chapter 11

193 28 4
                                    

"Sepertinya aku tidak membutuhkan sekolah Soobin." Cicit Yeonjun menatap gusar kesembarang arah intinya tidak sampai bertatapan dengan manik gelap milik Soobin.

Soobin yang masih meminum alkoholnya, mengangkat sebelah alisnya bingung meminta penjelasan agar Yeonjun memberikan alasan yang tepat dari permintaannya tadi.

Saat ini mereka berdua sudah selesai makan malam seperti biasa, dan tetap diam ditempat ketika Soobin mulai mengutarakan meminta Yeonjun untuk bersekolah yang dipilihkan olehnya nanti tapi jawaban lelaki itu yang seakan tidak mau, membuat yang lebih tua menunggu alasan yang diberikan Yeonjun.

Yeonjun menghela napas baru kali ini ia membantah semua yang diinginkan Soobin, ia sudah hapal satu kali melawan yang dia dapatkan adalah hukuman kekerasan dan sekali lagi Yeonjun pernah mendapatkannya karena selalu menolak ajakan Soobin yang selalu membawanya keruang bawah tanah Mansionnya.

Takut? Itu hal yang pertama ia rasakan setiap Soobin bertindak kasar padanya tanpa ada permintaan maaf sekalipun atau perbuatan manis setelahnya, pria itu akan meninggalkannya yang shock melawan traumanya, mengacuhkan dia hingga Yeonjun sendiri yang datang pada Soobin untuk memanjakannya.

Biasanya kebanyakan orang akan menjauh dari pelaku yang membuat kita membangkitkan trauma pada masa kecil tapi Yeonjun berbeda ia malah seperti ada dorongan yang menyuruhnya untuk selalu mempelajari hal yang baru, rasa cinta dan obsesi terhadap Soobin yang memperlakukannya seperti roller coaster yang dimana pria tersebut akan bersikap arogan dan manis di waktu yang berbeda.

"Kau tahu bukan, aku... Tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar dengan mudah." Jelas Yeonjun berusaha mengajak soobin bernegosiasi atas alasannya tadi.

"Apakah kau berpikir negatif lagi?" Tanya Soobin terdengar dingin dan itu membuat Yeonjun bergetar.

"Bukan seperti itu, hanya saja aku lebih nyaman memilih belajar di apartemen, dan membaca semua bukumu, itu lebih mudah masuk kedalam pikiranku daripada berinteraksi langsung yang malah menumbuhkan trauma beratku."

"Aku sudah bilang bukan, hilangkan rasa trauma dan takutmu itu aku tidak menyukainya."

Yeonjun terdiam ia tidak bisa melawan lagi, kata tidak suka dari Soobin merupakan pertanda bahwa ancaman dirinya yang melanggar peraturan pria itu.

Jika aku melihatmu ketakutan lagi mungkin kau cocok dalam tawananku agar terbiasa dengan rasa itu.

Tidak! Yeonjun tegaskan lagi tidak semakin lama ia mengenal Soobin dalam kurun satu bulan ini maka ia akan semakin tahu sifat asli pria tersebut yang menekannya dan tidak menyukai orang lemah seperti dirinya yang berakhir akan merepotkan Soobin sendiri.

Merasa tidak mendapatkan respon, Soobin perlahan bangkit dari tempat duduknya melangkah pelan mendekati Yeonjun yang masih setia pada posisinya, hingga ia sudah berada dibelakang lelaki itu, Soobin mengelus tangan Yeonjun ringan tapi tetap saja membuat sang empu merinding, jari-jarinya menjalar kearah leher yang lebih mudah dan berhenti bertumpu pada bahu Yeonjun yang tetap diam tidak memberontak.

"Lagipula ada Hueningkai dan Beomgyu yang akan menjadi temanmu nanti dan sekaligus menjagamu saat disekolah."

Beomgyu? Bukankah dia sudah berkuliah? Inner Yeonjun menahan napasnya saat kedua tangan Soobin berganti menyanggah sisi meja disampingnya sehingga terlihat mengurung dirinya dari belakang.

Soobin menyeringai ia suka melihat raut tegang dari Yeonjun. "Aku mempunyai banyak koneksi yang membuatku bisa melakukan apapun." Bisiknya seduktif seakan mengerti apa yang dipikirkan lelaki itu.

Yeonjun memilin bajunya menetralkan rasa gugup yang terus menyiksa batinnya.

Aku hanya ingin berada didekatmu saja menghirup aroma milikmu disekitar yang membuatku merasa dilindungi dan nyaman, dan jika aku masuk kedalam lingkungan berbeda yang tidak ada dirimu, aku merasa tertekan.

bluerose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang