22.Kemarahan Argas

617 25 3
                                    

Brak!!

"LO MAU APAIN ADE GUA ANJING! " teriak Argas yang baru datang dari pintu bersama 2 sahabatnya.

"LEPAS BAJINGAN! " bentak Argas lalu menarik Hafid dan memukulnya terus menerus.

Sedangkan 2 sahabat nya melepaskan ikat di tangan Ario, lalu menampar habis-habisa pada Zara dan Loren dan di rasa sudah puas mereka melepaskan tali yang mengikat mereka lalu menggendongnya.

BRAHMA JAYAPUTRA yang kerap di panggil Rama
MELFIN RAHSYA yang kerap di panggil Efin

"Rama hisk... " isakan terus terdengar dari mulut Alif sambil memeluk Brahma.

"Tenang ya sayang, ada aku di sini" ucap Brahma sambil mengelus punggung kecil Alif. {Btw mereka pacaran}><

Dan sama halnya dengan Galih dan Melfin, Melfin sedang menenangkan Galih yang terus mengucapkan kata maaf.

"Maaf, aku udah ga bisa jaga badan aku buat kamu lagi" cicitnya.

"Ga sayang kamu tetep milik aku, lagipula wanita jalang tadi yang memulainya dulu" bantah Melfin.

"Tap-" ucapan Galih terpotong.

"Kalo begitu mari kita sucikan lagi badanmu" ucap Melfin lalu menggendong Galih tunangannya.

Dan kini Ario di bawa ke rumah sakit oleh Argas, terlihat wajah yang khawatir dan amarah yang bercampur aduk.

"Abang Iyo ndak papa kok" ucap Ario dengn suara rendah karna tubuhnya yang melemah dengan tangan yang di infus.

Argas tak menghiraukan ucapan Ario, Argas hanya mengelus kepala Ario akar adiknya ini tidur.

"Abang jangan apa-apain Hafid, Zara, dan Loren ya..? " ucap Ario karna ia tau jika abangnya ini tak mungkin membiarkan siapapun yang mengusiknya.

"Abang usahakan" ucap Argas yang masih setia mengelus kepala Ario agar tidur.

10 menit sudah Ario pun tertidur, lalu Argas keluar dan menelfon orang kepercayaannya.

"Halo"

"Halo bos ada apa? "

"Tangkap orang yang saya kirimkan potonya"

"Baik bos kami akan bergerak sekarang untuk mencarinya"

"Bagus, bawa mereka ke depan kandang Jex"

"B-baik bos"

"Hmm"

Tut tut tut

♫♬♫♬

"Halo bos"

"..... "

"Iya bos, kami sudah membawa mereka"

"...... "

"Iya di tempat yang bos katakan"

".... "

"Baik bos"

Velon memasukan hpnya ke dalam sakunya, lalu melihat tahanan bosnya di depannya.

Malang sekali nasib 3 anak ini akan berakhir di makan oleh harimau kesayangan bosnya.

Tapi tunggu, salah satu tahanannya tidak asing di mata Velon itu seperti Zo-zoya?

"Bos, tuan besar sudah datang" ucap Capes anak buah Velon, dan di angguki Velon.

Tap tap tap

"Silakan tuan besar" ucap mereka sambil menekuk badannya sedikit.

Argas memasuki halaman itu dan terlihat harimau yang sedang lapar di kandang itu.

Argas memasuki kandang besar itu di sambut dengan erangan dari harimau itu menyambut tuannya dengan senang hati.

"Kau lapar hmm? " ucap Argas sambil mengelus kepala harimau itu.

Harimau itu hanya meraung tanda mengiakan.

Argas keluar kandang lalu menghampiri tahanannya yang duduk di kursi khusus untuk menahan para tahanan yang memberontak.

"Lepaskan sumpalan di mulut mereka" ucap Argas.

Lalu 3 bodyguard maju dan melepaskan sumpalan di mulut mereka.

"Hah.. Hisk lepaskan aku kak, aku hanya di suruh oleh Zara dan Hafid " ucap Loren yang sudah menangis sedari tadi karna takut.

"Aku akan mengadukan perlakuan kak Argas pada kami ke polisi" ucap Zara, mereka yang mendengarnya hanya menahan tawa bocah ini sok mau masukkan bosnya ke penjara? Gamungkin sayy.

"Tunggu bos, aku seperti mengenal anak ini apa dia Zara anak Zoya? " bisik Velon pada Argas, Argas mengetahui semua tentang masalalu ibunya itu karna dia di beri tahu oleh ayahnya itu dan Velon yang menyelidiki semua tentang orang yang telah melukai wanita kesayangannya.

"Ah ya benar, bagus lah telfon ibunya kalo begitu" ucap Argas.

"Baik bos"

Velon mendekat ke arah Zara yang takut, "Heh bocah apa kau mau menelfon ibumu? " tanya Velon.

"Apakah boleh paman? " ucap Zara so imut karna ia adalah ratu drama seperti ibunya.

Velon tersenyum simpul bocah ini sangat membagongkan ya kalo ini tahanannya sudah ia kasih pada buaya. "Tentu, aku akan menelfon ibumu dan kau suruh ibumu untuk menjemputmu di sini tapi ibumu harus sendiri jika ibumu berani membawa orang lain maka pisau yang ada di sakuku akan melayang dan menyayat wajah cantik mu" ucap Velon.

Lalu Velon menelfon Zoya seperti janjinya tadi.

"Halo siapa ini"

"Katakan" ucap Velon pada Zara.

"Halo bu ini Zara" ucap Zara

"Ah kamu, kenapa tidak pakai HP mu dan ini HP siapa? "

"Em HP ku lobet, ini HP temanku"

"Oh ada apa menelfon? "

"Jempu aku bu, aku ada di xxx di pintu paling belakang"

"Sedang apa kamu di sana? "

"Ah ini rumah temanku aku sedang bermain"

"Baiklah ibu akan kesana bers-"

"Tidak bu ibu harus sendiri aku sudah berbicara pada temanku jika ibu akan sendiri kesini untuk menjemputku"

"Ah baiklah abu akan segera kesana"

"Baik bu"

Tut tut tut

"Bagus! " ucap Velon.

I'm not Raya [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang