84./ch.56

35 9 0
                                    

Hallo...yereebunn..

Aku lanjutin lagi..
Itu ch .84 kalo ngikut raw ing.
N'  Ch. 56 ngikut raw. Kr

Yang mau support lewat
Dana/Shopeepay bisa lewat nomor ini yaa
:0813-2986-8783

Itung2 apresiasi in TL-anku
Walau g sempurna...

Ditunggu lho.....
Bye

🍪🍪🍪🍪☕

"Biarlah..Kalau itu Noel.. "

Irene mengatakan itu untuk mengakhiri pembicaraan , Tapi yang terjadi malah sebaliknya..

Kata-kata nya berubah jadi panah dan mengenai Noel. Mulutnya gatal tanpa alasan.

Dia berpura-pura melihat ke luar jendela dengan bibir tertutup rapat.Irene yang melihat reaksi Noel dari samping tersenyum.

Setelah itu, tak ada percakapan untuk beberapa saat.

Bertentangan dengan cerita Louiselle tentang dekatnya jarak tempuh. Kereta berhenti setelah berjalan cukup lama.

Setelah turun dari kereta, Irene memiringkan kepalanya ke belakang. (Mendongak kali ya.. )

' Disini... '

" Ini adalah Menara Sihir. Juga disebut Bengkel alat sihir dengan nama lain. "

" Aku pernah mendengarnya. Tapi ini pertama kali aku melihatnya dengan mataku sendiri. "

Menara Sihir itu seperti dunia yang tak dikenal bagi Irene.
Tempat para penyihir berkumpul untuk membuat alat misterius dan kreatif.

Aksesnya sangat terbatas. Dan sulit untuk dikunjungi bahkan untuk waktu yang singkat.

Irene yang bahkan sulit untuk keluar. Belum pernah ke bengkel alat sihir.

Irene yang tidak tahu bahwa dia akan datang ke tempat yang hanya dia dengar dari cerita saja, mengamati sekeliling dengan penuh semangat.

' Tingginya... '

Menara itu menjulang tanpa henti seolah dia menembus langit. Bahkan jika aku memiringkan kepalaku , aku tidak bisa melihat puncaknya.

" Haruskah kita masuk..? "

"Ah... Iya.. "

Irene yang sedari tadi melihat tanpa henti, buru-buru mengambil langkah saat mendengar suara Noel ditelinganya.

Aku sedikit gugup, jadi aku mengepalkan tinjuku.

' Tempat yang lebih sulit dimasuki daripada Istana Kekaisaran... '

Aku mendengarnya hat seperti itu. Siapapun yang statusnya terjamin dapat
memasuki Istana Kekaisaran. Tapi di Menara Sihir, meskipun statusnya terjamin.
Mereka tidak bisa masuk tanpa Izin.

Dahulu kala, adaada cerita tentang seorang Bangsawan yang diam-diam memasuki Menara Sihir dan kembali dalam keadaan setengah gila.

Jadi, tempat ini Misterius sekaligus berbahaya.

' Semua akan baik-baik saja.... '

Aku percaya pada Noel, tapi karena kisah itu terasa sangat nyata , aku pun merasa gugup.

Pintu masuk Menara berupa Gerbang Besi Besar yang kokoh. Ketika tidak ada penjaga gerbang yang membukakan gerbang dimanapun ,Irene melihat sekeliling.

Pastinya, Kita tidak akan membuka pintu gerbang ini sendiri bukan ??

Pintu Besi besar dan tebal
yang sepertinya takkan pernah bisa dibuka bahkan jika Irene menyerbunya.

Berbeda dari persangkaan nya,gimanapun.Noel membuka gerbang itu dengan santai, itu adalah gerakan ringan seperti membalik halaman buku.

Yang lebih mengejutkan, gerbang besar dan tebal tersebut terbuka dengan ringan. Saat bagian dalam terlihat, Irene tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

' Bukankah mungkin Noel punya kekuatan yang luar biasa ? '

Tentu saja, sebagai seorang ahli pedang dia pasti punya kekuatan dan stamina lebih dibanding orang biasa .

Tapi, bukan berarti dia tidak bisa membuka gerbang sebesar itu tanpa mengubah ekspresinya. 

Tanpa mengetahui apa yang ada di pikiran Irene, Noel dengan tenang membuka pintu dan kembali menatap Irene, lalu dia berhenti sejenak. Itu karena ekspresi Irene tidak biasa.

Akhirnya dia mengerti situasinya. Dia akrab dengan hal seperti ini. Dan dia bisa saja terkejut bila dia tidak akrab dengan Menara Sihir.

" Itu Sihir.. "

" Benarkah ?? "

" Ya. Tepatnya itu adalah alat Sihir. Jika kamu meletakkan tanganmu di pintu ini, dan menyentuhnya. Pintunya akan terbuka, seperti brankas. "

" Wah, itu benar-benar menakjubkan.. "

Dengan seruan kagum. Irene menatap pintu lagi. Seberapa Hebat alat Sihir ini.. ?

" Ini jauh lebih menakjubkan dari yang saya kira. "

Pintunya juga aneh. Tapi Noel yang bahkan dapat keluar-masuk dari tempat dengan keamanan tinggi ini, tampak jauh luar biasa.

Dengan penuh harap, Irene
Masuk ke dalam. Saat keduanya memasuki menara,
Pintu secara otomatis tertutup lagi. Itu dirancang secara detail jadi meskipun anda tak sengaja masuk, anda tak dapat keluar tanpa otentikasi.

Bagian dalam menara itu sibuk dan rumit untuk menyamai kata ' bengkel alat Sihir ' , sebutan lainnya.

Suara letupan berselang terdengar bercampur dengan suara ledakan. Seolah membuktikan bahwa tempat ini adalah Menara Sihir.

Orang-orang yang berjubah dengan pola Menara Sihir tampak berlarian di depan mereka. Noel dan Irene bergerak ke tengah jalan dan melaluinya dengan perlahan ke dalam.

Mereka mungkin tertarik dengan orang luar. Tapi tak ada satupun penyihir yang melirik keduanya. Seolah-olah mereka sangat sibuk . Semua orang mengalami lingkaran matahari di bawah mata mereka.

Setelah berjalan beberapa saat , aku melihat lift berbentuk sangkar di dalam Menara.

" Ayo, kita lanjutkan. "

Noel membuka pintu liftlift dan membimbingku. Irene melangkah ke lift. Noel masuk juga , menutup pintu dan menarik tuas sepenuhnya . Lift pun mulai bergerak naik ke atas dengan suara berderak.

Ke kali benturan pertama, Lift naik dengan mulus tanpa goncangan. Lift ,yang naik sebentar, berhenti di lantai paling atas.

" Ini dia. Hati-hati turunnya.. "

Khawatir kakinya tersandung
, Noel turun lebih dulu dan meraih lengannya. Memalukan. Rasanya seperti anak kecil. Tapi jarak antara lift dan sisi lainnya cukup jauh . Sehingga Irene turun dari lift perlahan-lahan dengan mengandalkan lengan Noel.



🧊🧊🧊🧊

Akhirnya aku bisa lanjut juga..

Jangan lupa kasih dukungannya dengan vote. /
Kasih saya pulsa.. Hehe..




[ DY.01-END ] Aku Bukan Kakakmu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang