HAPPY READING!!
•••
Setelah pulang mengantarkan Mark, kini diruang kerja Jeno sedang duduk di pangkuan Jaehyun yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor. Dia duduk anteng dengan handphone Jaehyun di tangan nya.
"Daddy". Panggil Jeno
"Kenapa?" Tanya Jaehyun tanpa melepas pandangannya dari laptop nya.
"Jeno mau susu". Ujar nya. Jaehyun tidak menjawab hanya mengangguk lalu berdiri dan menurun kan Jeno lalu mendudukan nya di kursi yang tadi ia duduki.
"Daddy buatin dulu okayy? Jeno tunggu disini yaa?" Ujar Jaehyun dibalas anggukan kepala oleh Jeno.
Taeyong? Sedang berbelanja untuk kebutuhan dapur. Jika bertanya kenapa tidak maid saja? Jawaban tidak tahu tanya saja pada Taeyong.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Jeno Jaehyun melangkah kaki nya keluar dari ruang kerja untuk membuat susu.
Sepeninggalan Jaehyun di ruang kerja kini hanya ada suara film kartun. Siapa lagi yang menonton kalo bukan Jeno?
Tak membutuhkan waktu lama, hanya sepuluh menit Jaehyun sudah kembali dengan botol yang berisi susu didalamnya.
Jaehyun memberikan susu nya pada Jeno yang diterima baik oleh Jeno. Jaehyun menggendong kembali jeno lalu mendudukan nya di pangkuan nya dan kembali melanjutkan pekerjaan nya.
•••
Seorang pemuda sedang duduk diruang keluarga seraya menonton televisi. Dia Jeno, ia sedang menunggu sang kakak pulang dari sekolah nya. Setelah kurang lebih menunggu satu jam, ia mendengar suara mobil lalu tak lama mendengar pintu utama terbuka.
Jeno tidak beranjak dari duduk nya, ia terlalu malas untuk berjalan lagi pula tubuh nya masih lemas dan Jaehyun bilang ia tidak boleh kemana-mana selama ia membersihkan diri.
Tak lama Jeno melihat Mark, ia menyuruh Mark untuk mendekati nya. Setelah ada di hadapannya ia segara memeluk tubuh kakaknya, tak peduli dengan seseorang yang ikut bersama kakaknya.
"Jeno kok disini?" Tanya Mark seraya mengelus kepala Jeno.
"Nono nunggu Markie pulang." Lirih nya.
"Daddy sama bubu mana?" Tanya Mark saat tidak melihat kedua orang tua nya.
"Daddy lagi mandi, bubu ada di kamar katanya mau nyiapin baju buat Daddy." Ujar pelan.
Terdengar suara langkah kaki dari arah tangga, ketiga pemuda yang berada di ruang keluarga itu menoleh kearah tangga. Mereka melihat Jaehyun dan Taeyong sedang berjalan kearah nya.
"Ehh ada lucas,"
Ya, dia Lucas. Masih ingat? Ada di chapter sebelumnya.
"Apa kabar ganteng?" Lanjut Taeyong
"Baik Tante." Ujar Lucas seraya menyalimi Taeyong dan Jaehyun.
"Yaudah sekarang kalian mandi gih, Lucas pinjem aja baju nya Mark." Ujar Taeyong dibalas anggukan kepala oleh Lucas tak lupa senyuman manis nya.
"Lepas dulu sayang, kakak nya mau mandi dulu biar wangi." Ujar Jaehyun seraya duduk disamping Jeno. Dengan tak rela Jeno melepaskan pelukannya, Mark dan Lucas pun berjalan menuju kamar. Sebelum pergi Mark tak lupa untuk mencium pipi Jeno.
Kini jeno duduk ditemani Taeyong dan Jaehyun. Jeno bersandar pada dada bidang sang ayah, ia berada di tengah antara Jaehyun dan Taeyong.
"Markie lama." Jeno merenggut kesal karena sang kakak belum kembali.
"Sabar sayang, mungkin kakak nya aja baru sampe kamar." Ujar Taeyong lembut. Jeno menghela napas nya pelan ia mengeratkan pelukannya pada Jaehyun.
"Jeno kangen Markie." Jaehyun tidak menyaut ucapan Jeno, ia hanya mengelus kepala Jeno dengan sayang.
Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Jeno mendengar langkah kaki dari arah belakang. Ia menoleh dan pandangan yang pertama kali ia lihat adalah Sang kakak dengan memakai celana putih pendek di atas lutut dengan dipadukan kaos warna hitam, tak lupa dengan lucas yang berjalan disamping Mark.
"Markie markiee, sinii." Jeno berujar dengan antusias. Tanpa harus dipinta dua kali Mark segera mendekat pada adiknya.
"Yasudah, Markeu sudah ada disini Daddy boleh lanjutkan pekerjaan Daddy hm?". Jeno mengangguk lalu ia mendekat kan wajah nya meminta Jaehyun untuk mencium nya, Jaehyun terkekeh kecil lalu mencium seluruh wajah Jeno.
"Cepet sembuh sayang, Daddy ga suka liat Jeno sakit". Setelah mengatakan itu ia pergi menuju ruang kerja nya, Taeyong pun ikut pamit untuk menemani Suami nya tak lupa sebelum pergi ia mencium kedua pipi Jeno dan Mark.
Kini yang tersisa hanyalah Mark Jeno dan Lucas. Jeno duduk ditengah antara Lucas Mark, ia memeluk erat tubuh sang kakak.
"Jeno, Nama kamu Jeno kan?" Tanya Lucas
Jeno mengangguk, lalu melepas kan pelukannya dan menyodorkan tangan nya tanda ia mau berkenalan dengan teman sang kakak. Karena ia rasa teman sang kakak yang ini cukup baik dan seperti asik juga.
Lucas tersenyum lalu mengambil tangan Jeno yang menggantung diudara. "Nama kakak Lucas". Jeno mengangguk setelah itu kembali memeluk tubuh kakaknya.
Hening, mereka sibuk dengan kegiatan masing masing. Jeno yang anteng menonton televisi, Mark dan Lucas yang bermain game bersama.
Namun tak lama ada suara panggilan yang berasal dari handphone Lucas. Lecas berdecak kesal karena sudah pasti ia akan kalah. Lalu dengan kesal ia menekan tombol hijau.
Lucas mengangguk setelah itu ia mematikan panggilan itu. "Mark, gue pulang dulu. Mami udah marah marah".
Mark mengangguk." Hati hati bro, takut nya ada yang ngikutin". Mark terkekeh saat melihat ekspresi wajah Lucas yang kesal namun bercampur dengan ketakutan.
"Lo jangan nakutin anj-". Setelah mengatakan itu ia pergi
•••
Bersambung~
803 kataAnnyeong yeoreobun, maaf ya baru up lagi hhe.
Semoga suka yaa
Babay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP||MARKNO✓
Ficção AdolescenteJANGAN LUPA FOLLOW YA!!! DON'T COPY MY STORY!!! ••• Mark dan adik manja nya, Jeno. ••• "Huaa!! Mau markiee" "Markie nya suruh pulang hiks" "Markie bangun, Nono kangen" "Markiee kemana aja? Hiks markiee ninggalin Nono" ••• "Sutt markie udah disini" ...