Penjara Bawah Tanah

52 18 6
                                    

annyeong!~ mian telat up, karna hari ini aku ultah jadi aku update, ehe. "terus minggu ga update?" engga kok, minggu tetep up^^ ini hadiah karna aku ultah, seharus nya dua minggu sekali aku up, tapi ini engga, ILY MY READERS♡

 "terus minggu ga update?" engga kok, minggu tetep up^^ ini hadiah karna aku ultah, seharus nya dua minggu sekali aku up, tapi ini engga, ILY MY READERS♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sejeong menelusuri lorong penjara bawah tanah, yang di setiap sisi hanya ada ruangan dengan jeruji besi di setiap penjara.


ia terhenti di paling pojok dari penjara bawah tanah itu, terlihat ada seorang wanita paruh baya yang kedua kakinya di rantai sangat erat, ia sangat prihatin dengan keadaan wanita paruh baya itu yang sedang meringkuk tak berdaya.

Sejeong membuka kunci pintu jeruji besi itu pakai tangan kirinya, sedikit kesusahan karena tangan kanannya sedang membawa nampan berisi makanan, tetapi tak butuh waktu lama pintu itu terbuka, lalu dengan cepat ia menghampiri wanita itu berjongkok untuk menyamai wanita paruh baya itu yang sedang meringkuk.

"Aku membawa makanan untuk mu, kau pasti lapar bukan?" Sejeong berbicara sangat lembut, ia rindu Neneknya karena melihat wanita ini.

yang di ajak berbicara oleh Sejeong mendongak dari ringkukan tubuhnya, ia tersenyum lalu mengulurkan kedua tangannya untuk menyentuh kedua pipi berisi Sejeong.

"Saya sangat terhormat bisa berbicara dengan tuan putri Kim." ucapnya sangat pelan dan serak.

Sejeong mengerutkan dahinya tak mengerti, lalu ia menurunkan tangan wanita itu yang ada di pipinya dengan lembut.
"aku hanya pelayan istana, ini makanan mu, tolong habiskan ya, sepertinya kau kekurangan gizi." pintanya sembari tersenyum cemas.

wanita itu mengambil nampan yang di pegang Sejeong, lalu menaruhnya di bawah, ia mengambil kertas putih yang ada di bawah piringnya, lalu mengambil tangan kanan Sejeong untuk menggenggam erat kertas itu.

"Tolong hentikan semua ini, kau harus mengubah takdir mu, dan tetaplah waspada jangan terlalu percaya pada siapapun yang ada di istana ini, ku mohon ingat ucapan ku Putri Angela."

"Aku bukan Angel-"

"Apa tugas mu sudah selesai? kita perlu membawanya." ucap salah satu prajurit yang datang dengan Lucas.

"Iya sebentar. aku akan kembali lagi, jaga dirimu." Sejeong tersenyum hangat, sembari mengelus tangan wanita itu lalu berdiri berbalik untuk pergi.

saat Sejeong sudah keluar dua prajurit itu langsung masuk kedalaman jeruji besi itu tiba-tiba, ia masih berdiri di depan penjara wanita paruh baya itu.

"Kenapa kau masih di sini, pergilah." suruh prajurit yang sedang membuka borgol di kaki wanita itu dengan Lucas.

"Dia belum makan, tolong biarkan dia memakan makanannya dulu. permisi aku akan pergi." Sejeong menatap wanita itu yang hanya tersenyum melihatnya.

EVORY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang