TERINGAT SANG PENASEHAT

3 0 0
                                    

Selamat membaca...

Setiap manusia memiliki hasrat cinta baik dari kalangan yang muda sampai pada kalangan yang tua. Perlu diketahui rasa cinta yang timbul dari hati setiap insan manusia bukanlah ciptaan manusia melainkan sudah tertanam didalam jiwa setiap manusia oleh sang Pencipta. Cinta ada bukan sejak sekarang saja namun cinta itu sudah ada sejak dulu ketika manusia diciptakan tuhan pertama kalinya, yaitu Adam.

Awalnya ia sendirian di dalam syurga namun beberapa saat ia mulai merasakan kesepian, ia membutuhkan sesosok teman yang sejenis dengannya untuk menjadikan seorang teman di syurga. Sang pencipta tahu akan hal itu. Disaat adam terlelap dalam tidurnya tuhan menciptakan sesosok manusia berjenis wanita lalu diberi nama Hawa yang diambil dari tulang rusuknya yang sebelah kiri atas.

Selang beberapa saat Adam pun terbangun dari tidurnya. Alangkah senangnya hati adam melihat sesosok perempuan yang anggun berada didekatnya, ia pun memuji tuhannya. Lalu mereka pun menikah di syurga dan disaksikan oleh penduduk langit yaitu para malaikat nan suci itu. Hikayat sang ayah yang mengaku seorang pujangga di masa mudanya, sekarang beliau sudah berusia lanjut kira-kira berusia setengah abad lebih.

Dewa mendengarkan hikayat sang ayah dengan seksama sambil mengangguk-anggukan kepala seolah paham betul. Ia yang saat itu duduk dibalai depan rumah seraya menikmati suasana rindang dan terpaan angin sejuk yang menentramkan setiap insan yang berada di sana.

Terlihat pohon berjejer rapi berdiri kokoh hasil tanam sang ayah 15 tahun yang lalu. Dewa juga ikut kala itu menanam pohon ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Di saat itu juga ia teringat pelajaran reboisasi yang diajarkan oleh sang guru. Tanpa disengaja ia pun bisa menikmati teduh dan rindangnya pohon hasil tanamnya sendiri. Disela-sela lamunan itu sang ayah menanyakan suatu hal kepada Dewa. Ayahnya menatap Dewa dari arah samping.

"Dewa, kapan kamu ingin mengenalkan pasanganmu nak? Adikmu sudah menikah loh kira-kira kamu kapan menyusul adikmu?" Tanya sang ayah disebelahnya membuat lamunan tadi pudar seketika. Dewa bermenung sejenak, ia memikirkan kata-kata apa yang pantas yang harus diucapkan agar tidak menyinggung perasaan ayahnya itu.

"Insyaallah dalam waktu dekat ayah, besok ia aku kenalkan kepada ayah," jawab dewa seraya memandangi sang ayah.

"Ayah rasa ayah sudah tua. Ingin rasanya melihat kamu bersanding dengan pasanganmu dipelaminan. Ayah ingin melihat kalian semua bahagia setelah itu jika tuhan berkehendak menutup mata ayah, ayah ikhlas. Ayah selama ini sudah merasakan kebahagian bertemu seorang wanita cantik, baik seperti ibumu. Ayah sudah pernah bahagia ketika menikah, bahagia ketika kalian lahir kedunia, ketika mendapatkan kalian. Tapi masih ada satu kebahagiaan ayah yang ingin ayah rasakan yaitu kamu menikah nak," ungkap sang ayah panjang lebar.

Ucapan ayahnya itu membuat ia terdiam sejenak, ia tidak bisa berkata-kata. ia takut peristiwa lampau akan terjadi. Ungkapan sang ayah sama persis dengan ucapan ibunya yang sudah meninggal beberapa tahun silam. Di akhir hayat sang ibu kala itu ibunya menangis menahan sakit yang ia derita dan dibaluti rindu kepada anak sulungnya yang berkuliah lebih kurang empat tahun di jepang tidak pulang saat menimba ilmu di negeri sakura itu. Dewa termasuk anak yang cerdas hingga mendapat beasiswa ke jepang saat itu.

Ibunya meminta adiknya, Rara untuk menelpon Dewa. Rara pun melakukan Video Call kepada Dewa setelah itu Rara memberikan ponsel itu ketangan ibunya. Terlihat ibunya tersenyum namun air mata mengalir deras dari mata dan menyentuh bibirnya yang sudah kelihatan pucat hampir tak berdarah.

"Dewa, kamu sehat disana nak, ibu rindu sekali padamu. Ibu ingin melihat kamu cepat selesai kuliahnya. Ibu ingin kamu menikahi seorang perempuan sebelum ibu pergi untuk selamanya. Ibu rasa sakit yang ibu derita beberapa bulan ini adalah menyelesaikan perkara di dunia itu. Baik-baik disana ya Dewa semoga kamu sehat disana ya..."

CINTA SAMPAI MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang