A Journey through the Time Cave

The Cave's Time Portal: A Group of Friends Are Transported to the Dinosaur Age

Setelah tidur nyenyak di dalam goa, Ryan dan teman-temannya pun bangun . Alex yang bangun lebih dulu dan membangunkan yang lain sambil berkata, "Hey, bangun semua. Sepertinya hujan sudah berhenti." Satu per satu mulai bangun, mulai dari Savina, Kevin, dan Emilia. Namun, Ryan belum bangun dan Kevin membangunkannya dengan berkata, "Hey, Ryan. Ayo bangun jangan tidur terus dan ayo segera pulang ke perkemahan." Ryan pun bangun dan berkata, "Ah, apakah hujan sudah berhenti ya?" sambil menguap ngantuk lalu berdiri.

Namun, mereka terkejut menemukan bahwa hujan sudah berhenti dan mereka pun langsung bergegas untuk kembali ke penginapan. Namun, Alex berkata, "Oh, tidak! Kita berada dalam masalah." dengan ekspresi kaget dan tak percaya. Semua orang menghampiri Alex dan melihat apa yang terjadi. Ryan bertanya sebelum melihat keluar, "Apa yang terjadi, Alex? Kenapa kau terlihat panik dan pucat seperti itu?" ketika mereka hendak keluar dari goa, mereka terkejut melihat seekor dinosaurus besar sedang berjalan di depan mereka. Mereka pun buru-buru masuk kembali ke dalam goa dan terpaku kaget di depan pandangan yang tak terbayangkan.

Savina yang tak tahan ketakutannya pun menangis sambil bertanya, "Apa ini? Apa yang sedang terjadi? Kenapa ada dinosaurus di gunung ini?" Kevin yang juga kaget bertanya dengan kencang, "Bagaimana bisa ada dinosaurus di sini? Apa ini mimpi atau apa?" Sementara itu, Emilia yang sangat ketakutan langsung memeluk Ryan sambil berkata, "Apa itu, Ryan? Apa yang terjadi di sini?"

Untungnya, Alex yang merupakan pemandu kelompok mereka berteriak menenangkan semuanya dan berkata, "Tenanglah semuanya, mari kita pahami situasi ini terlebih dahulu. Mungkin ini adalah sebuah kejutan yang tak terduga, tapi kita harus tetap tenang dan berpikir jernih agar bisa menemukan jalan keluar dari masalah ini."

Lalu, Ryan membuka dedaunan yang merambat dan melihat keluar. Betapa terkejutnya mereka semua melihat seekor dinosaurus besar lewat di depan mereka. Mereka semua terpaku pada pandangan yang sama sekali tak terbayangkan oleh mereka dan buru-buru kabur masuk kembali ke goa.

Namun, ketika mereka terbangun pagi hari, mereka terkejut menemukan bahwa hujan sudah berhenti dan mereka pun langsung bergegas untuk kembali ke perkemahan. Namun, ketika mereka hendak keluar dari goa, mereka terkejut melihat seekor dinosaurus besar sedang berjalan di depan mereka. Mereka pun buru-buru masuk kembali ke dalam goa dan terpaku kaget di depan pandangan yang tak terbayangkan.

Savina yang tak tahan ketakutannya pun menangis sambil bertanya, "Apa ini? Apa yang sedang terjadi? Kenapa ada dinosaurus di gunung ini?" Kevin yang juga kaget bertanya dengan kencang, "Bagaimana bisa ada dinosaurus di sini? Apa ini mimpi atau apa?" Sementara itu, Emilia yang sangat ketakutan langsung memeluk Ryan sambil berkata, "Apa itu, Ryan? Apa yang terjadi di sini?"

Untungnya, Alex yang merupakan pemimpin kelompok mereka berteriak menenangkan semuanya dan berkata, "Tenanglah semuanya, mari kita pahami situasi ini terlebih dahulu. Mungkin ini adalah sebuah kejutan yang tak terduga, tapi kita harus tetap tenang dan berpikir jernih agar bisa menemukan jalan keluar dari masalah ini."

Semua orang pun mulai tenang dan mulai berdiskusi tentang apa yang harus dilakukan. 

"Apa yang terjadi?" tanya Kevin dengan nada panik. "Aku lihat dinosaurus Triceratops tadi, tapi kenapa ada di sini? Aku sudah mempelajarinya di kelas, tapi ini tidak mungkin terjadi."

"Lihatlah pemandangan di luar," jawab Alex sambil menunjuk keluar gua. "Ini terlihat sangat berbeda dari tempat kita sebelumnya masuk ke gua ini."

Ryan menghela nafas panjang. "Apa kita terlempar oleh waktu ketika didalam gua ini dan kembali ke masa zaman dinosaurus?" tanyanya dengan nada cemas.

Alex mengangguk. "Aku kira itu mungkin benar, tapi kita masih kekurangan informasi. Aku tidak tahu pasti dimana kita sekarang."

Savina seikit menangis. "Oh tidak, bagaimana ini bisa terjadi?" ia berkata dengan nada sedih