Bab 5

655 68 121
                                    

Sunghoon melihat pantulan dirinya pada cermin. Hari ini, dia berdandan lebih dari biasanya. Dengan setelan Jas berkelas dan rambut kelimis yang di sisir ke belakang, Sunghoon berdecak gugup.

Dirinya yang sekarang, dirinya yang lebih berkelas sekarang, bukanlah sosok yang Sunghoon mau. Tapi, dengan pantulan dirinya saat ini, membuktikan bahwa perlahan-lahan tujuan Sunghoon akan semakin dekat.

Hari ini adalah hari pelantikannya sebagai wakil Direktur. Posisi yang setara dengan Jay. Bukti kuat dimana dia akan melawan Jay di lantai yang sama. Bukti yang terlihat bahwa Park Sunghoon tidak lagi bisa di remehkan karena sekarang, kasarnya, dia telah di akui sebagai Putra Kedua dari Park Seo Joon.

Mulai hari ini, Orang-orang tidak bisa memandangnya sebelah mata lagi, para pegawai di Perusahaan Engene tidak bisa menyentuh nya lagi.

Posisi Sunghoon sekarang sama kuatnya dengan milik Jay. Setidaknya, untuk harinya yang satu ini, Sunghoon tidak bisa tidak berterima kasih kepada Paman Jahatnya itu.

"Sunghoon?"

Suara lembut yang baru saja masuk ke kamarnya membuat Sunghoon menoleh. Sejenak, pria Park itu menelan ludah ketika mendapati Jake dengan setelan jas hitamnya dan rambut legam panjangnya yang terurai.

Sunghoon sampai tak percaya bahwa itu adalah Jaeyoon yang dikenalnya, Jake yang biasanya selalu nampak sederhana, sekarang terlihat seperti orang yang setara dengannya. Anggun dan Berkelas.

"Wah, tampannya." Jake yang lebih dulu berdecak kagum ketika melihat sosok Sunghoon. Sunghoon sekarang tidak seperti Sunghoon yang biasanya pergi dalam mode kerjanya sebagai pegawai di Engene. Pria tampan itu menjadi sosok yang terlihat begitu di segani bahkan membuat Jake ciut karena Sunghoon nampak terlihat semakin jauh untuk dia gapai.

Ah, Jake baru sadar bahwa sejak dulu, pria dengan garis wajah sempurna itu akan sulit dia dapatkan. Sunghoon adalah Tuan Muda di kediaman ini, salah satu pewaris dari keluarga Park, belum lagi, dia terlahir dengan darah orang kaya dalam tubuhnya.

Siapalah Jake ini, Sunghoon dan dirinya bagaikan Langit dan Bumi. Bukan, tetapi Rumah Besar dan Jalanan Rusak. Jake semakin sadar bahwa kesempatan dirinya bisa menjadi kekasih Sunghoon hanya 0,00 persen.

Sunghoon tersenyum malu ketika mendapat pujian to the point dari pria manis itu. "Kau juga tampan, Jaeyoon. Sepertinya, penampilan itu sangat cocok denganmu."

"Benarkah?" Jake melihat pada dirinya sendiri lalu dengan polosnya dia melangkah untuk berdiri di depan Sunghoon hanya untuk melihat pantulan dirinya di cermin.

Aksi Jake yang tiba-tiba membuat Sunghoon agak panik ketika tubuh mungil Jake berdiri dekat di depannya. Di tempat dirinya berdiri membeku, Sunghoon bisa mencium aroma segar shampoo milik Jake.

Wangi pria di depannya ini sangat manis dan memabukkan. Sunghoon hampir hilang kendali untuk memeluk tubuh Jaeyoon dari belakang, tapi Jake lebih dulu berbalik kearahnya.

"Tapi, bukankah lebih baik kalau rambutku warna coklat saja, Sunghoon?"

Raut wajah Sunghoon membeku dan dia menyembunyikan kedua tangannya yang tadi nyaris saja bergerak tanpa perintahnya.

Terkadang, bersama Jake sedekat ini membuat pikirannya kacau. Dan lagi-lagi, kenangan kotor bersama Jake terlintas di kepalanya.

Wajah binal pria mungil ini dengan bibir penuh yang menelan sperma miliknya.

Shit. Sialan.

Sunghoon mencoba memejamkan matanya serapat mungkin. Dengan jiwanya yang lemah seperti ini, dia tidak akan bisa menjalani hidup menyedihkan nya dengan baik.

P A N D O R A [ Ongoing ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang