Mereka sampai di sebuah gunung bebatuan dan mulai mencari sarang Pterosaurus. Karena terlalu luas gunungnya, mereka berniat untuk berpencar agar lebih cepat menemukan sarang Pterosaurus.
"Kalau kita terus bersama, kita akan lama menemukan sarang Pterosaurusa. Gimana kalau kita berpencar?" ucap Alex bertanya kepada semuanya.
"Tapi apa enggak berbahaya jika kita berpencar?" jawab Savina dianggukan yang lain.
"Tak apa asal kita berhati-hati, kita akan aman. Dan berpencar jangan sendiri-sendiri tapi berdua-dua," ucap Alex.
"Baiklah kalau gitu, aku dengan Emilia, Kevin dengan Rusnan, dan Alex dengan Savina. Gimana?" ucap Ryan memberikan saran.
"Aku setuju," ucap Rusnan begitu juga yang lain.
"Oke, kita berpencar selama lalu. Jika ada yang menemukan sarangnya langsung kembali ke titik ini. Jangan gegabah atau melakukan sesuatu yang berbahaya. Oke, dan kita semua berpencar hanya 20 menit saja lalu kembali kesini lagi," ucap Alex.
Lalu mereka pun berpencar tiga bagian. Alex dan Savina pergi ke bagian kanan gunung dan Ryan dan Emilia ke kiri gunung dan Rusnan dan Kevin menuju puncak gunung.
POV Kevin & Rusnan
"Hey Rusnan, kau kan sudah tinggal lama di sini, apakah kau tidak tau tempat tinggalnya Pterosaurus itu?" tanya Kevin kepada Rusnan.
Rusnan menggeleng. "Aku juga belum tau tempat tinggal dinosaurus itu, tapi ayahku pernah bilang biasanya dinosaurus itu hidup di goa-goa di atas gunung gitu."
"Yahh, aku juga pernah baca disebuah buku di duniaku kalau dinosaurus yang tipe terbang seperti Pterosaurus itu tinggalnya di atas gunung-gunung bebatuan seperti ini," ujar Kevin.
Rusnan tampak penasaran. "Emang di duniamu itu tidak ada dinosaurus?"
"Bukannya tidak ada tapi itu sudah berlalu berabad-abad tahun lamanya. Jadi yang tersisa hanyalah tulang-tulang dinosaurusnya saja yang dijadikan sejarah. Kalau dinosaurus itu beneran ada," jawab Kevin.
"Berarti kau berasal dari masa depan dong? Kan kita sedang berada di mana dinosaurus itu ada," ujar Rusnan.
"Kurasa kau salah deh. Soalnya didalam buku atau sejarah, dinosaurus itu belum ada manusia seperti kau dizamannya. Jadi kurasa ini dunia yang benar-benar berbeda dari duniaku berasal," jawab Kevin.
Rusnan tampak bersalah. "Maaf ya karena telah menarik kau dan beserta teman-temanmu kedalam masalahku ini."
"Tak apa lagi pula, benar yang dibilang Alex, kita seperti ini juga agar mencari jalan pulang. Jadi jangan merasa bersalah tentang ini," ujar Kevin.
Tak lama kemudian, mereka berdua melihat sebuah goa yang diduga terdapat sarang Pterosaurus dan berniat kembali ke tempat yang dijanjikan.
"Ayo kita kembali Rusnan, ku yakin disana adalah sarang Pterosaurus," ucap Kevin.
"Tunggu dulu Kevin, kita tidak tau disana beneran ada atau tidak ada Pterosaurusa. Kita harus memastikannya terlebih dahulu," ujar Rusnan.
"Tapi kata Alex jangan berbuat gegabang dan jika kita dalam bahaya kita juga yang akan kerepotan," ujar Kevin.
"Kita hanya memastika saja jika benar ada kita langsung kembali," ujar Rusnan.
"Baiklah ayo jalan dengan hati-hati," ujar Kevin.
Kevin dan Rusnan menemukan sarang Pterosaurus setelah melakukan pencarian di dalam goa di atas gunung. Mereka segera kembali ke titik perjanjian dan memberitahukan kepada yang lain tentang keberadaan sarang tersebut. Mereka bersyukur dan berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
POV AND
Setelah 20 menit, mereka semua berkumpul kembali di titik semula sebelum berpencar dan mulai berbagi informasi tentang sarang Pterosaurus.
"Jadi, gimana, apakah dari kita semua ada yang menemukan sarang Pterosaurusa?" tanya Alex kepada semuannya.
"Aku tidak melihat Pterosaurus itu, tapi aku melihat ada dinosaurus lain yang aneh, tapi dia tidak bisa terbang," ujar Ryan beserta Emilia.
"Dinosaurus aneh apa itu?" tanya Kevin, tapi di potong oleh Rusnan.
"Aku tadi melihat sarang Pterosaurusa di atas gunung itu bersama Kevin," ujar Rusnan dengan cepat.
"Ah, benar itu dia ada di dalam gua di atas sana dan sepertinya dia sedang tidur," ujar Alex.
"Wah, benarkah itu," ujar Emilia senang.
"Ini akan menjadi kesempatan kita untuk memasukkan pil pengendali kedalam mulut Pterosaurusa itu selagi dia sedang tidur," ujar Alex.
"Dengan begitu kita tidak perlu susah payah lagi untuk menangkapnya," ujar Ryan.
"Yaudah, ayo kita kesana," ujar Rusnan.
Mereka pun menuju ke atas gunung dan menunju ke gua tempat Pterosaurusa sedang tidur. Mereka berniat memasukan pil pengendali kedalam mulutnya.
"Wow, besar sekali dinosaurus ini," ujar Ryan.
"Tunggu apa lagi, buruan masukan pil pengendali mu Rusnan," ujar Kevin meminta kepada Rusnan.
"Oke, aku masukan yaa," ujar Rusnan sambil dengan hati-hati mendekati Pterosaurusa itu.
Akhirnya, Rusnan telah berhasil memasukkan pil pengendali ke dalam mulut Pterosaurusa dan menunggu efek dari pil tersebut. Beberapa menit kemudian, Pterosaurusa itu menjadi diam dan sangat jinak seperti seekor burung. Mereka semua mulai membicarakan siapa yang akan pergi terbang dengan Pterosaurusa itu.
"Gimana kalau Rusnan dan Alex saja yang terbang dengan Pterosaurusa itu?" tawar Emilia kepada Rusnan dan Alex.
"Aku kurang bisa menggambar sih, disini siapa yang bagus dalam menggambar?" tanya Alex kepada semuannya.
Semuannya melirik ke arah Kevin, karena dia adalah yang paling baik dalam menggambar. Ryan berkata, "Kau bagus dalam menggambar kan Kevin? Kalau gitu kau saja gimana?" sambil melihat ke arah Kevin.
"Ya, aku memang yakin dengan keahlian menggambarku tapi aku kurang yakin dengan mentalku ketika di atas ketinggian," ujar Kevin yang merasa kurang yakin untuk terbang bersama Pterosaurusa.
"Tenang saja, Pterosaurusa itu sudah jinak dan mudah sekali mengendalikannya, jadi jangan khawatir karena aku yang akan menemanimu membawa Pterosaurusa itu terbang," ujar Rusnan menenangkan Kevin dengan keyakinan yang kuat.
"Baiklah, aku akan berusaha," ujar Kevin dengan menguatkan hatinya.
Rusnan pun mulai membuat ikatan tali untuk Pterosaurusa agar siap di naiki dan Kevin pun menyiapkan alat-alat untuk menggambar peta kerajaan yang sederhana. Rusnan dan Kevin pun terbang sedangkan yang lainnya kembali ke desa Litardo dan menunggu kabar baik dari Rusnan dan Kevin.
-PTEROSAURUS-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey through the Time Cave
AdventureA Journey through the Time Cave adalah sebuah novel yang menceritakan tentang sekelompok orang yang tiba-tiba terlempar ke dunia primitif setelah terjebak di sebuah goa yang terdapat di gunung. Mereka semua sedang berpetualang di gunung saat hujan m...