Malam Yang Dingin Di Hutan Evory

96 29 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya yah bestiehh-bestiehh aqu, dan jaga kesehatan juga yaww! Aku up siang karna takut malem sibuk.sok sibuk y😭
And⤵(ू•ᴗ•ू❁)

sok sibuk y😭And⤵(ू•ᴗ•ू❁)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam hari yang dingin di pinggir hutan Evory, seorang gadis kecil meringkuk di bawah pohon, dengan satu buntelan kain yang tak terlalu besar terus ia peluk.

sesekali ia menoleh ke sembarang arah, mencari seseorang yang ia tunggu sejak beberapa jam lalu, tetapi hanya ada beberapa orang yang lewat, dengan wajah cemas ke satu arah.

"Ibu.." lirihnya, ia menatap bulan yang sangat indah di atas sana.

"Hei nak, apa kau menunggu Ibu dan Ayah mu?" tanya seorang perempuan paruh baya di hadapan Sejeong.

gadis kecil itu mengangguk sundu.
"kata Ayah aku harus di sini, tidak boleh pergi sampai mereka kembali." jelas Sejeong, sembari mendongakkan kepalanya ke atas menatap wanita itu sedih.

"Mereka menyuruhku mengajakmu ke rumahku di desa pinggir kota. Ayo bangun, kamu pasti lapar, kan?" ajaknya sembari dengan senyumnya.

baru saja wanita paruh baya itu berbalik badan ingin berjalan pergi, tiba-tiba tangannya di genggam oleh tangan kecil yang dingin di bawah sana.

"Ibu ku di mana?"

wanita itu berbalik badan, dan menoleh ke bawah, ia tersenyum lembut mengusap pipi berisi Sejeong.

ia ikut duduk di bawah pohon, lalu menepuk-nepuk tempat di sampingnya, menyuruh gadis kecil itu duduk di samping dirinya. Sejeong langsung duduk di samping Nenek yang masih terlihat cantik itu.

ia menggenggam tangan Sejeong kecil, sembari menatap bulan purnama yang sangat terang di atas sana.

"Ibu dan Ayah mu ada di sana." ia menunjuk bulan di atas sana dengan senyuman, tetapi hatinya tak bisa berbohong, hatinya sangat sakit mengucapkan itu semua.

Sejeong beralih menatap bulan, sedikit bingung tentang perkataan wanita paruh baya di sampingnya.

"Ibu dan Ayah kenapa jauh sekali, Nek? kenapa Sejeong tak di ajak, Sejeong juga mau ikut." ucapnya sedikit kesal.

"Mereka tidak jauh, mereka ada di sini, di hati Sejeong." ia menunjuk jantung gadis cantik di sampingnya.

"Ayah dan Ibu ada di hati Sejeong?"

ia menganggukan kepadanya, sembari mengusap rambut Sejeong sayang.
"ayo, kita akan pergi ke rumah Nenek."

ia langsung berdiri dari duduknya, dan mengambil buntelan kain yang berisi baju-baju Sejeong di dalam sana.

Sejeong mengikuti wanita paruh baya itu di sampingnya, ia tiba-tiba mengambil buntelan kain yang di bawa sang Nenek.
"biar Sejeong saja."

wanita itu tersenyum, lalu menggandeng tangan Sejeong sepanjang jalan.







EVORY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang