chapter 3

162 29 0
                                    

"kau benar-benar membawanya pulang." Gumam Soobin tanpa ingin menatap orang yang duduk dibelakang.

Beomgyu menepuk dadanya bangga. "Tentu saja sesuai ucapanku."

Soobin mendecih muak lalu segara menjalankan mobilnya untuk kembali ke Seoul setelah Taehyun mengabarinya bahwa besok ada rapat antar kolega penting, membiarkan keheningan melanda mereka.

Yeonjun yang sedari tadi diam sedikit tidak nyaman dengan aura dominan milik Soobin, bahkan ia sempat ingin menangis ketika pakaian yang dipakai lelaki itu terdapat bercak darah.

Ia melirik kearah Beomgyu yang fokus memainkan game diponselnya lalu beralih pada Soobin yang setia fokus pada jalanan, Yeonjun akui Soobin memiliki rupawan yang begitu menawan serta tegas secara bersamaan, garis rahang yang begitu sempurna rambut arang yang sedikit berantakan, kelopak mata tajam layaknya elang jangan lupakan bibir tipis yang selalu memikat siapapun, jujur saja Yeonjun hampir terbawa pesona Soobin jika ia lupa bahwa lelaki tersebut mempunyai sifat yang dingin dan kaku tidak seperti Beomgyu yang sangat berbanding balik.

Merasa ditatap seorang Soobin melirik kearah spion yang dimana Yeonjun masih memandangnya hingga ketika tatapan mereka bertemu dibalik kaca spion dalam mobil, Soobin menyeringai licik membuat yang lebih mudah langsung mengalihkan pandangannya menuju luar jendela, merasa takut saat bola mata gelap itu menatapnya lekat seakan ingin memakannya hidup-hidup.

Dalam hati Yeonjun terus berdoa semoga saja ia hidup diluar sesuai bayangannya.

~|~|~ bluerose ~|~|~

Mungkin sepertinya tidak, Yeonjun memeluk dirinya seraya memekik kecil ketika bagaimana Soobin mencengkeram kerah baju Beomgyu saat mereka baru sampai di apartemen lelaki itu, untungnya keadaan basement disana sedang sepi sehingga mereka tidak akan dijadikan pusat perhatian.

"Kau bilang apa tadi? Kau memang benar-benar ingin kubunuh Choi Beomgyu."

Yeonjun bergetar ketakutan jika ia tahu akan seperti ini lebih baik ia menolak ajakan Beomgyu untuk ikut, Yeonjun lalu memojokkkan diri dimobil berusaha melindungi diri kalau Soobin berganti menyerang dirinya.

Alih-alih takut Beomgyu menyunggingkan senyum mengejeknya sebelum mendorong yang lebih tua menjauh.

"Apakah ada yang salah dengan ucapanku?"

Soobin mengatur napasnya yang memburu sembari mencengkeram kedua sisi pinggangnya guna melampiaskan amarahnya.

"Jawabannya tidak!"

Beomgyu mendecih. "Aku tidak meminta persetujuanmu."

"Tapi ini apartemenku."

"Ayolah Soobin, dia hanya tinggal sementara bersamamu mungkin satu bulan sampai aku bisa menemukan tempat tinggal yang cocok."

"Jika seperti ini kau tidak perlu mengambil anak itu sialan! Kalau pada dasarnya kau juga tidak ingin merawatnya." Desis Soobin lalu melirik kearah Yeonjun yang masih ketakutan disana.

Beomgyu menggeleng. "Aku juga ingin merawatnya, tapi aku selalu ada jadwal kuliah serta harus bekerja padamu, jadi aku tidak ada waktu untuknya."

Soobin mendengus mendengar kata kuliah ia menjadi sensitif mengingat diumurnya yang saat ini ia malah dijatuhkan tugas bekerja.

"Apa kau tidak tahu aku juga sibuk sialan! Intinya aku tidak mau menampung dia sedikitpun."

Tidak mau berdebat yang bisa saja membuang waktunya, Soobin segera pergi menuju lift agar sampai menuju lantai apartemennya, sebelum cekalan pada Beomgyu membuat ia sontak melayangkan pukulan keras sampai lelaki itu jatuh tersungkur dilantai.

bluerose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang