2

1.1K 142 3
                                    

Sunghoon mengumpat, bukan karena membaca pesan Sunoo. Tapi yang dilihatnya hanyalah notifikasi aplikasi Oren.

Mulai besok Sunghoon akan menonaktifkan semua notifikasi kecuali WA, agar di saat seperti ini hatinya tak merasa di PHP.

Melihat wajah kecewa sekaligus murka Sunghoon, Haruto bergidik ngeri. Apakah jawaban dari Sunoo tak mantap di hatinya?

"Balas apa?"

"Notif keranjang Oren!" Seru Sunghoon kesal.

Haruto ngakak lagi, berarti sebegitunya Sunghoon berharap ke Sunoo.

"Gue pulang ya!! Jangan overthinking kalo chat lu udah di bales."

Haruto melengos begitu saja, bahkan Sunghoon belum sempat menjawab.  Namun pintu kamarnya sudah di banting haruto lebih dulu.

Pagi hari ini Sunghoon berjalan gontai ke arah motornya. Bulatan hitam di matanya menandakan seoverthinking apa Sunghoon semalam.

Haruto baru saja keluar dari kamar kosnya, jarak 2 kamar dari kamar Sunghoon.

Mata Haruto memicing kala melihat Sunghoon tak punya tenaga. Di sentuh dikit keknya bakal ambruk, pikir Haruto.

"Nebeng Su!"

Haruto yang tak siap gelagapan menangkap lemparan kunci dari Sunghoon.

"Lu yang bawa."

Haruto tak menolak, pasalnya kalo nanti ia menolak dan Sunghoon kondisinya seperti ini bukannya sampai kampus entar nyasar ke rumah sakit yang ada.

Selama perjalanan keduanya diam, Sunghoon yang enggan buka suara, dan Haruto yang bingung harus ngomong apa.

Setelah memarkirkan motor Sunghoon dan duduk di bangku kelasnya. Haruto akhirnya mulai bertanya.

"Kenapa?"

Sunghoon mengehela nafas kasar, "Chat gue nggak di bales."

Haruto menepuk pundak Sunghoon, mencoba membuatnya tenang. "Udah nggak usah sedih, sibuk mungkin orangnya. Entar kita jajan deh, gue traktir."

Sunghoon mengangguk lemah. Haruto segera memfokuskan dirinya untuk mengikuti pelajaran. Tak bisa dipungkiri Haruto sedikit merasa bersalah.

Kalau bukan karena dirinya, Sunghoon pasti tak akan seperti ini.

Padahal kemarin Haruto sudah sangat senang, karena sahabatnya itu akhirnya menyukai human lain.

Selama 19 tahun mengenal Sunghoon, atau selama hidupnya di dunia ini. Tak pernah sekalipun Haruto mendengar Sunghoon menyukai seseorang.

Baru kali ini, dan kalau tidak berhasil Haruto merasa gagal menjadi sahabat Sunghoon.







Disisi lain....

"Sudah sebulan sejak cafe kita buka. Peminatnya banyak, Cafe juga nggak pernah sepi. Kalo gini kita bakal buka cabang lagi sih." Ucap Sunoo yang langsung diangguki Junkyu.

"Gue dari kemarin sampe engga buka ponsel. Ngurus gaji karyawan sama surat-surat lainnya." Tambah Sunoo

Junkyu pergi mengambil sebotol susu coklat dingin dan soda. Memberikan susu coklat itu ke Sunoo dan membuka kaleng sodanya.

Sunoo segera mengisi daya ponselnya, pasalnya ponselnya mati sejak kemarin malam. Takut ada hal yang penting, walau tau bahwa tak akan ada yang menghubunginya.

Kecuali Junkyu, tapi kan junkyu ada bersamanya sejak kemarin.

Setelah pengisi daya aktif, Sunoo meninggalkan ponselnya. Meminum susu coklat pemberian Junkyu hingga tandas.

Mereka berdua itu teman, bisa di bilang sahabat. Mereka saling menggantungkan hidupnya satu sama lain.

Sunoo adalah anak yatim piatu, sementara Junkyu adalah anak dengan orang tua lengkap dan harta yang melimpah.

Awal pertemuan mereka adalah 15 tahun silam. Tepat saat keduanya berusia 7 tahun. Awal masuk sekolah dasar.

Karena seorang pendiam dan anti sosial Junkyu tak memiliki teman. Berbeda dengan Sunoo, baru awal masuk sekolah saja ia sudah memiliki banyak teman.

Banyak yang ingin duduk sebangku dengan Sunoo.

Namun anak kecil berusia 7 tahun itu memilih duduk di sebelah Junkyu. Bukan tanpa alasan tentunya, Sunoo merasa junkyu yang pendiam itu membuat jiwa takut sendirinya kambuh.

Sunoo tak suka melihat Junkyu yang diam dan selalu sendirian.

Kalo bisa, Sunoo akan melakukan apapun agar Junkyu tak merasa kesepian.

Awalnya tentu Junkyu menolak dan enggan berteman dengan Sunoo. Tapi, semua kegigihan Sunoo membuahkan hasil.

Butuh waktu 2 tahun untuk meluluhkan hati Junkyu.

Tepatnya saat mereka kelas 3 SD, awal masuk sekolah, Sunoo di bully oleh kakak kelas yang iri dengan kecantikan dan kelembutan Sunoo.

Untung saja Junkyu merasa ada yang tak beres dengan Sunoo, hingga akhirnya Junkyu membantu Sunoo yang di kerjai oleh kakak kelas mereka pada saat itu.

Sejak saat itu, Junkyu tak lagi menolak kehadiran Sunoo. Membiarkan Sunoo menjadi temannya. Menjadi satu-satunya orang yang dipercayainya setelah kedua orang tuanya.

Sejak SMA Junkyu dan Sunoo tinggal bersama. Karena Kedua orang tua Junkyu yang harus pindah ke negara tetangga untuk melanjutkan bisnisnya.

Junkyu dan Sunoo itu tak terpisahkan, walau begitu hubungan keduanya tak pernah lebih dari seorang teman.

Perasaan lebih seperti cinta di antara keduanya itu tak ada. Mereka bersama karena nyaman satu sama lain.

Mereka menerapkan sebuah privasi, dimana salah satu di antara keduanya tak boleh ikut campur.

Walau pada akhirnya Junkyu yang selalu melewati privasi Sunoo, karena merasa Sunoo tak pernah bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Dan itu memang kenyataan, Sunoo tak menolak juga akan Junkyu yang selalu ada untuknya.

Junkyu itu protective banget ke Sunoo, Sunoo itu udah di anggap adik sendiri. Kalo ada yang mau deketin, siap-siap kena tatapan maut Junkyu.

Pokoknya Junkyu nggak akan biarin siapapun deketin Sunoo dengan niat jahat. Kalo mau jadi pacar Sunoo, hadapi Junkyu dulu!

Berbeda banget sama Sunoo, sejak berteman dengan Junkyu. Sunoo selalu ingin Junkyu punya pacar.

Kadang Sunoo suka bingung, kok ada orang hobinya rebahan dan jarang bersosialisasi kayak junkyu. Tapi bisa ganteng dan pinter begini.

Kurangnya Junkyu tuh satu, engga mau bergaul sama orang baru. Padahal banyak yang mau sama Junkyu, tapi mereka semua mundur gegara Junkyu selalu bilang Sunoo itu pacarnya.

Sunoo jadi inget sama kejadian di cafe mereka kemarin, saat dirinya dan Junkyu sedang berbicara di cafe mereka itu.

Dua cowok yang kelihatan lebih muda dari mereka, ngajak omong mereka. Jujur saja, Sunoo diam aja pada awalnya karena merasa excited banget.

Cowok yang namanya Haruto itu narik perhatian Sunoo.

Bukannya Sunoo suka apa gimana. Tapi bagi Sunoo, Haruto tuh cocok banget sama Junkyu.

Wajah tengilnya Haruto yang nggak sengaja Sunoo lihat waktu pergi ketoilet ngebuat Sunoo merasa Haruto beda dari yang lain.

Pokoknya Sunoo setuju banget kalo Haruto deketin Junkyu.

Bayangin aja, yang satu es batu berjalan yang satunya panci kepanasan. Bakal seru sih.

Semoga temannya yang merangkap menjadi es batu berjalan itu akan  meleleh saat bersama Haruto nanti.

"Eh ada Chat baru, nomor asing. Dari siapa ya?"

REALLY LOVE (KYUHARU&SUNSUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang