11.Back to Thai

292 24 2
                                    

Happy reading
(Full chapter for TutorYim)

Langit gelap dengan suara gemuruh petir dan gemercik air turun dari atas langit,malam yang sangat dingin ini benar-benar bisa membunuh siapa saja hanya dengan sambaran petir.

Hembusan nafas panjang keluar dari mulut pria cantik berkulit putih itu sembari menatap hujan yang deras ini.

"Sayang...." Suara berat tersebut membuat pria cantik itu menoleh kearahnya,pria yang memanggilnya lalu duduk disebelahnya sembari mengelus rambut pria cantik tersebut.

"Yim mikirin apa hm??" Tanya pria itu,pria cantik bernama Yim itu hanya mengulas senyuman manis dibibirnya.

"Gak ada...." Jawab Yim,padahal hatinya sedang merindukan kekasihnya diThailand.

Sudah hampir 16 tahun dirinya berpisah dengan sang kekasih, sungguh rasanya sangat rindu namun tidak ada yang bisa dia lakukan selain memelas terhadap sang kakak yang terus mendorongnya untuk menikah dengan orang yang tidak dia cintai.

Grepp...

Pria itu langsung memeluk tubuh Yim dari samping,Yim menggelinjang tidak nyaman dengan perilaku pria yang hendak dinikahkan dengan dirinya.

"Kamu kenapa hm? Tumben banget" Ujar pria itu,Yim mendorong pria itu sekuat mungkin lalu berdiri dihadapan pria tersebut.

"Mark!! Aku gak akan pernah mau disentuh sama kamu,aku—".

"Kenapa? Kamu masih mikirin orang yang sudah jelas gak ada disini? Yim harusnya kamu hargain aku sebagai calon suami kamu,bukan mikirin cowok lain yang asal-usulnya gak jelas!!" Balas Mark lebih sinis dari Yim,Yim benar-benar tidak bisa menahan emosinya terhadap Mark.

"Tutor itu bukan orang yang kamu bilang gak jelas,dan satu lagi,kalo bukan karena kakak aku,aku gak akan pernah mau nikah sama kamu!" Teriak Yim,lalu dia pergi meninggalkan Mark disana,dia sangat kesal dengan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Mark.

***
"Hikss.....Tutor...." Tangis Yim pria manis itu memeluk kedua lututnya sembari menenggelamkan wajahnya disela lututnya,tangisan demi tangisan terus keluar dari mulutnya.

Brak!!

"YIM PHARIYAKORN!!!" Teriakan itu sontak membuat Yim terkejut,dia melihat sosok kakaknya yang mendobrak pintu kamarnya.

"Kenapa kamu bilang gitu sama Mark ha!!" Bentak Kimmon,dia menarik lengan Yim hingga berdiri menghadap dirinya,mata merah akibat menangis terlihat jelas diwajahnya.

"Ma-maaf Phii" Lirih Yim,Kimmon hanya diam menatap adiknya,rasa bersalah terus datang kepadanya,harusnya dia tidak membentak adiknya tadi.

"Kamu kenapa?" Tanya Kimmon sembari melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Yim.

"Yim hikss,Yim mau ke Thailand" Adu Yim,Kimmon terdiam mendengar perkataan adiknya itu,apakah tinggal di China membuat Yim tidak nyaman?? Sehingga dia ingin pulang ke Thailand.

"Kenapa mau pulang?" Tanya kembali Kimmon.

"Yim gak suka Mark,Yim suka Tutor" jelasnya,Kimmon sedikit terkejut mendengar itu.

"Tutor, bodyguard Zee??" Yim mengangguk pelan,masa masa bersama Tutor adalah masa yang ingin dia ulang kembali,Yim ingin menghabiskan hidupnya bersama Tutor,hanya Tutor seorang.

"Pokoknya Yim mau pulang Phii hikss, kalau Phii gak izinin Yim,Yim bakalan kabur" Ancam Yim,Kimmon meraih tangan Yim dan menatap wajah adiknya dalam dalam.

"Phi gak bisa larang kamu,tapi....... Mark??" Yim kembali terdiam mendengar nama Mark.

***

"P'Tutor lama jomblo nanti hatinya di isi Mixue" Ujar Jungwon sembari tertawa kecil.

"Heh!! Kalo ngomong suka bener" Balas Suno,kini dua anak itu tertawa terbahak-bahak,sementara Tutor hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Anak anak Zee emang bener bener ya,bahkan Zee sama Nunew aja belum pernah ngeledek" Ujar Jimmy.

"Maklum Phi,mungkin mereka anak pungut" Ujar Peat sembari menuruni tangga, Jimmy tertawa mendengar itu,Bahkan kakaknya sendiri saja tidak mengakui bahwa mereka adiknya.

"Papa huaaaaa!!!! P'Peat bilang Wonie anak pungut!!!!" Teriak Jungwon.

"Emang lo anak pungut,liat aja Papa sama Daddy itu beda sama lo" Ledek Peat,Jungwon dan Suno mendengkus kesal mendengar itu.

"Liat aja nanti" ancam Jungwon

"Iya diliatin" Ledek Peat.

Ting....

Suara notifikasi dari handphone Tutor terdengar,lalu dia membuka pesan tersebut,ketika dia membacanya,Tutor langsung membisu mulutnya sedikit terbuka dan matanya tidak berkedip,Max yang penasaran langsung melihat pesan dalam handphone Tutor itu.

Unknow

|Hai tutor!!.
|Kamu apa kabar?.
|Aku kangen kamu.
|Ini aku Yim.
|Tutor,Kamu mau jemput aku kan?.
|Aku pulang ke Thailand,aku kabur hehe.
|Aku harap kamu mau jemput.
|Oh iya kalo kamu jemput aku,kamu dateng malem waktu Thailand okeee.
|Sampe ketemu Tutorrrrr.

"Yim??" Tanya Max,Tutor terdiam sejenak lalu dia segera pergi bergegas kerumahnya untuk bersiap-siap menjemput Yim.

"Lho Tutor mau kemana??" Tanya Zee yang baru masuk ke ruang tengah setelah dari taman tadi.

"Dia dikirimin pesan sama Yim,Gua harap Yim gak akan bohong kayak dulu lagi" Jawab Max,Jimmy menoleh kearah Zee dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gua duluan,Tutor harus gua jagain" Ujar Jimmy,Lalu dia berlari menuju mobil dan pergi menyusul Tutor.

Perasaan tidak enak terus menyelimuti hati Jimmy,dia tidak mau sahabatnya itu disakiti lagi oleh orang yang ia (Tutor) Cintai,Jimmy ingin menjaga Tutor setelah dia kehilangan Ayah dan Ibunya,Jimmy dipercayakan oleh Tuan Lamnoi untuk menjaga Tutor. Itu sebabnya Jimmy begitu panik ketika Tutor pergi untuk menjemput Yim.

***
Sesampainya Jimmy dibandara dia melihat Tutor memeluk pria kecil dengan erat, rasa rindu disalurkan melalui pelukan itu.

Jimmy berjalan mendekati mereka berdua,terlihat Tutor meneteskan air mata di pipinya,pria kecil dalam pelukan tersebut terisak dan menenggelamkan wajahnya di bidang dada Tutor.

"Yim kamu baik baik aja kan??" Tanya Tutor sembari mengelus pipi pria kecil didepannya dengan lembut.

Pria kecil bernama 'Yim' itu mengangguk pelan,Tutor lalu menciumi seluruh wajah Yim kecuali bibir, Wajah merah Yim sangatlah imut membuat Tutor ingin memakan Yim.

"Gua pikir lo bakalan ngancurin kehidupan Tutor lagi dengan bilang lo pulang ke Thailand padahal bohong" Ujar Jimmy,Yim menundukkan kepalanya,dia merasa bersalah dan membenarkan ucapan Jimmy.

"Jim,udah dong" Ucap Tutor,dia memeluk tubuh Yim dan mencium pucuk kepalanya.

"Maafin aku.... Hiks....." Tangis Yim.

"Gak papa sayang,kamu gak salah kok" Jimmy memang marah kepada Yim,namun disisi lain Jimmy melihat kebahagiaan Tutor dalam diri Yim. Jimmy tersenyum tipis melihat mereka.

"Cup cup jangan nangis yaaa....." Ujar Tutor,dia mengelus pelan rambut Yim.

"Udah kita pulang,lama lama lo berdua dikurung disini" Ancam Jimmy,lalu Tutor memegang tangan Yim dan tangan sebelahnya lagi menarik koper Yim.

Namun Tutor belum tau kenapa Yim pulang ke Thailand,mungkin nanti Yim akan menceritakannya kepada Tutor.

•Mark

|Kau berani pergi dariku ha!!.
|Aku tidak akan membuatmu bahagia!!.
|Kau pikir bisa pergi dari ku ha?? Aku sudah memasang penyadap dalam handphone mu Yim Phariyakorn.


Tbc.
ขอบคุฌค่ะ

HiaNu Lost Heart [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang