6.SUNO

189 28 2
                                    

Happy reading.....

Ruangan bernuansa putih pucat, serta suasana senyap dan sunyi, hanya terdengar suara alat didalam ruangan itu,seorang pria manis tampak memegangi pria yang terbaring lemas di atas kasur dengan alat yang memenuhi seluruh tubuhnya.

Menangis?? Air matanya sudah tidak bisa keluar lagi,melihat kondisi pria didepannya terkurai lemas,dengan mata yang tertutup,bibir yang pucat,kepala dibalut dengan perban,serta alat yang menempel pada tubuhnya,membuat siapa saja meringis melihatnya.

"Maafin Papa ya sayang,Papa harusnya tadi larang kamu buat keluar malem-malem"Lirih Nunew sembari mengelus pipi sang putra.

"Papa jadi inget waktu kamu baru lahir, waktu itu Papa seneng banget,apalagi Daddy kamu gak bisa bedain mana kamu mana Jungwon,sekarang anak Papa udah besar,kesayangannya Papa udah bisa jagain Jungwon"Lirih kembali Nunew,rasanya jika bisa ditukar,Nunew siap menggantikan sang putra untuk berbaring diruang IGD ini.

Flashback on

"Zee berhentilah berpikir hal yang tidak-tidak,Nunew pasti baik baik aja"Ujar Jimmy sembari memegang pundak Zee.

"Gua takut terjadi sesuatu sama Nunew dan bayi kembar gua"Balas Zee,Peat yang sedari tadi digendong oleh Max langsung memberontak turun,Max akhirnya menurunkan Peat dari gendongannya.

Peat berlari kearah Zee lalu memegang tangannya yang berada dipaha Zee,mata Peat berkaca-kaca, sepertinya jika dia sudah bisa berbicara,dia akan menenangkan sang Daddy untuk tidak khawatir tentang kondisi Nunew dan bayi kembarnya.

"Dwiii,Pwapaaa"Ujar Peat,Zee lalu mengelus pipi Peat dengan lembut sembari tersenyum manis kearah putranya.

"Gak papa sayang,Papa pasti gak akan kenapa-kenapa,Nong-Nong kamu juga"Jelas Zee,Peat mengangguk pelan.

Oekkk....oekkk

(Maapin gak tau gimana nulisnya pokoknya itu bayi nangis).

Setelah 3 jam operasi akhirnya terdengar tangisan kedua bayi yang dinanti Zee sedari tadi,Zee yang mendengar suara tangisan bayi langsung menangis terharu.

"Jim,Max bayi kembar gua lahir"Tangis Zee,Max langsung memeluk Zee dan Jimmy menggendong Peat.

***
"Ada yang sakit sayang?" Tanya Zee sembari mengelus rambut Nunew,Nunew menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Bayi kembar kita dimana Hia?" Tanya Nunew dengan lemas,Zee tersenyum lalu dia berdiri dari kursi yang ia duduki,nampak satu buah ranjang bayi diisi oleh dua bayi kembar yang sangat lucu.

"Mereka lagi tidur,jangan diganggu dulu ya, kasian"Jelas Zee,Nunew mengangguk pelan sembari tersenyum manis.

"Miii!!" Mendengar suara itu,Zee dan Nunew menoleh kearah tersebut,terlihat Jimmy,Max dan Tutor sedang bermain dengan putra pertama mereka Peat.

"Ni bocil satu udah bisa panggil nama Phi hm? Kenapa panggilnya Jimmy,harusnya panggilnya Phi" Jelas Jimmy sembari memegang pipi gembul Peat,Peat hanya terkekeh pelan mendengar perkataan Jimmy.

"Mangkanya gua bilang jangan ganggu Peat, jadi gitu kan"Ujar Max, Tutor menggambil alih Peat dari Jimmy karena perdebatan antara Max dan Jimmy akan segera dimulai.

"Sttt lo berdua, kalo ribut terus bayi gua bangun, gua kick lo berdua dari Thailand"Ancam Zee,Peat menutup mulutnya sembari tertawa kecil,Tutor yang melihat kelakuan Peat hanya menggusar kepala Peat.

"Hia,mereka udah dikasih nama?" Tanya Nunew,Zee menggelengkan kepalanya,dia lupa untuk memberi nama pada kedua bayi kembarnya.

"Untuk yang paling besar,Daddy kasih nama 'SUNO PANICH' dan yang paling kecil, imut ini Daddy kasih nama 'JUNGWON PANICH',nanti kalo Suno udah besar jagain adik kamu ya, jangan bikin dia nangis" Ujar Zee.

Lalu Zee menggendong bayi bernama 'Suno' itu, karena dia terbangun sepertinya dia mendengar perkataan Zee yang memberinya nama 'Suno'. Zee menatap sang putra dengan lembut,tangan kecil Suno mencoba untuk memegang hidung Zee, namun sepertinya dia tidak dapat menggapainya.

"Abang mau ngapain hm? Tangannya udah nakal" Ujar Zee sembari memegang tangan Suno yang hendak memegang hidungnya.

***
"Hia,Jungwon nangis tuh" Ujar Nunew,Nunew masih belum bisa berjalan dengan lancar karena bekas operasi yang masih basah.

"Bentar-bentar, Jungwon yang mana? Dua duanya nangis"Tanya Zee melihat keduanya menangis,Nunew tertawa mendengar perkataan Zee,dia sendiri yang memberi nama namun dia juga yang lupa mana Suno dan mana Jungwon.

"Yaudah ambil dua duanya Hia,cepet kasian mereka udah laper"Suruh Nunew, akhirnya Zee menggendong kedua anaknya,dia masih bingung yang mana Suno dan mana Jungwon.

"Abang Suno jangan nangis terus ya, nanti kalo udah gede, Abang harus jagain Jungwon"Ujar Nunew sembari mengelus rambut bayi yang menggunakan kain berwarna Biru.

"Kamu bisa bedain mereka dari mana sayang? Hia aja susah bedainnya" Tanya Zee.

"Hia ini Suno, kalo mau tau, mata Suno dan mata Jungwon beda, Suno dominan mata Hia, kalo Jungwon dominan mata Nunu,rambut mereka juga beda, Suno agak sedikit warna Abu-abu kalo Jungwon hitam, Jungwon juga punya lesung pipi kalo Suno nggak" Jelas Nunew,Zee mengangguk paham, lalu dia menyadari antara keduanya memang mata dan rambut yang bisa membedakan mereka.

Flashback end.

"Bangun dong sayang,Papa pengen denger suara kamu kalo lagi berantem sama Jungwon" Ujar Nunew,air matanya terus keluar,isakan demi isakan terus keluar dari mulutnya.

***
"Zee apa Nunew sudah makan?" Tanya Trainata melihat menantunya terus diam menemani sang putra, sudah 2 hari Nunew terus seperti itu. Zee memaksa Nunew untuk bergantian menjaga Suno saja tidak mau, dia tidak ingin lepas dari putranya.

"Nunew dari kemarin susah untuk makan Mom,Zee sudah memaksanya tetapi tetap saja, Nunew terus menolak" Jelas Zee, kali ini dia tidak hanya khawatir kepada Suno tetapi kepada Nunew juga, apalagi Nunew tidak makan selama 2 Hari ini.

"Biar Peat bujuk Papa, Dad" Ucap Peat.

Peat masuk kedalam ruang IGD,dia menepuk pelan pundak Nunew, Nunew berbalik kearahnya.

"Papa makan dulu ya, Peat khawatir Papa sakit, nanti kalo Papa sakit,Papa gak bisa temenin Suno disini" Ujar Peat, Nunew mengangguk pelan mendengar itu.

"Tapi Papa mau makan disini,Papa mau temenin Suno"Balas Nunew.

"Oke, tapi tetep makan ya Pa"Ucap Peat.

Lalu Peat keluar dari ruang IGD itu, dan menganggukkan kepalanya kearah Zee, Zee paham bahwa Nunew akan makan,meski harus makan diruangan itu.

"Yaudah Daddy beliin dulu Papa kamu nasi, kamu disini temenin omma kamu" Suruh Zee, Peat mengangguk pelan mendengar itu.

"Hikss.... P'Peat hiks... Jungwon mau Abang Suno hiks...." Tangis Jungwon ketika sampai,Jungwon langsung berlari dan memeluk Peat.

"Dari semalem Jungwon gak berhenti nangis, untung panasnya udah turun, tapi dia ngigo kalo Suno....." Ujar Max.

"Jungwon mimpi Abang Suno tinggalin Jungwon hiks....." Tangis Jungwon, Peat memeluk sang adik sembari mengelus punggung Jungwon.

"Sttt,Abang Suno gak akan kenapa-kenapa, Kamu jangan nangis ya" Ujar Peat membuat sang adiknya tenang, namun itu tetap tidak berhasil.

TBC
ขอบคุฌค่ะ

HiaNu Lost Heart [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang