Author's Note: Dalam AU ini, omega dan alpha dipersatukan oleh panggilan alam. Mereka akan mengetahui siapa mate masing-masing saat jiwa omega dan alpha sama-sama terkoneksi lewat insting dan denyut pada mating gland atau kelenjar kawin.
Para alpha akan 'memburu' omeganya hingga sama-sama sepakat untuk melakukan mating. Mereka bisa terkoneksi lewat jiwa alpha dan omega masing-masing, yang muncul seperti suara-suara kecil dari dalam pikiran dan hati.
***
Jeno memarkirkan mobilnya tepat di depan bangunan apartemen Renjun. Si alpha tak sadar menghela nafasnya lega, meski perjalanan dari supermarket cukup singkat. Tak bisa ia bayangkan jika harus terjebak macet berduaan dengan Renjun dalam waktu yang cukup lama.
Saat jiwa alpha Jeno memanggil-manggil omega Renjun dengan sebutan mate. Ia hampir mengejar Renjun dan memeluknya erat-erat. Tapi latihan mengontrol diri bertahun-tahun ada gunanya juga.
"Okay, sampai." Jeno sudah berkeringat dingin padahal AC dalam mobilnya menyala.
"Thanks ya, Mas Jeno. Jadi ngerepotin."
"No worry. Tetangga harus saling bantu."
Renjun bisa melihat wajah Jeno terlihat tegang dan keringat yang menghiasi keningnya. Ia penasaran apakah Jeno sedang sakit? Karena suhu di dalam mobil cukup dingin saat itu.
Tapi Renjun menahan diri. Ia baru saja berkenalan dengan Jeno, jadi tidak mau dianggap sok akrab jika bertanya tentang kondisinya.
"Soal yang kemarin, boleh konsul kapan aja ya, Mas. Jangan ragu buat nanya."
"O...Ok.." Jeno malah jadi semakin gugup saat diingatkan soal pembicaraan tentang Service House dengan Renjun kemarin.
Renjun tersenyum dan membuka pintu mobil. Ia menutup pintu dan melambaikan tangan dari luar. Jeno berusaha keras menenangkan jiwa alphanya yang merengek menginginkan Renjun.
Ia ingin memastikan terlebih dahulu, apakah panggilan alam ini benar-benar nyata, atau hanya pengaruh dari gejala rut yang akan menghantamnya.
Ketika mobil Jeno berjalan perlahan meninggalkan gedung bangunan apartemen Renjun, si omega berjalan menuju lobby. Senyumannya seketika luntur saat jiwa omeganya memaksa ia berbalik arah, berjalan menuju pintu lobby.
Ia menatap mobil yang mengantarnya pergi meninggalkan area luar gedung apartemennya.
Mate... mate... mate...
Tiba di apartemennya, Jeno masih membayangkan wajah Renjun dan kepalanya terisi dengan panggilan untuk menemui si omega segera. Jeno masih bingung luar biasa dengan kondisinya saat ini. Bagaimana ia bisa menjelaskan kepada Renjun kalau ia tiba-tiba datang ke apartemennya, ya?
Hey, Renjun. Lo soulmate gue.
Jeno menggelengkan kepalanya. Jika melontarkan pernyataan seperti itu ia pasti sudah dihantam palu gada oleh Renjun. Apalagi keduanya baru mengenal beberapa menit yang lalu. Otaknya kembali berputar pada obrolannya dengan Haechan tempo hari di pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy
FanfictionJeno, alpha single 35 tahun yang mendadak jatuh sakit karena mengalami siklus rut, terpaksa memanggil jasa Rut Service House, yang katanya bisa membantu para alpha melewati periode rut dengan aman. Meski awalnya ragu-ragu, ia akhirnya mendaftarkan d...