Temanku Berpihak Pada Musuhku

45 12 1
                                    

hai hai, kembali lagi cama akuuuuuu, ok skip:')
jangan lupa Komen Dan Bintang nyaa ya^^
And⤵️

hai hai, kembali lagi cama akuuuuuu, ok skip:')jangan lupa Komen Dan Bintang nyaa ya^^And⤵️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sejeong hanya terdiam di depan kaca besar di dalam butik kerajaan, banyak gaun pernikahan dan beberapa kemeja mewah di ruangan itu.
ia menatap kaca di hadapannya, lalu menyentuh kaca itu yang menampilkan dirinya dengan gaun putih yang mewah.

"Apa kau diri ku yang asli? atau kau hanya peniru saja?" tanya Sejeong pada pantulan di cermin yang memantulkan dirinya di sana.

"Dia itu kamu, dan hidupmu hanya milikmu." ucap seseorang dari balik badan Sejeong.

Sejeong dengan cepat berbalik badan. di hadapannya ada wanita yang pernah bertemu dengannya beberapa pekan lalu, itu Luna.

"Kenapa kamu-" Sejeong menoleh menatap kaca itu lagi, tetapi tak ada pantulan diri Luna di sana, hanya ada dirinya sediri.

"Tetap pada misimu Sejeong. jangan terkecoh pada masalah baru, kita membutuhkanmu."

Sejeong menatap kedua mata biru itu diam. ia tak mengerti maksud dari perkataannya, itu sangat berbelit-belit.

"Apa maksudmu?"

"Sayang kamu berbicara dengan siapa? apa kamu sudah memilih gaun?" tanya Jaehyun yang baru saja tiba, membuat Sejeong menoleh ke arahnya.

"Ya, aku.." Sejeong mengerutkan kening saat menatap ke seberangnya kembali, tak ada wanita itu di sana, kenapa dia sangat cepat pergi dari sini.

"Jaehyun."

"Hm? ada apa? apa kamu ingin menanyakan sesuatu? tanyakan saja tidak apa, aku akan menjawabnya."
Jaehyun tersenyum begitu cerah di hadapan Sejeong, sembari memasukan kedua tangannya di dalam saku celana.

"Kamu tahu pelayan dari desa Luna, yang bernama Luna?"

"Luna?" ulang Jaehyun sembari berfikir sejenak, membuat Sejeong mengangguk antusias karena gumaman Jaehyun.
"kamu mengenalinya? dia hanya dongeng untuk kanak-kanak, seorang peri bermata biru dari desa Luna. desa yang bersinar di malam hari karena sinar rembulan." jelas Jaehyun yang ia ingat dari dongeng sang Ibu semasa kecil.

"Bukan Jaehyun, dia pelayan di sini, bukan seorang peri." bantah Sejeong sedikit kesal. jelas-jelas dia baru saja bertemu dengan Luna, dan wanita itu sendiri yang berkata kalau dia pelayan di istana ini.

"Sudah lupakan. apa kamu sudah memilih gaunmu?" Sejeong hanya mengangguk sekilas, ia masih kesal.





Sejeong menghela nafas panjang, menatap bulan yang sangat indah dari balkon kamarnya, ia seperti sedang melihat kedua orangtuanya di sana. tiba-tiba ada seekor kunang-kunang kecil menghampirinya, membuat ia tersenyum karena kunang-kunang itu.

EVORY {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang