Bab 4

673 73 61
                                    

Sunghoon tertidur di pangkuannya.

Udara di taman ini sangat sejuk, bahkan rambut almond Jake selalu tertiup semilir angin.

Jake mengusap pipi tuannya yang masih memiliki bekas air mata yang telah kering, dia menatap Sunghoon dengan senyum namun tatapan melirih.

"Di tempat makam sang ibunda, orang yang begitu kau sayangi di tempat yang indah begini, mengapa kau menangis, Sunghoon?" Ucap Jake tahu bahwa Sunghoon bisa jadi tidak mendengar apa yang dia ucapkan. Kedatangan paman Sunghoon benar-benar menggemparkan kediaman ini, Jake ikut sedih ketika Sunghoon di tinju dan di tampar pria berotot itu, tapi Jake juga tidak menyesal karena pada akhirnya dia menemukan tempat seindah ini.

Jake menoleh kearah batu nisan yang cantik yang hanya satu-satunya di tempat ini. "Jangan khawatir Nyonya, aku akan menjaga putramu dengan semampuku." Ungkap Jake tersenyum begitu tulus. Ingin bilang bahwa peduli Jake terhadap Sunghoon bisa di kategori kan Jake sudah mencintainya, tapi dia malu mengakui di depan ibunya Sunghoon.

Siapalah dia ini, hanya manusia kecil, seorang budak yang mungkin tidak pantas berada di sisi Sunghoon.

Lalu sekarang, Jake menengadah kearah langit biru yang terlihat jelas karena ruang terbuka ini. "Sherry, apa kau bahagia disana? Kau sudah tidak sakit lagi, kan? Tapi, tolong maafkan aku jika aku sama sekali tidak mencari keluargamu, kau mengizinkan kan ku untuk tetap tinggal di rumah ini, kan? Aku, aku sangat peduli pada pria ini, Sherry." Gumamnya. Berharap ibundanya yang sudah berada di surga tak marah jika tujuan Jake ke Korea telah berubah, Jake sudah nyaman mendapatkan hidup yang telah di beri oleh Sunghoon ini.

.

.

.

PANDORA

[ Enhypen ]

.

.

.

Sunoo tahu bahwa mobil Ni-Ki yang di tumpanginya telah berhenti. Seharusnya, dia bahagia karena akan bertemu Jungwon, tapi, Sunoo masih sedikit gemetar ketika tiba-tiba di di serang oleh pria Asing bertubuh besar sebelumnya.

Matanya yang sembab bekas menangis masih terlihat, tapi Sunoo sama sekali tidak terisak, dia hanya diam sambil melihat keluar jendela tepat ke arah sebuah gerbang besar yang mungkin adalah kediaman milik Jay Park di dalam sana.

Riki mengeratkan giginya, melihat pria cantik itu yang terus meletakkan tangan di lehernya membuat Riki sangat kesal. Riki sendiri yang berusaha sekuat tenaga saat dia melihat tubuh yang di inginkan nya di jatuhkan dan di cekik,

Riki sangat tidak bisa menerima pemandangan itu.

Riki melepas sabuk pengamannya dan duduk menyamping, sengaja mendekat kepada Sunoo demi meraih kedua tangan ramping nan cantik itu untuk tidak menutupi lehernya lagi.

Sunoo sedikitnya menolak, tapi melihat wajah datar Riki yang sama sekali tak bersuara, membuat Sunoo menurut.

Pandangan Riki menajam ketika dia lihat warna hampir memerah di bekas jari yang mungkin dengan sangat kencang mencekik Sunoo.

Tidak salah lagi, paman Sunghoon benar-benar ingin membunuh Sunoo.

"Sakit sekali?"

Suara berat namun pelan yang Riki lontarkan membuat Sunoo mengangguk ragu.

P A N D O R A [ Ongoing ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang