7.Semua bahagia

202 31 1
                                    

Happy reading

Pagi hari yang cerah setelah beberapa Minggu ini terus turun Hujan,namun cerahnya pagi tetap saja mengalahkan tangisan pria berwajah imut itu,dia sampai disekolah-nya dengan tangisan bertubi-tubi,dia merindukan sosok sang kakak yang selalu datang bersamanya setiap pagi,dia merindukan sosok yang selalu menjaganya setiap ada yang membullynya.

"Wonie jangan nangis terusss nanti Hoonie ikutan nangis" Ujar seorang pria sembari memeluk Jungwon yang tengah menangis.

"Aku kangen Abang Suno, Hoonie hiksss...." Tangisnya,pria disebelahnya terus memeluk Jungwon dan menyenderkan kepalanya dibahu Jungwon.

"Gitu aja nangis,apalagi kalo ditinggal mati pasti udah sakit atau mungkin ikutan Suno mati"Ujar seorang wanita yang duduk bangku paling depan.

"Ryunji kamu bisa diem gak!" Bentak pria dipinggir Jungwon,Pria yang tadi memeluk Jungwon langsung menghampiri wanita itu.

Brak.....

Sunghoon menggerbak meja wanita itu,dengan tatapan tajam mengarah kearah wanita yang meledek Jungwon tadi.

"Lo gak pernah tau gimana rasanya jadi Jungwon,lo cuma tau ngejek orang aja" Ujar Chenle dengan penuh penekanan,Jungwon langsung berdiri menghampiri mereka, dan.....

Bughhh

"Gua bisa maafin kalo gua dibully, tapi kalo lo nyangkut paut Bang Suno,gua gak bisa maafin" Ucap Jungwon dengan nafas yang memburu,Ryunji yang meledeknya tadi jatuh tersungkur di arah samping,sudut bibirnya berdarah namun hal itu tidak membuat Jungwon menyesal.

"Terus apa ha? Mau lawan gua? Ayo, gua gak takut" Balas Ryunji,sembari berdiri menghadap Jungwon.

"Jungwon Panich" Suara tegas serta serak itu Jungwon kenali,dia menatap pria yang baru datang diambang Pintu,betapa terkejutnya Ryunji ketika melihat pria diambang pintu itu.

"Bang Suno!!" Teriaknya.

"Lo Ryunji,Pikmi dikelas ini, berani-beraninya lo bentak adik kesayangan gua" Ujar Suno sembari mengacungkan tongkat penuh darah kearah Ryunji.

"Jungwon bangun!!!" Teriak itu membuat Jungwon sadar.

Oh sepertinya ini adalah mimpi,Suno benar-benar belum sembuh,dia tersadar dari tidurnya dan menatap Suno dihadapannya yang masih memejamkan matanya,Zee yang berada disamping Jungwon mengelus rambut Jungwon.

"Hikss Daddy" Tangis Jungwon,dia langsung memeluk Zee,Zee mengelus rambut Jungwon.

"Jangan nangis sayang, udah ya cup cup" Ucap Zee menenangkan Jungwon,namun Jungwon tetap menangis.

"Jungwon kangen Abang Suno hiks..." Lirih Jungwon,Zee juga sama halnya seperti Jungwon dia merindukan sosok Suno yang selalu membuat dirinya pusing ketika bertengkar dengan Jungwon.

"Daddy juga kangen Abang kamu,tapi kita berdo'a aja ya sayang,semoga Abang kamu cepet sembuh"Ujar Zee,sembari mengelus rambut Jungwon.

Peat yang mendengar itu dari pintu,hanya bisa menahan tangisannya, bohong jika dia tidak merindukan Suno,dia sangat merindukan adiknya itu,sudah hampir 2 Minggu Suno koma,Peat memejamkan matanya sejenak lalu dia membuka matanya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bangun No...semua kangen kamu,Papa,Daddy,Phi kangen kamu,apalagi Jungwon dia bolos sekolah karena pengen jagain kamu No.... Bangun".

Seakan sihir,perkataan batin Peat membuat tangan Suno bergerak serta matanya terbuka perlahan-lahan.

"D-daddy..." Lirih Suno, Jungwon dan Zee langsung melirik kearah tersebut,melihat Suno membuka matanya,betapa bahagianya Jungwon dan Zee mendengar suara lirih Suno.

HiaNu Lost Heart [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang