11

878 82 11
                                    

Junkyu menjatuhkan belanjaannya. Maniknya membola. Badannya kaku, lidahnya kelu, dan yang pasti itu semua terjadi karena pria yang sedang berdiri di depannya.

Seorang Pria yang selalu menerornya dengan banyak pesan namun tak pernah digubrisnya.

Junkyu dengan cepat menyadarkan dirinya. Mengambil belanjaan yang sempat terlepas dari tangannya.

Menghembuskan nafasnya gusar sembari menoleh ke segala arah. Segera melangkahkan kakinya untuk menghindar.

Langkahnya terhenti kala sebuah tangan menyekal lengannya. Berniat menepis tangan itu namun genggamannya terlalu erat.

"Lu bakal lari lagi?" Ucap sang lawan bicara

Junkyu menoleh, menatap nyalang orang di depannya. "Lepas!"

"Gue udah kirim pesan ke elu selama ini. Dan lu nggak jawab apapun! Sesusah itu lu nemuin gue?"

"Kalo niat pertemuan lu sama gue, cuma untuk nyalahin gue aja! Gue nggak mau!" Junkyu menepis tangan Sunghoon kasar.

"Gue cuma minta lu cerita Jun! Gue nggak mau nyalahin lu! Kejadian itu udah hampir sebulan."

Junkyu terdiam, ahh ternyata selama itu ia menghindar.

Sunghoon menarik Junkyu untuk duduk di salah satu kursi di mall. Untungnya tak ada perlawanan dari pihak yang lebih tua.

"Sunoo baik-baik aja."

Sunghoon mengerutkan dahinya samar, namun kemudian mengangguk. "Gue yakin lu bisa jaga dia."

Junkyu menoleh ke Sunghoon, menggeleng pelan. "Dia tuh cinta sama lu. Ngapain gue jaga dia." Ucap Junkyu kesal

Sunghoon mendekatkan tubuhnya menatap Junkyu penuh tanya, "Maksudnya? Gue tau, Sunoo pasti udah cerita kan? Dia ninggalin gue. Dia nggak suka sama gue."

Junkyu menoyor dahi Sunghoon. "Nggak usah deket-deket!"

"Lu kalo beneran suka sama Sunoo, ya jangan bego gini. Kalo dia lari, lu kejar lah!"

Sunghoon terdiam, "Tapi dia sendiri yang minta gue pergi."

"Terus kalo dia minta lu lompat ke jurang lu bakal ikutin? Kagak kan?"

"Eh, kenapa jadi bahas masalah gue sama Sunoo. Gue pengen bahas lu sama Haruto ya!"

Junkyu menghela nafas panjang. Menceritakan apa yang terjadi pada malam itu dengan urut kepada Sunghoon.

Pasti kalian bertanya kenapa Junkyu dan Sunghoon bisa akrab seperti ini.

Alasannya simple, Selama Sunghoon mendekati Sunoo. Sunghoon selalu meminta bantuan Junkyu. Untung Junkyu mau membantu. Dan mereka menjadi akrab, walau kalau bertemu secara langsung diem-dieman.

Setelah mendengarkan cerita Junkyu. Sunghoon bergelut dalam pikirannya. Menggigit bibir bawahnya tanda ia menolak kenyataan.

Ia tau betul, rencana siapa ini. Obat perangsang. Haruto dulu pernah meminta Sunghoon membelikannya obat perangsang untuk menjebak salah satu teman mereka semasa SMA dulu. Namun Sunghoon menolak, dan Haruto tidak jadi melakukannya.

Namun apakah rencananya dulu, dilakukannya untuk Junkyu sekarang?

"Lu kenapa diem aja?"

Sunghoon menatap Junkyu iba. Merasa bersalah karena menyalakan semua kepada Junkyu.

"Gue minta maaf."

"Minta maaf?"

"Gue bakal balikin semua kayak semula." Sunghoon beranjak dari duduknya, pergi begitu saja meninggalkan Junkyu yang menatapnya penuh tanya.


🪐🪐🪐🪐🪐

Pagi yang cerah, sang mentari menyinari bumi dengan senyuman. Burung berkicau merdu menyambut hari yang baru.

Gedoran pintu bak di tagih utang lintah darat terdengar menggema di rumah sederhana keluarga Watanabe. Untung saja sang ayah dan ibu sedang pergi ke luar negeri.

Haruto membuka pintu rumahnya sembari menatap jengkel sang pelaku. Bukannya salam, yang didapatnya justru sebuah Bogeman.

Bugh

"Lu apaan sih Su?!" Seru Haruto sembari menahan rasa sakit di rahang bawahnya. Sunghoon mencengkram kerah Haruto.

"Kenapa lu harus lakuin hal bejat kayak gitu sih To?!"

Haruto menatap Sunghoon bingung, "Maksud lu apa?" Sunghoon melepaskan cengkeramannya.

"Kemarin sore gue ketemu Junkyu. Dia cerita ke gue, kalo dia dalam pengaruh obat saat ngelakuin hal itu sama lu. Dan tadi malam, gue ke bar di pantai. Gue tanya ke bartendernya, dan dugaan gue bener. Lu yang jebak Junkyu!" Jelas Sunghoon penuh amarah.

Haruto bungkam, tak berani menatap Sunghoon didepannya. "Lu udah punya pacar To! Lu mau apa sih? Sampe Junkyu lu jebak gitu!"

"Gue udah putus, dan gue suka sama Junkyu Hoon." Lirih Haruto

Sunghoon mengusak surainya, ingin sekali menonjok habis-habisan pria di depannya ini. Namun ia tahan, rasa kemanusiaan masih ada di hati Sunghoon.

"Gue mau lu temuin Junkyu, bilang yang sejujurnya. Urusan hati, itu belakangan. Gue nggak mau lu jadi cowok brengsek kayak gini To!!"

Haruto mengangguk, Haruto sebenarnya ingin sekali menemui Junkyu. Namun ia takut, Junkyu malah akan membencinya.

Tanpa mengatakan hal lain, Sunghoon pergi. Lebih baik, menenangkan pikirannya terlebih dahulu.

Sesampainya di sebuah warung makan pinggir jalan.  Sunghoon memesan minuman dan juga makanan.

Jujur ia merasa lapar, dari kemarin karena banyaknya pikiran yang menggangu Sunghoon jadi tidak nafsu makan.

"Bu, saya pesan nasi bungkusnya 2 ya. Lauknya ayam goreng sama oseng tempe aja."

Sunghoon terdiam, merasa sangat kenal dengan suara itu. Menoleh patah-patah ke sumber suara.

Sunoo yang awalnya melihat pesanannya di bungkus, menoleh karena merasa ada yang memerhatikan. Meneguk ludahnya kasar, karena menyadari bahwa orang yang dihindarinya sekarang ada didepannya.

Sunoo segera memutuskan pandangannya, berharap agar pesanannya segera dibuatkan dan pergi dari tempat itu.

Berbeda dengan Sunghoon yang masih terpaku di tempatnya, menatap rindu Sunoo. Ingin rasanya Sunghoon memeluk Sunoo sekarang.

Sunghoon harus bertahan. Masalah Junkyu dan Haruto harus selesai dulu. Baru nanti, masalahnya dengan Sunoo.

Sunghoon tersenyum kecut, kembali memakan nasinya. Menghela nafas pasrah kala mendengar langkah kaki yang menjauh. Sunoo telah pergi.

Setelah menghabiskan makan paginya yang penuh drama, Sunghoon bergegas membayar dan pergi.

Langkahnya terhenti, kala menyadari seseorang yang duduk di depan warung makan sembari menatapnya.

"Aku mau bicara sama kamu."

Sunghoon mengangguk, mengambil motornya dan pergi bersama orang itu ke taman dekat apartemen Sunoo.

"Maafin aku." lirih Sunoo setelah cukup lama terdiam. Sunoo menunduk dalam.

Sunghoon tersenyum, "Kamu nggak perlu minta maaf. Kamu engga salah kok. Aku yang salah karena ngira kamu juga suka sama aku."

Sunoo mendongak, "Hoon. Aku nggak tau. Aku suka atau engga sama kamu. Tapi, kalo tuhan kasih kesempatan aku untuk mencintai seseorang. Maka orang itu harus kamu."

Sunghoon tertegun, tak menyangka Sunoo akan mengucapkan kata manis yang menggetarkan hatinya seperti ini.

"Junkyu bilang sama aku, kalo aku terus menghindar. Kecewa yang akan aku dapatkan. Aku nggak mau."

Sunghoon menggenggam tangan Sunoo. Menatap Sunoo dalam, menyalurkan rasa cintanya yang begitu besar.

"Kamu mau buka hati kamu buat aku?" Sunoo mengangguk

"Maka aku akan buat kamu jatuh cinta ke aku." Sunghoon menarik Sunoo dalam pelukannya.

Sepertinya takdir menginginkan keduanya untuk bersama lebih cepat. Karena saling menghindar bukanlah sebuah solusi di sini.

REALLY LOVE (KYUHARU&SUNSUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang