SECRET ADMIRER-13

82 23 0
                                    

*HAPPY READING*




Tak terasa Anes sudah 1 tahun bersekolah disini,kini ia naik ke kelas 11 MOS kls 10 juga sudah diadakan beberapa hari yang lalu. Masalah crushnya ia selalu mencoba memberikan perhatian kecil namun tak pernah dihiraukan oleh dia.

Contohnya saja saat itu Anes bangun sangat pagi demi membuatkan sang pujaan hati bekal,setiap ia memberikannya selalu ditepis kasar olehnya

Bukan hanya ditepis tapi seringkali juga ia diberi kata-kata mutiara oleh David crushnya

"Gw udah makan"
"Kasih temen gw aja"
"Lo buta apa gimana??selalu gw tolak tapi lo terus aja ngasih muak gw lama-lama"

Devan seringkali menegur David agar tidak seperti itu,walau ia juga merasa jengkel pada adeknya ini kenapa dia masih saja memberi bekal padahal selalu berakhir mengenaskan di tong sampah

Tapi bukan David namanya jika tak mengabaikan penuturan seseorang.

Saat ini Anes sedang bersiap di kamar ia memutuskan untuk menguncir kuda rambutnya,menyisakan poni untuk menutupi dahinya. Ia mengoleskan lipbalm dan sedikit liptint agar terlihat segar.

Ia beralih mengecek buku-buku didalam tasnya takut ada yang tertinggal,Anes memakai sepatunya lalu mengambil tasnya dengan 1 tangan sedangkan tangan yang satunya membawa 1 kotak coklat.

"Oke kali ini harus diterima" monolognya didepan cermin dengan senyum yang selalu mengembang

Ia keluar kamar dan segera menuju ruang makan untuk sarapan,disana sudah ada mommy dan abangnya tetapi ia tak menemukan daddynya

"Mungkin udah berangkat kerja" pikirnya

"Selamat pagi my family"

"Pagi dek/sayang" ucap mereka tersenyum

Devan melihat kotak coklat yang ada di pelukan adeknya,ia sudah tau pasti itu ditujukan pada David. Salah satu kebiasaan Anes selain memberikan bekal ia juga memberikan coklat.

Lita sendiri juga tau bahwa putrinya ini sedang mengejar seseorang,ia akan membiarkan Anes berjuang untuk mendapatkannya hingga nanti jika ia menyerah dengan sendirinya Lita siap menampung semua kesedihan putrinya itu.

Devan tersenyum miris mengingat perlakuan David kepada pemberian adeknya ini,namun ketika melihat raut wajah Anes yang selalu tersenyum saat memberikan makanannya bahkan adeknya itu selalu tersenyum saat pemberiannya bernasib naas di tong sampah.

Melihat itu Devan sedikit bersabar pada David sudah seringkali Devan memperingati Anes agar berhenti namun tak pernah di hiraukan.

"Udah bang aku udah selesai ayok berangkat"

"Iya"

"Kita berangkat dulu mom" pamit mereka

                                             ***
Setibanya diparkiran Anes menunggu kedatangan Dona dan Vio,ia mengeluarkan iphone keluaran terbaru dari saku bajunya. Dilihat sekarang sudah pukul 06.50.

Ia berdecak kesal "udah mau masuk mereka belum nyampe aja,ntar keburu kak David masuk kelas nih" kesalnya

"Aness" teriak 2 gadis yang sedang ia tunggu dari tadi, Anes kembali memasukkan hp nya,ia berkacak pinggang menatap kedua sahabatnya

"Udah ayo cepet keburu masuk dia"

"Iya-iya sabar"

Anes berjalan dengan cepat menuju lorong kls 12,mengedarkan pandangannya mencari sang pujaan hati "Woyyy kak David tunggu" teriaknya

Dona dan Vio menarik nafas panjang "Tunggu dulu napa capek nih" kesal Vio

Anes tak menghiraukan ucapan Vio ia terus berlari menuju arah David,sedangkan david dkk tersenyum menggoda

"Kiww ada neng manis tuh Vid" ucap Leo menggoda

"Masih pagi udah didatengin bidadari mana cuantik banget lagi" ucap Koko

"Kalo lo gasuka sama dia gw ambil ya" sahut koko lagi

"Kali ini lo jangan keterlaluan lagi vid,hargai pemberian adek gw" ucap Devan penuh tekanan,sedangkan David hanya mengendikkan bahunya acuh

Mereka sudah tau jika Anes adek dari Devan karna saat itu mereka sedang mengerjakan tugas kelompok dirumah Devan,dan berujung mereka bertemu dengan Anes. Sehingga Devan langsung diintrogasi oleh mereka

"Kenapa lo ga bilang kalo dede gemes ini adeklo" kesal koko

"Pantes aja cuantik orang bibitnya om jack" ucap Leo

"Kak David ini aku ada sekotak coklat diterima ya" ia tersenyum menyodorkan kotak coklat yang tadi ada didekapannya ke arah David.

David tersenyum lalu menerima sekotak coklat itu,melihat itu Anes sangat senang bahkan ia menunduk menyunggingkan senyumannya lebih lebar lagi

Melihat kejadian itu Devan dkk heran,ini aneh kenapa ia menerima pemberian dari Anes??tapi bagi Devan ini hal baik karena David mendengarkan penuturannya tadi

Dan untuk Anes ia menjadi semakin bahagia karena kali ini pemberian darinya tidak berakhir di tong sampah,namun berbeda dengan Dona dan Vio mereka merasa ada yang janggal dengan sikap David barusan.

"Thanks,tapi...." Anes mendongak menatap David yang menggantungkan ucapannya,raut wajah David juga berubah yang tadinya tersenyum kini menjadi datar.

Brukk

Ternyata dugaan mereka salah,David tetaplah David ia membuang pemberian Anes ke tong sampah lagi,Dona dan Vio benar pasti ada yang janggal dengan sikap David,sementara Leo,Koko mereka terkejut melihat itu.

Berbeda dengan Vero ia hanya menatap datar kejadian didepannya,namun tak satupun orang yang mengetahui diam-diam tangan Vero mengepal.

Sedangkan Devan melihat itu ia ingin menghajar David akan tetapi Anes yang menatapnya memberi kode agar dia tetap diam.

"Lo kenapa trus-trusan ngasih gw sesuatu??gw muak,lo pikir dengan cara murahan lo ini gw jadi tertarik dg lo??dih OGAH!!"

Anes kembali menatap David ia menyunggingkan senyumannya sedetik kemudian ia langsung berlari menjauh,melihat itu Dona segera mengejar anes sedangkan vio ia berjalan mendekat ke arah David

Plakk

"Itu hadiah buat lo karena udah nyakitin sahabat gw"

"Dia pantes dapetin itu"

"Kalo lo gak suka sama dia seenggaknya jangan buang pemberiannya,gw udah banyak sabar ngeliat lo sering gituin Anes tapi kali ini nggak,lo nyakitin sahabat gw lagi abis lo ditangan gw" vio lantas pergi mengejar Anes dan Dona

Bugh

Bugh

David jatuh tersungkur kelantai,sedangkan Koko dan Leo ia langsung menahan Devan agar tidak menghajar David lagi mereka tau bahwa jika Devan dan David saling menghantam tidak akan ada yang menang,yang ada mereka akan sama-sama koma dirumah sakit

"Ver lo bantuin David woy" Vero hanya mengendikkan bahunya acuh mendengar ucapan koko,ia sama sekali tidak tertarik untuk menolong David karena baginya ia pantas mendapatkan itu

"BANGSAT!!!Lepasin gw"Devan meronta-ronta saat ditahan Leo dan Koko,sampai membuat mereka kualahan

"SIALAN!!!!Lo udah gw bilangin hargai pemberian adek gw kalo lo gasuka lo bisa kasih ke leo,vero,apa koko. Dari tadi gw nahan buat gak mukul lo karena Anes ngelarang gw sekarang gak ANJING" Devan berkata menggebu-gebu

"Jangan pikir lo temen gw,gw jadi gabisa buat habisin lo SETAN"  sekali hentakan Devan terlepas dari cekalan Leo dan Koko ia pergi menemui Anes diikuti oleh Vero

Leo membantu David berdiri,mereka ber 3 menatap kepergian Vero heran,baru kali ini Vero ikut campur dalam urusan antara David dan Anes.

"Bantu gw ke UKS" titah David datar



Sedikit aku revisi ya ada kesalahan kata hehe.
Vote dan comment yukk biar aku semangat up nya⚘⚘

SECRET ADMIRER || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang