Pagi ini Adalah pagi yang begitu buruk untuk seorang Dirga. Bagaimana tidak, Masih pagi begini tapi dia harus berurusan dengan gadis bernama Amelia yang menyebalkan itu
"Kenapa?" Tanya nya, sebenarnya masa bodoh bertanya tapi Amelia sudah menghalangi jalan Dirga untuk ke kelas
"Gue mau nagih Janji Lu yang kemarin" terdengar helaan nafas dari bela bibir tipis Dirga, tak lama cowok itu mengeluarkan dompetnya dan memberikan Amelia uang 100 ribu
"Kurang?" Tanya nya ketus, Amelia terlihat tersenyum kemudian menepuk pundak Dirga pelan
"Thanks" cewek itu menyengir lebar kemudian melangkah cepat ke kelas membuat Dirga melongo melihat nya
"Dasar cewek aneh" Membuang semua pikiran nya, Dirga memasukkan kedua tangan nya kedalam saku celana dan mulai melangkah masuk kekelas
"Pagi Dirga" Dirga sudah tak asing lagi dengan suara itu, dia tahu itu suara Agus
"Hm" gumaman itu tentu membuat Cowok berkacamata itu kesal
Tak berselang lama Pak Marthen, sang guru Olahraga memasuki Kelas mereka. Oh astaga apa kah Dirga lupa tentang mata pelajaran hari ini sampai dia tak sadar untuk membolos saja di pelajaran kali ini?
"Anak anak silahkan ganti pakaian kalian, saya kasih waktu 15 menit, saya tunggu kalian di lapangan"
"Baik pak" Pak Marthen keluar dari kelas itu, menyisakan siswa yang satu persatu keluar dari kelas menuju ruang ganti
"Dirga kok lu bengong sih, ayo" Dirga terkesima mendengar suara Agus, ia menoleh cepat pada Sosok cowok berkacamata yang kini memeluk seragam olahraga nya
"Iya, kenapa?"
"Ayo ke ruang ganti, waktu kita nggak banyak" Dirga sekali lagi melamun kemudian menatap Agus
"Lu aja, gue nggak bawa seragam" Bohong Dirga, jelas jelas ia membawa seragam olahraga tapi ia masih sayang nyawa
"Boong lu?" Agus menarik tas yang berada di kolom laci meja Dirga dan membuka nya
"Nih apa, lu nggak niat Bolos kan? Pak Marthen galak loh" Dirga mengatupkan bibirnya, seperti nya tidak ada alasan lagi diri nya Tak ikut
"Yaudah ayo" Dirga melenggang pergi di ikuti Agus di belakang nya
.... Dirgamelia....
Disini lah mereka, di tengah lapangan Basket
Mereka terlihat sibuk mendengar arahan dari Pak Marthen."Kalian Boleh olahraga sendiri, saya dan Guru lain akan ada rapat"
"Baik Pak" Sahut mereka kompak, Pak Marthen mengangguk kecil dan kemudian pergi dari sana, membiarkan murid murid nya melakukan olahraga sendiri
"Dirga kita main basket yuk" Ajak Agus
"Nggak, Lu aja" tolak Dirga, walau Sumpah demi tuhan Dirga sangat ingin bermain Dengan Agus tapi dia masih sangat menyayangi nyawanya
"Terus lu mau ngapain dong?"
"Nggak ngapa-ngapain" jawab Dirga asal sembari mendudukkan diri nya di lapangan
Agus menggeleng kan kepalanya, memilih acuh Agus pun bergabung di tim Wahyu dan bermain Bola Basket bersama mereka
Dirga tersenyum kecil melihat mereka bermain, jauh di dalam hati nya dia juga begitu ingin bermain dan merasakan menjadi remaja seusianya, dapat terbang dan bebas
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgamelia
Teen FictionNama nya Dirgantara Bhayanaka Diraja, anak tunggal kaya raya yang mengidap penyakit jantung sedari lahir. Keadaan keluarga yang mementingkan pekerjaan membuatnya nekat kabur dari rumah dan memilih hidup sederhana. Sesaat kemudian hidup nya te...