Bab 3

703 78 24
                                    

Tak seperti yang Sunoo bayangkan tentang pria mesum yang dia kenal di awal dengan nama Noa itu,

Riki mencium Sunoo begitu lembut, pria berambut pirang itu menyentuh dirinya dengan pelan, membuat Sunoo memejamkan matanya secara naluriah karena ciuman pria yang memabukkan ini.

Selain karena ini ciuman pertamanya dan lagi bersama seorang laki-laki, Sunoo nyaris terhanyut karena sensasi kedua bibir yang saling melahap dan bertaut.

Riki memamerkan senyum dengan mata yang sayup ketika menghentikan ciuman mereka, membuat Sunoo yang juga matanya sayu tersadar bahwa dia melakukan perbuatan menjijikkan ini hanya sebagai bayaran atas informasi Jungwon.

"Kau anak yang penurut, aku menyukainya." Ungkap Riki sambil mengelus pipi tembam milik pria bermata runcing di depannya.

"Jungwon..." ada sedikit desah dalam nada suara, membuat Riki terkekeh karena Sunoo rupanya pria polos yang masih asing dengan sentuhan. Riki bahkan sadar ketika tatapan Sunoo terus melihat bibirnya yang sedang diam atau berbicara.

Riki membenarkan posisi duduknya dan menjauh sedikit dari tubuh Sunoo. Wangi pria cantik itu terlalu harum, Riki bisa jadi tidak dapat mengendalikan diri karena tubuh Sunoo yang tadi menempel kepadanya dan tatapannya masih mabuk karena ulah bibirnya.

Untuk menyetubuhi Sunoo, mungkin Riki bisa melakukan nya, hanya saja, ini kediaman Sunghoon dan lagi, Sunoo adalah milik pria Park itu, jadi Riki harus bermain dengan pelan dan hati-hati.

"Sebelumnya, aku harap kau tidak murka dan menerima kenyataan atas informasi yang aku bawa ini. Kim Jungwon, adikmu, sudah di rusak oleh Hyungnim."

Sunoo yang tadi mabuk karena ciuman pria di hadapannya refleks membuka mulut dan dengan gampangnya mengalirkan bulir air mata.

"Hiks, Jungwon... Jungwonie..." Sebagai seorang kakak, Sunoo merasakan perasaan sesak yang sangat mendalam. Adik manisnya yang lugu itu dan masih ada di bawah umur, pasti mengalami perbuatan yang mengerikan, kan?

Riki mengusap air mata yang jatuh di wajah Sunoo itu dengan tatapan prihatin. "Begitulah, Jay. Hyungnim datang ke Decelis tentu saja untuk urusan ini. Adikmu hanya kurang beruntung karena di pilihnya."

Sunoo memejamkan mata mengingat memori dimana saat mereka di beli, sedikitnya menahan umpatan karena seharusnya Jake yang di beli oleh pria jahat itu...

Berandai-andai jika teman Aussie nya yang bersama kakak pertama Park, mungkin Jungwon dan Sunoo berada dalam situasi aman dalam rumah milik Sunghoon ini,

Tapi Sunoo menggeleng, atau bisa jadi, keduanya sama sekali tak di beli dan berakhir pada pembeli kejam lainnya.

Sunoo mengutuk dirinya sendiri karena dirinya yang di beli oleh Sunghoon, andai Jay Park memilihnya, bisa jadi Jungwon akan berada di tempat ini bersama Jake...

Saat dirinya masih terisak, Riki mencium kembali bibir Sunoo, kali ini, lumatan yang di lakukan pria pirang itu semakin kasar, bahkan menimbulkan decakan dan kepala mereka yang saling memutar karena di tuntun oleh pegangan Riki di kepalanya.

"Hgnghnn... Mnnnhh." Sunoo bahkan tidak sadar membuka mulutnya ketika Riki sedikit liar dengan melahap bibirnya secara berulang kali tanpa jeda, membuat ciuman kedua mereka lebih bergairah.

Riki yang akhirnya kembali menghentikan ciuman mereka. Pria bermata sipit itu menatap Sunoo dengan tatapan gelap, Sunoo sungguh di luar ekspetasi nya, pria ini benar-benar membuat Riki menegang hanya dengan mencium bibirnya yang cantik dan sekarang bengkak karena ulahnya ini.

"Dan untuk pertanyaan kedua, aku rasa adikmu masih baik-baik saja dan tidak menjadi gila karena ulah Hyungnim. Disana ada beberapa wanita Jay yang menjaganya. Jangan cemas, aku berjanji akan mengawasi nya jika berkunjung."

P A N D O R A [ Ongoing ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang