Pergi Dari Desa.

93 11 5
                                    

Naruto berada dirumah shisui tengah mengemasi barang-barang yang akan dia bawa dia menyimpannya didalam segel fuin dan membuat segel fuinnya mengecil sehingga dia bisa membawanya ditempat tas kecil yang ada dikakinya.

Saat mengemasi barang-barangnya naruto mengingat sesuatu dia lupa untuk membuka kotak rahasia yang ada didalam laci shisui, dengan segera ia membuka laci tersebut dan mengambil kotak hitam tersebut.

Naruto membukanya dan dia melihat foto dirinya waktu bayi dan dengan kedua orang tua mereka, ayah dan ibu Naruto yang asli.

Naruto tersenyum.

Kemudian naruto melihat buku yang tebal, tebal melebihi buku pelajaran IPS disekolah.

Shinobi.

"Shinobi...aku tidak tertarik, aku juga tidak tertarik untuk menjadi ninja dikonoha" ucapnya datar

Naruto menaruh buku itu lagi lalu melihat-lihat kembali apa saja yang ada didalam kotak hitam misterius tersebut.

Naruto mengambil sebuah buku. Buku tua yang sudah usang dan berdebu sepertinya buku itu sudah disimpan ribuan tahun lamanya atau mungkin beberapa tahun kebelakang.

Diary  Hasirama.

'Diary Hasirama-sama?'

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu rumah shisui, dengan segera naruto memasukan bukunya kekotak hitam dan segera ia masukan kedalam segel fuin yang sudah mengecil.

Naruto berdiri dan berjalan menuju pintu dan membukanya. Wanita cantik tengah berdiri disana dengan senyuman dan pipi yang sedikit memerah menambahkan kesan imut dan cantik disana.

Walaupun mata kirinya ditutup dengan sebuah penutup mata berwarna putih membuatnya seperti menjadi bajak laut, tetapi tidak membuat kesan cantik dan imut disana memudar.

Dia tetaplah cantik dari segimanapun naruto menatapnya, naruto tersenyum tipis.

"Ada apa?"

"Nee naruto-kun...mau jalan-jalan malam?" Yuna berujar dengan semburan merah dipipinya

"Boleh, ayo"

Naruto dan yuna pergi keluar dari distrik Uciha, diperjalanan mereka melihat shiro dan yuu.

"Yuu, Shiro!!"

Shiro dan yuu melirik keasal suara, dan mereka melihat naruto dan yuna sedang berjalan bersama. Nampak sekali wajah jahil disana.

"Haii sensei, hai....hehehe narutooo"

"? Kenapa? Kalian menakutkan"

"Heheehe tidak kok, ngomong-ngomong kalian mau kemana?" Tanya shiro

"Kami hanya akan berjalan-jalan biasa saja...mau ikut?"

"Boleh"

Mereka berjalan-jalan di malam hari di bawah indahnya langit yang berbintang berkelap-kelip menyala.

Mereka berjalan-jalan sambil bercanda ria, membuat naruto menangapi candaan nyeleh mereka yang hampir berada ditengah-tengah jurang.

Kemudian mereka mampir kekedai Ramen Kesukaan naruto, mereka memasuki kedai ramen dan memesan makanannya selama menunggu mereka berbicara ringan se-ringan yang mereka bisa.

Setelah ramen siap mereka menyantapnya dengan tenang dan damai tak sesekali dari mereka membuka topik untuk berbicara.

"Oh! Apa alasan kalian ingin ikut diriku dalam pelarian diriku?" Tanya naruto tiba-tiba

Untung saja shiro dan yuu sedang tidak memakan ramen mereka, yah karena ramen mereka memang udah abis sih.

"Heumm....karena Aku lelah menjadi alat oleh danzo dan juga konoha! Konoha pada saat ini! Bukan konoha pada saat dulu" ucap shiro mengepalkan kedua tangannya

Naruto [Remake] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang