"bagaimana dengan anak yang dibawa Beomgyu apakah benar dia menyusahkan?" Tanya Taehyun setelah mereka sudah menyelesaikan rapat dan sekarang keduanya berada didalam lift untuk kembali keruangan yang berada dilantai 13.
Soobin yang tadinya fokus pada ponsel guna melihat jadwal setelah ini, berdecak. "Sedikit."
"Apa maksudmu?"
"Dia takut padaku."
Taehyun tergelak, ia sudah tidak kaget akan hal itu bahkan anak kecil saja tidak berani mendekati Soobin apalagi Yeonjun yang mereka satu rumah ia berharap saja lelaki remaja yang diambil Beomgyu tidak mengalami stress akibat tekanan yang diberikan Soobin padanya.
"Ngomong-ngomong apa tujuan Beomgyu mengambil anak itu dan menitipkan padamu jika pada akhirnya dia tidak mau merawat?"
Soobin menghela napas sembari memasukkan ponselnya kedalam saku. "Aku tidak mau tahu, intinya dia ingin aku mengubahnya sedikit liar mungkin, cih hanya menerima jadinya saja."
Taehyun mengernyit. "Liar? Seperti apa yang dia maksud?"
Soobin tidak menjawab ia malas jika seorang terus bertanya tanpa henti yang berakhir ia akan mengeluarkan banyak suara, sangat melelahkan.
Pintu lift mulai terbuka membuat Soobin dan Taehyun kembali melanjutkan perjalanannya menuju ruangan mereka, Taehyun yang tidak mendapat respon dari atasannya memilih mencari teori sendiri menggunakan pikirannya yang logis.
Sebenarnya apa tujuan Beomgyu menitipkan Yeonjun pada Soobin yang pada dasarnya pria itu tidak mau melakukan hal yang merepotkan termasuk merawat anak mengingat Soobin dari kecil tidak ada yang namanya dimanja dia selalu melakukan apapun sendiri.
Bisa dibilang keluarga Soobin memang keluarga yang keras dan taat akan peraturan jika ada salah satu diantara mereka sekaligus Soobin tidak memedulikan pria tersebut yang masih kecil melakukan kesalahan sepele maka hukuman kekerasan yang didapatkan oleh karna itu Soobin dilahirkan menjadi lelaki yang arogan dan tegas dalam apapun.
Kini keduanya sudah sampai diruangan dengan Taehyun yang masih sibuk pada pikirannya dan sang pemilik ruangan itu langsung mendudukkan diri dikursi kebanggaannya lalu kembali berkutat pada pekerjaannya.
"Soobin sepertinya Beomgyu memang mempunyai rencana licik padamu.
Soobin terdiam, ia mengangkat kepalanya memandang tajam Taehyun meminta penjelasan.
"Apa maksudmu?"
Taehyun berdehem menetralkan rasa tidak nyaman akan tatapan Soobin. "Bisa saja berkas milik anak itu saat memilih ikut dengan kalian Beomgyu tidak mengisi formulirnya menggunakan namanya sendiri melainkan mengisi dengan namamu, jadi seluruh hak anak asuh sepenuhnya adalah milikmu."
Soobin mendecih tanpa sadar tangannya mengepal diatas meja mendengarkan penuturan Taehyun, jika itu memang benar ia akan membunuh Beomgyu tanpa berpikir panjang baginya lelaki itu sudah melewati batas.
Taehyun sebenarnya tidak ingin melanjutkan ucapannya melihat amarah yang ditahan Soobin, tapi melihat tatapan mematikan pria tersebut seakan menyuruhnya untuk meneruskan ia dengan berat hati menurut daripada nyawa yang menjadi gantinya.
"Kau bilang, Beomgyu ingin dirimu mengubah anak itu agar sedikit liar, ah! Meski menjengkelkan logikanya bermain juga, jika dipikir lagi dia seperti memberikan dua pilihan padamu kalau kau bisa mengubah anak tersebut pasti kau akan nyaman dengannya dan tidak akan melepaskannya sedang jika kau gagal dan tetap menginginkan dia pergi dari rumahmu kau tidak bisa Soobin mengingat hak anak itu ada padamu."
Soobin mengerang frustasi mengusap wajahnya yang terlihat lelah sungguh ia tidak sampai berpikiran dari sana tentang hak asuh bahkan ia saja membenci anak apalagi mengadopsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
bluerose
Aksikalian pasti tidak akan mempercayai bahwa Choi Yeonjun sekarang orang yang sangat berbeda, yang dulunya seperti mawar putih yang tidak ternodai dan lugu perlahan berubah ketika ia bertemu dengan Choi Soobin pria arogan dan brengsek membuatnya memper...