CHAPTER VII

4.9K 497 51
                                        

Jeno tidak pernah tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk membantu omega-terutama mate, yang sedang mengalami heat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno tidak pernah tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk membantu omega-terutama mate, yang sedang mengalami heat. Ia tidak pernah berhadapan langsung, apalagi menyentuh omega yang menjalani fase naturalnya.

Bahkan dengan mantan kekasih sebelumnya, jika diingat-ingat, Jeno belum pernah diminta untuk membantu mereka menghadapi heat.

Mungkin karena saat itu ia masih terlalu muda, dan ketika usianya sudah matang, sang alpha justru menjomblo cukup lama sampai ia bertemu Renjun.

Maka pada Jumat malam, ia menyempatkan diri mampir ke sebuah toko buku sepulang bekerja.

Toko buku itu juga difungsikan sebagai cafe yang ada di lantai bawah. Pemiliknya membangun suasana cozy yang menarik banyak anak muda untuk datang. Ada rak khusus untuk pembaca, ada juga rak berisi buku-buku yang dijual.

Malam itu suasananya cukup ramai. Kawasan itu memang sangat populer di akhir pekan dan sejujurnya Jeno agak malu datang ke toko buku, untuk mencari bacaan tentang menghadapi omega heat.

Ia mulai merasa menyesal. Seharusnya ia membeli buku online saja dan membacanya melalui Kindle. Jeno kadang membenci tindakannya yang kelewat tradisional.

Namun baginya, memegang pinggang buku dan membuka helai demi helai halamannya, memberikan ketertarikan tersendiri untuk larut dalam cerita yang disampaikan.

"Oh, sorry."

Seorang pria berambut pirang tak sengaja membentur bahu Jeno saat keduanya berdiri berdampingan di sebuah rak buku.

"No worry," Jeno tersenyum sopan lalu memberikan jarak.

"Sorry ya, ummm..."

"Jeno," sang alpha menjulurkan tangannya dan bersalaman dengan pria tadi.

"Hyun Jin."

Keduanya lalu mengalihkan pandangan masing-masing karena rasa canggung yang luar biasa. Jeno meneruskan pencarian buku yang direkomendasikan di internet. Begitu juga dengan Hyun Jin.

Tapi si pria pirang sepertinya tertarik dengan sosok alpha di hadapannya. Ia bisa tahu Jeno adalah seorang alpha.

Tubuh tegap dengan bahu lebar, tulang rahang yang tegas dan sekilas aroma feromon yang dalam sudah bisa memberi tahunya, kalau Jeno adalah seorang alpha.

"Are you looking for something? Mungkin aku bisa bantu?"

"Oh, iya sih. Kamu kerja di sini ya?"

Sebetulnya tidak, tapi Hyun Jin meng-iyakan pertanyaan Jeno. Ia memang cukup sering datang ke toko buku ini. Selain cocok dengan suasana toko, ia juga senang menyantap makanan lezat dari restoran di kawasan tersebut.

"Aku lagi cari buku yang agak sensitif sih..." Mata Jeno masih mencari satu persatu penanda buku yang terpasang di bagian depan deretan buku-buku di rak.

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang