Chapter Two||Bertengkar

2.2K 123 4
                                    

HAPPY READING!!!

•••

Setelah masalah Jeno yang menangis karena ditinggal Mark dan acara sarapan pagi selesai. Kini keduanya sedang berada di kamar Mark.

Mark sedang duduk di sofa dekat kasur, sedang bermain game di ponsel nya dan Jeno yang berguling-guling kesana kemari di kasur Mark.

Bosan, satu kata yang dirasakan Jeno. Mark mengabaikan nya.

"Markiee Nono bosan, ayo main sama Nono". Ajak nya menusukkan jari telunjuknya pada lengan Mark

"Hmm sebentar". Jawab Mark dengan mata yang masih berfokus pada layar ponselnya.

Jeno yang mendengar jawaban Mark mengerucutkan bibirnya dengan memainkan jari nya.

"Markiee ayo mainnn". Ajak Jeno seraya menggoyang lengan Mark.

"Ck! Sebentar Nono. Dikit lagi markie menang". Ujar nya sedikit menjauh dari Jeno.

Jeno yang melihat itu tentu marah. Ia tak suka jika kakak nya mengabaikan nya hanya karena game. Jeno mendekat ke arah Mark dan mengambil ponsel sang kakak.

"Jenoo!!". Sentak Mark saat ponsel nya diambil oleh Jeno.

"Apa!!". Membalas sentakan Mark.

"Kembalikan!". Pinta Mark seraya berusaha mengambil ponselnya.

"Tidak!!". Menyembunyikan ponsel sang kakak di belakang tubuhnya.

"Ck! Kembalikan Jeno". Ujar Mark menahan marah.

"Tidak! Nono ingin main bersama kakak. Tapi kakak malah main game". Teriak Bungsu Jung keras.

"Udah dibilang sebentar. Bisa sabar ga si!". Ujar sulung Jung sama kerasnya.

"Tapi Nono mau sekarang!!".

" Ck!! Kembalikan Jung Jeno". Bentak Mark keras. Kedua orangtuanya yang mendengar bentakan Mark langsung menghampiri mereka.

"Engga ya engga! Nono cuman mau main sama kakak". Teriak si bungsu Jung seraya melempar hp Mark ke dinding kamar Mark sehingga rusak total. Tentunya dengan menahan tangis.

"JUNG JENO!!". Bentakan Mark kembali terdengar. Saat itu juga kedua orangtuanya datang.

Tak lama Jaehyun dan Taeyong datang, Taeyong menghampiri Mark yang menatap tajam Jeno dan memeluk nya mengusap punggung kekar putra sulung nya agar amarah nya mereda. Mark membalas pelukan hangat bubu nya, menelusupkan kepala nya di bahu sang bubu.

Sedangkan jaehyun menghampiri Jeno yang menahan tangis lalu menggendong nya.

Ini yang Mark dan Jeno suka apabila mereka bertengkar. Kedua orangtuanya nya tidak pilih kasih. Tidak selalu menyalahkan sang kakak mau pun sang adik. Mereka membiarkan kedua putranya meredakan amarahnya terlebih dahulu, setelah amarah keduanya telah reda, baru mereka bertanya, awal masalah nya. Dan setelah mendengar penjelasan dari keduanya. Mereka memberi nasihat kepada kedua putranya, Lalu menyuruh keduanya meminta maaf.

Taeyong membawa Mark untuk duduk di pinggiran kasur, Jaehyun pun mengikuti.

Setelah beberapa saat, Mark dan Jeno kembali tenang, Jeno pun sudah berhenti menangis hanya terdengar isakan kecil.

"Kenapa bertengkar hmm?" Tanya Taeyong lembut pada Mark.

"Jeno ajak main Mark, tapi Mark lagi main game. Mark bilang sebentar lagi, tapi Jeno ga sabaran malah ambil hp Mark dan lempar handphone mark". Ujar Mark

"Terus kenapa Jeno lempar handphone nya kakak". Sekarang giliran jaehyun bertanya pada si bungsu.

"Jeno cuman mau main sama kakak, tapi kakak mengabaikan Jeno. Jeno kesel di abaikan, Jeno marah karena kakak lebih pilih game. Jadi Jeno ambil handphone nya kakak dan melempar nya". Jelas nya sedikit menyalahkan Mark.

Ya, selain keras kepala Jeno juga tidak mau kalah.

Namun meski begitu Jaehyun dan Taeyong tidak pernah menyalahkan satu diantara mereka.

"Kakak, seharusnya kakak harus lebih sabar. Jangan dulu emosi, kakak tau kan adiknya emang ga sabaran. Adiknya ga suka di abaikan, kalo adik nya marah kakak jangan ikut marah begitupun sebaliknya. Sekarang gini deh api kalau sama api gak akan padam malah semakin besar. Kakak paham maksud bubu?". Nasihatnya kepada putra sulung nya dibalas anggukan kepala.

"Adek kalo kakaknya lagi main game terus kakak nya bilang sebentar lagi, adek harus sabar. Daddy tau adek mau main sama kakak, Daddy tau adek ga suka diabaikan, adek harus sabar nunggu kakak beres main game nya. Seperti yang di bilang bubu tadi kalo kakak marah adek jangan ikut marah begitupun sebaliknya. Dan juga api kalau dibalas dengan api lagi gak akan padam malah semakin besar. Adek paham maksud Daddy?". Nasihat nya kepada si bungsu dibalas anggukan kepala.

"Siapa yang iri? Aku aku aku. Tapi kenapa harus iri yaa, teman berantem aja ga punya karna anak tunggal huhu'

"Sekarang kakak minta maaf sama adek karna udah bentak adek". Ujar Taeyong

"Adek juga minta maaf sama kakak karna udah lempar handphone kakak". Ujar Jaehyun seraya menurunkan Jeno dari pangkuan nya.

"A-adek minta maaf karna udah lempar handphone kakak". Ujar Jeno mengulur kan tangan kanannya.

"Kakak juga minta maaf udah bentak dan abaikan adek". Ujar Mark menarik tangan Jeno sehingga menubruk tubuhnya dan memeluk nya tentu saja di balas oleh Jeno.

Masalah sudah berakhir, mereka pun sudah damai kembali.

•••

Si oneL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si oneL

annyeonghaseyo yeoleobun, Semoga sukaa, babay.

Segitu dulu aja. Jangan lupa bintangnya ⭐.

-salam, dari akuuu💚

BROTHERSHIP||MARKNO✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang