HAPPY READING!!!
•••
Mendengar jawaban yang tak ia inginkan dari Mark, wajah Jeno semakin keruh. Mata nya sedikit berkaca-kaca ia perlahan mundur lalu berlari menjauh dari Mark, ia marah pada sang kakak yang mempunyai pacar.
Sedangkan Gadis yang dimaksud sedang menahan salting karna ia mengira Mark menyukai nya juga. Juga? Ya, dia menyukai Mark.
Melihat Jeno marah, Mark kalang kabut. Ia berteriak memanggil adiknya, Jeno menghiraukan panggilan Mark,ia berlari menuju kamar nya. Jaehyun dan Taeyong yang sedang duduk di ruang keluarga, melihat Jeno berlari pun heran.
"Loh Jeno kakaknya mana?" Tanya Taeyong heran.
Jeno tak menjawab pertanyaan Taeyong, ia berlari menaiki tangga.
"Jeno jangan lari ditangga." Ujar Jaehyun. Sakali lagi ia tak mengindahkan ucapan orang tua nya.
Setelah sampai di kamar ia menutup pintu dengan keras lalu mengunci nya. Ia menuju kasur nya dan membanting tubuh nya, ia menenggelamkan wajahnya pada bantal dan menangis disana.
Sementara di bawah Jaehyun dan Taeyong masih bingung. Ada apa dengan putra bungsunya itu. Saat sedang bertanya-tanya, datang Mark diikuti dengan seorang gadis.
Wajah Mark terlihat panik, Taeyong dan jaehyun yang melihat itu bingung.
"Kakak kenapa?". Tanya Taeyong kebingungan.
"Jeno, Jeno mana bubu". Tanya Mark sedikit panik.
Jaehyun menghela napas pelan, Paham akan hal yang terjadi. "Kamu jailin apalagi adek kamu Mark". Ujar nya sedikit frustasi. Bukan apa, Jeno kalo sudah marah atau ngambek seperti ini susah untuk di bujuk.
Taeyong menoleh kearah Jaehyun lalu menatap Mark. Mark yang ditatap seperti itu kalang kabut.
"M-mark hanya bilang pada Jeno kalo dia pacar Mark". Ujar nya dengan wajah yang memelas.
"Bujuk adek nya, Daddy ga ikutan". Ujar nya lalu pergi ke atas untuk menuju kamar nya.
"Bub-". Belum selesai ia berbicara Taeyong langsung memotong nya.
"Bubu juga ga ikutan." Ujarnya lalu menyusul Jaehyun.
Sedangkan gadis tadi masih berdiri, ia kecewa karena ternyata sang pujaan hati hanya ingin mengerjai adiknya. Ia juga sedikit kesal dengan adik nya Mark. Karna sudah tidak mood ia pamit pulang pada Mark.
"Aku pulang dulu ya Mark udah sore". Ujarnya dibalas anggukan kecil oleh Mark. Lagi lagi ia merasa kecewa karna berpikir akan di antar sampai depan pintu.
Kita beralih pada Jeno. Kini ia sedang menangis dibalik bantal nya.
"Markiee jahat hiks"
"Hiks markie udah ga sayang Nono"
"Hiks markiee j-jahat".
Karna lelah menangis, ia mengantuk lalu tertidur pulas dengan napas yang masih tak beraturan.
Malam hari, di meja makan kini sudah lengkap hanya Jeno saja yang belum turun. Taeyong menyuruh Jaehyun untuk memanggil putra bungsunya dan jaehyun pun mengiyakan saja.
Jaehyun berjalan menuju kamar Jeno setelah sampai di depan pintu kamar ia langsung membuka pintu itu namun tak terbuka. Alis Jaehyun menekuk, tak biasanya putra bungsu nya ini mengunci pintu kamar pikirnya.
Ia mengambil kunci cadangan lalu membuka pintu itu dan berhasil. Ia berjalan menuju tempat dimana Jeno berbaring. Ia duduk di pinggiran kasur lalu membalikkan badan Jeno yang memunggunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP||MARKNO✓
Novela JuvenilJANGAN LUPA FOLLOW YA!!! DON'T COPY MY STORY!!! ••• Mark dan adik manja nya, Jeno. ••• "Huaa!! Mau markiee" "Markie nya suruh pulang hiks" "Markie bangun, Nono kangen" "Markiee kemana aja? Hiks markiee ninggalin Nono" ••• "Sutt markie udah disini" ...