The Infiltration Mission in the Palace

2 1 0
                                    

Ryan, Alex, Kevin, Rusnan, Emilia, dan Savina sedang berdiskusi. Mereka sedang memikirkan cara untuk memasuki kerajaan tanpa diketahui oleh para penjaga. Beberapa dari mereka mengusulkan untuk menyamar sebagai pedagang, sementara yang lain mengusulkan mencari jalan tersembunyi.

"Jadi, apa rencananya sekarang?" tanya Ryan.

"Sulit," jawab Alex dengan nada bingung. "Penjaganya banyak sekali dan jika kita menyusup pasti diketahui."

"Saya pikir menyamar sebagai pedagang adalah satu-satunya cara untuk memasuki kerajaan," kata Kevin.

"Saya juga setuju dengan Kevin. Saya tahu hanya menjadi pedagang yang paling mudah, sedangkan cara lain membutuhkan beberapa syarat yang sulit dipenuhi," tambah Rusnan.

"Rencananya bagus, tapi kita perlu banyak mempersiapkan," ujar Alex.

"Tentu saja. Bagaimana kalau kita meminta bantuan Bibi Yunie? Saya tahu dia adalah pedagang dan ingin membantu menyelamatkan orang-orang desa yang ditangkap," usul Rusnan.

"Itu bagus," kata Emilia senang.

"Ya, Bibi Yunie pasti akan membantu kita. Waktu itu dia juga ingin menyelamatkan orang-orang desa," tambah Savina.

"Baik, pertanyaan pertama sudah terjawab. Lalu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Alex.

"Kita harus mencari informasi terlebih dahulu," jawab Kevin. "Untuk memastikan tempat keberadaan orang-orang yang ditangkap."

"Kamu tahu dimana bisa dapat informasi itu?" tanya Ryan.

"Saya pikir saya tahu. Lihatlah peta ini. Daerah ini adalah yang penjaganya paling sedikit. Kurasa disana ada pemberontak yang sedang bersembunyi. Kita bisa mencari tahu dari mereka," jawab Kevin sambil menunjuk peta.

"Kau hanya menduga, kan?" tanya Emilia. "Bagaimana kalau ternyata tidak ada informan di sana?"

"Tidak," jawab Alex. "Saya kira apa yang dikatakan Kevin benar. Dalam kerajaan pasti selalu ada pemberontak. Terlebih, dengan kerajaan yang jelas jahat, tempat paling aman untuk berkumpul adalah di daerah itu."

"Jadi, kita harus mencari orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan kita dan bergabung dengan mereka, bukan?" tanya Emilia.

"Ya, tapi hanya sementara. Setelah kita berhasil menyelamatkan orang-orang desa, kita akan pergi dari kerajaan dan biarkan pemberontak mengatasi sisanya," jelas Alex.

"Baiklah, jika begitu, saya setuju," ucap Emilia bersama dengan yang lain.

"Oke, mari kita mulai rencananya," ucap Alex yang diterima oleh semua orang.

Setelah diskusi selesai, mereka akhirnya sepakat untuk menyamar sebagai pedagang dan mengunjungi Bibi Yunie untuk meminta bantuannya. Bibi Yunie yang terkejut dan senang akhirnya setuju untuk membantu dengan menyiapkan kereta dagang dan barang dagangannya. Setelah itu, mereka bersiap untuk menuju gerbang kerajaan.

"Hei, berhenti!" teriak penjaga gerbang, membuat yang lain cemas.

"Ya, Pak. Silahkan periksa," ucap Alex yang menjadi pembawa kereta dagang.

"Kenapa kau membawa banyak orang?" tanya salah satu penjaga.

"Mereka hanya membantu membawakan barang-barang berat, Pak, agar pekerjaan lebih cepat," jelas Alex.

"Sepertinya aku belum pernah melihatmu," ucap penjaga, membuat Alex khawatir.

"Oh, saya adalah anak seorang pedagang, Pak. Karena ayah saya sakit, jadi saya yang menggantikannya," ujar Alex dengan yakin.

"Kalau begitu, coba tunjukkan kartu pedagangmu, cepat," ucap penjaga.

"Ini, Pak. Kartu pedagang milik ayahku," ucap Alex sambil menunjukkan kartu pedagang milik suaminya, Yunie.

"Baiklah, silahkan masuk," ucap penjaga, membuat Alex dan yang lain lega.

Setelah memasuki gerbang istana, Emilia dan Alex beserta teman-temannya memasuki pasar yang sangat ramai. Mereka berjalan melewati pasar itu, berusaha mencari tempat mangkal Pak Melson yang merupakan suami Bibi Yunie. Setelah beberapa saat, mereka menemukan tempat yang sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Bibi Yunie. Mereka memutuskan untuk menetap sementara disana sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Namun, mereka harus berhati-hati dan tetap waspada karena mereka sedang berada di tengah-tengah kerajaan yang dikendalikan oleh pemerintah yang jahat. Mereka bertekad untuk menyelamatkan orang-orang desa mereka dan melakukan hal yang terbaik untuk mereka.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Journey through the Time CaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang