Bab 6

639 71 177
                                    

Jake bersemangat dan bahagia. Dia bangun ketika jam menunjukkan pukul 3 pagi.

Jake bergegas mencuci wajahnya dan bersiap. Pagi ini, dia akan ke dapur untuk melakukan sesuatu.

Brak!

Brak!

Saat dia keluar dari pintu kamarnya, Sunoo juga keluar di saat yang bersamaan.

Jake meneliti sahabatnya itu yang entah kenapa terlihat kelelahan. Sunoo melangkah kearahnya dengan jalan yang sedikit terseok.

Melihat keadaan Sunoo, semangat Jake seketika menguap dan wajahnya berubah murung.

“Jake-hyung, tumben pagi-pagi sudah rapi.”

Suara Sunoo serak. Jake melihat Sunoo dengan tatapan datar, yang ada, Sunoo yang terlihat aneh karena pria yang biasanya mengurung diri di kamar itu bisa keluar di hari yang masih gelap begini.

“Apa yang terjadi pada Sunghoon semalam? Apa dia baik-baik saja?”

Sunoo mencemaskan tuan muda mereka dengan tulus. Jake lalu kembali kepada kepercayaan dirinya, dimana semalam dia bersuka cita karena telah mengobati rasa sakit Sunghoon.

“Sunghoon baik-baik saja. Tuan Noa ada di dalam kamarmu, ya?”

Sunoo tersenyum canggung karena tebakan Jake benar. Sunoo tidak tahu Jake mendengar atau tidak suara jeritannya semalaman, tapi Sunoo rasa, Jake juga menghabiskan waktu yang cukup lama di kamar Sunghoon.

“Dia menyetubuhi mu lagi?” Ada nada cemas sekaligus ingin tahu dari tanda tanya Jake.

Sunoo sudah memiliki banyak perjanjian dengan teman baru Sunghoon itu, jadi, Sunoo juga paham jika Ni-Ki datang padanya hanya untuk menggaulinya.

“Sunoo...”

Jake merasa Nishimura Riki itu bukanlah pria yang baik. Kebaikan yang pria itu berikan kepada Sunoo menginginkan imbalan, jadi Jake menyimpulkan bahwa Riki hanya bermain-main dengan Sunoo.

“Aku tidak apa-apa, Jake-hyung...”

Senyuman Sunoo membuat kecemasan Jake reda, namun Jake tidak bohong bahwa dia juga iri pada sahabatnya itu. Yang telah merasakan bagaimana tubuhnya di gauli.

Semalam, dia juga bersama Sunghoon, berciuman dengan Sunghoon, memanjakan Sunghoon, tapi sayang, Sunghoon tidak memberikan timbal balik seperti apa yang Jake harapkan.

“Lalu, kau mau pergi kemana?” berjalan dengan tidak benar begitu...

“Aku mau ke dapur. Ni-Ki meminta susu coklat hangat. Dia masih tertidur.”

Jake pernah mendengar para bibi bahwa umur Nishimura Riki terbilang masih belia. Tapi, kelakuan bocah itu sudah seperti om-om mesum. Lihat, bagaimana sekarang Sunoo seperti sedang mengasuh bocah manja yang sudah menghancurkan tubuh Sunoo semalaman.

“Jake-hyung sendiri? Bangun sepagi ini, sudah rapi juga, mau kemana?”

“Ke kamar Sunghoon, aku juga akan membuat sarapan untuknya.”

“Aku cemas dengan kepulangannya semalam. Sunghoon seperti tidak baik-baik saja, semoga di Kantornya dengan jabatannya yang sekarang bisa memperbaiki posisinya.”

Jake mengangguk kecil. Dia juga mengharapkan hal yang sama, terlebih, Jake adalah orang pertama yang selalu ingin melihat Sunghoon bahagia.

“Yasudah, Sunoo, aku pergi duluan.”

Sunoo mengangguk, karena jalur dapur dan juga kamar Sunghoon berbeda arah, lebih tepatnya seperti ujung bertemu ujung. Tahu ada Jake yang selalu mendampingi Sunghoon, Sunoo merasa dia tidak perlu cemas lagi.

P A N D O R A [ Ongoing ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang