Bab 2

819 86 84
                                    

"Eeeeh?!!! Yang benar?! Jake-hyung!!" Sunoo hampir berteriak tak percaya ketika Jake malam itu masuk ke kamarnya sambil menangis.

Mata sipit Sunoo dengan sejenak menatap julid kearah pria bule yang sedang sesenggukan di ranjang tidurnya ini.

Sunoo tahu Jake itu lebih tua darinya, tapi tidak menyangka Jake sepolos ini, setelah mengenal Sunghoon, Sunoo tahu bahwa Tuan yang telah membelinya dari Decelis itu sama sekali bukan pria mesum seperti yang di pikirkan oleh Jake dan dirinya pada awalnya.

Park Sunghoon membeli mereka tulus karena merasa iba dengan mereka, Sunoo tidak begitu tertarik dengan pria baik itu jadi Sunoo sama sekali tidak peduli dengan kehidupannya di kediaman milik Sunghoon ini.

Dan Sunoo juga tidak tahu apa saja yang di lakukan Jake di tempat ini untuk menghabiskan waktu, Sunoo lebih memilih mengurung diri di kamarnya sambil memikirkan jalan keluar untuk bertemu Jungwon dan meminta bantuan Sunghoon bukanlah jalan keluarnya.

Sunoo perlahan duduk untung mengelus punggung Jake.

"Bagaimana ini, hiks, Sunoo, dia pasti membenciku, kan?"

Sunoo meneguk ludah kasar ketika wajah basah Jake menatapnya, tatapan Sunoo sempat teralih pada bibir tebal Jake yang sedang berbicara itu dan refleks kembali menyipitkan mata dengan bibir melengkung ke atas.

Agak jijik mengetahui mulut itu baru saja mengulum...

Astaga, bukan waktunya memikirkan perilaku binal Jake!

"Aku rasa Sunghoon tidak akan membenci dengan semudah itu... Lagipula, wajar saat dia sedang emosi seperti itu, Jake-hyung melakukan hal seperti tadi..."

Jake terdiam sebentar sambil menatap kesal pada Sunoo, "Jadi, hiks, yang kau maksud perbuatan aku itu salah?!"

Sunoo hampir gelagapan menanggapinya. "Bukan, maksudku, orang seperti Sunghoon mungkin tidak bisa di tenangkan-"

"Semua pria itu sama, Sunoo!! Mereka suka jika kita memblowjob peni-"

"Aaaa! Aaa! Iya, iya sudah! Sudah, Hyung! Aku mengerti." Sunoo segera menutup mulut Jake, masih risih dengan kalimat-kalimat kotor yang di lontarkan teman senasib nya itu. Entahlah mengapa Jake bisa hidup sepolos ini. Karena tidak semua orang senang dengan hal itu, kan?

"Besok aku akan temani Hyung meminta maaf pada Sunghoon, oke?"

Jake menghentikkan isaknya. Benar, dia tetap harus meminta maaf pada Tuannya agar tetap bisa tinggal di tempat ini, Jake tidak ingin Sunghoon membencinya.

Jake mengangguk pelan dan mulai mengusap wajahnya. "Aku tidur disini ya, Sunoo..."

"Iya, sudah, beristirahat lah, Hyung. Aku akan baca buku sebentar lagi lalu ikut tidur."

"Hmm." Jake bergumam dan membaringkan dirinya di kasur milik Sunoo, Sunoo dengan sabar menyelimuti temannya itu dan tersenyum. Sunoo lalu berjalan ke kursi yang berada di dalam kamarnya ini dan membaca bukunya kembali. Setidaknya, dengan membaca, Sunoo masih ingat siapa jati dirinya, dia masih ingat bahwa dirinya adalah anak dari Kim dan kakak dari seorang Jungwon.

Memang beruntung dia dibeli oleh Sunghoon sehingga Sunoo tidak harus bekerja dengan merendahkan dirinya,

Menjual tubuhnya.

Tapi Jungwon?

Selalu, hanya adiknya itu yang selalu dia pikirkan sepanjang waktu. Dan Jake...

Sunoo menatap tubuh yang sudah terpejam itu di ranjang tidurnya. Ada seorang lagi yang menjadi orang yang di kasihi Sunoo di tempat ini, Jake-hyung, Sunoo tahu Jake begitu membanggakan Sunghoon sebagai tuan mereka, bahkan Jake akan melakukan apapun, apapun perbuatannya yang di benak Sunoo adalah hal yang menjijikkan, tapi tetap saja, Sunoo tidak membenci pria aussie itu.

P A N D O R A [ Ongoing ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang