Masalalu

143 14 1
                                    

Pagi hari didesa konohagakure no sato, terlihat matahari mulai terbit dari arah timur tentunya kalau dari barat...kan agak lain jadinya. tak banyak warga desa yang sudah memulai pekerjaannya dan tak banyak pula dari mereka yang masih terlelap dalam tidurnya. Mentari pagi mulai memperlihatkan dirinya setelah dia pergi selama 12 jam lamanya.

Kicauan burung berbunyi dengan merdu membangunkan anak-anak mereka yang tengah tertidur dengan lelap, mentari pagi menghiasi pagi hari dengan memasuki runagan dari seorang anak pirang yang tengah berbaring lemas diranjang rumah sakit.

Sudah selama satu setengah bulan pemuda pirang yang satu ini belum sadar dari pingsannya, sudah lebih dari seminggu pula teman-temannya menjenguk pemuda ini. Teman-temen dari pemuda pirang ini sudah sering membawakan makanan kesukaan anak ini yakni udon.

Srett

Seorang lelaki pirang tanpa 3 pasang whisker memasuki ruangan yang pemuda pirang ini tempati, dia berjalan kearah pemuda pirang dan berdiri disampingnya. Lelaki yang lebih tua darinya menatapnya dengan sendu, tampak sekali raut wajah kesedihan disana. Lelaki ini mengangkat tangannya sedikit untuk mengusap pelan pucuk kepala pemuda pirang, tetapi terhenti ketika sebuah suara datang dari arah pintu masuk.

"Kuharap kau tidak menyentuhnya...hokage-sama"

Hokage atau namikaze minato melihat kebelakang dan mendapatkan seorang pria uciha yang tengah berdiri diambang pintu masuk sambil menatapnya dengan datar dan melipat kedua tangannya didada.

"Aku hanya melihatnya, bukan ingin menyentuhnya jangan salah sangka obito" minato menatap kearah pemuda pirang

Pria itu atau juga Uciha Obito berjalan kearah naruto dan duduk disamping kanannya sementara minato berada disamping kirinya yang berdekatan dengan jendela. Obito mengangguk kemudian menatap minato dengan tatapan ala ucihanya.

"Kau dan khusina itu aneh ya, kau dan dia tidak ingin melihat naruto ada..kau mengagap naruto adalah sampah yang tidak berguna karena memiliki chakra yang sedikit, padahal naruto memiliki kemampuannya diatas rata-rata...dan juga istrimu mengatakan naruto itu malapetaka yang datang karena dia Mito Uzumaki atau juga ibu mertuamu meninggal! Padahal Istri dari hokage pertama itu sakit karena kekuatan biju ekor 9 terlalu besar!! dan akhirnya tiada"

"A?....tidak benar! Ibu mertuaku tiada karena-" Minato menatap obito, dia kaget dengan tatapan milik obito yang tajam dan menusuk "tch...mana mungkin itu terjadi naruto? Heh-"

"Dia bahkan memiliki ke4 elemen dasar! Dan semua itu diatas rata-rata, naruto bukan uciha tetapi dia sangat senang jika menjadi uciha dan bukan menjadi keluargamu....ahaha mungkin jika takdir menetapka aku ingin naruto menjadi adiknya Uciha Shisui orang yang pernah konoha exsekusi karena salah paham antara konoha dengan clan uciha...dan seharusnya bukan dia yang tewas tetapi kepala clan yang tewas!"

Minato tersentak dengan peruturan obito yang kelihatannya serius.

"........aku.........aku tau itu, tetapi itu sudah perseteruan dari kepala semua clan dan juga hokage-"

"Bukan karena hokage ke3 yang setuju! Tetapi karena-"

Srett

"A-? Aku..ehmmm aku ingin menaroh Ramen saja" shiro memasuki ruangan dan menaroh ramen di laci

"Baiklah..aku permisi hokage-sama obito sensei!"

Mereka mengangguk. Semuanya menjadi hening, tidak ada pembicaraan diantara mereka hanya ada aturan nafas dari naruto yang tertidur pulas.

"Aku akan pergi keluar, ingat! Jangan sampai kau menyentuh naruto!"

Minato mengangguk lemas.

"Naruto...maafkan ayahmu yang-" Minato mencoba untuk menyentuh naruto kembali ketika mendengar suara pintu yang terbuka

Naruto [Remake] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang