tuh bang temen lo, bang. Gue gak suka kalau masalah jadi merembet ke mana-mana. Apalagi sampai di lihat orang banyak." Ujar Renjun dengan menggebu.

"Iya sayang, iya. Gue bakalan bilangin ke dia. Sekarang minum dulu yuk. Gue takut lo keselek." Ujar Taeyong, seraya memberikan minum kepada Renjun.

Renjun sempat terdiam mendengar ucapan sayang yang crushnya lontarkan.

"Lo tau gak? Kalau lo itu manusia terlucu yang gue temuin." Ujar Taeyong, seraya menatap Renjun remat-remat. Sedangkan Renjun yang di tatap, hanya bisa bersemu merah. Menahan gejolak salting yang semakin melonjak karena crushnya ini.

"Apalagi ngeliat pipi lo sekarang yang udah merah kayak gini." Sambung Taeyong, yang langsung mencubit kedua pipi Renjun gemas.

"Aw! Udah dong jangan di cubit!" Protes Renjun, lalu menepis tangan crushnya, dan pergi meninggalkan crushnya lebih dulu.

CRUSH ON HIM - TAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang