SECRET ADMIRER-14

75 21 0
                                    

*HAPPY READING*




BRAKKK

Bi Asri yang tadinya sedang memasak didapur ia berlari menuju ruang tamu akibat suara bantingan pintu,ia melihat nona mudanya berjalan begitu cepat ke arah tangga dengan mata yang sembab,dibelakangnya terlihat devan memasuki rumah dengan masih menggunakan helm nya.

"Dekk tunggu" ucap Devan sembari membuka helmnya,

"Bi kemana mommy sama daddy??" Tanyanya

"Tuan sama nyonya sedang ada tugas eropa den sekitar 1bulan tadi mereka lupa mau pamit sama kalian" Devan mengangguk

"Nanti tolong bawain susu hangat sama sup ya bi bawain ke kamarnya adek ya bi,makasih" Bi asri mengangguk dan segera menuju dapur, Devan kembali mengejar Anes ke kamarnya

Tok tok tok

"Dek abang masuk ya" tidak ada jawaban Devan memilih langsung masuk saja,ia terkejut melihat semua barang-barang yang ada didalam kamar adeknya sudah berserakan,dan sang pelaku sedang jongkok disudut kamar.

Devan menghampiri Anes mengusap surai adeknya lembut tapi malah ditepis oleh adeknya,kini Devan beralih memegang kedua pipi Anes ia mendongakkan wajah adeknya. Yang kini Devan lihat adalah kesedihan di wajah adeknya,mata yang sembab,hidung merah serta wajah basah akibat air mata.

Ia menarik tubuh adeknya agar jatuh dalam dekapannya dielusnya surai coklat itu

"Udah jangan nangis,biasanya juga nggak nangis kenapa sekarang gini hm??mana adek abang yang kuat" Anes menggeleng sebagai jawaban

Tok tok tok

"Den ini susunya,bibi masuk ya"

"Iya bi masuk aja" bi asri masuk ke kamar Anes ia juga terkejut mendapati kamar nona mudanya ini sudah berantakan

"Taruh dimeja aja ya bi"

Bi asri menghampiri Devan dan Anes ia ikut jongkok mengelus pundak Anes, "Non teh kenapa kok nangis gini??ada yang sakitin non sini biar bibi jadiin geprek"

"Udah gapapa bi,biasa anak muda tenang aja bi gausa khawatir Devan bisa atasin dia. Bibi jangan bilang mommy atau daddy ya takut mereka nanti khawatir trus gabisa fokus kerjanya" ucap Devan

"Siap atuh den yauda Bi asri balik kedapur lagi ya" Devan mengangguk

"Non nanti susunya diminum ya,jangan lupa supnya juga dimakan" Anes hanya memberi acungan jempol sebagai jawaban

Setelah bi asri keluar kamar,Devan menggendong Anes ala bridal style ia dudukkan adeknya ke sofa yang ada di kamarnya.

Devan mengambil segelas susu dan memberikan itu pada adeknya,Anes pun langsung meminum habis ia juga lanjut beralih memakan supnya heyy menangis juga butuh tenaga bukan??

Devan mengelus puncak kepala Anes yang sedang memakan sup, "udah?" Tanyanya saat Anes menaruh mangkuk berisi sup yang tinggal sedikit

Ia mengangguk,Devan kembali menggendong Anes ke arah kasur ia baringkan dirinya dan adeknya disana.

"Kenapa nangis hm??biasanya juga ga gini" tanyanya halus

"Gatau bang,biasanya juga ga gini tapi ini tadi kok sakit ya"

"Abang juga udah bilang kan,kamu gausa ngasih dia lagi bawel sih" omel Devan dengan nada halus

Anes menyamping menghadap dada Devan ia memeluk tubuh abangnya yang dibalas juga oleh Devan. Anes mendongak menatap Devan yang kini sedang menatapnya

"Iya bang,pengen berhenti tapi gabisa mau gimana pun kalo suka ya suka. Aku akan terus berusaha nanti kalo aku udah cape abang hajar ya kak Davidnya" Devan terkekeh mendengarnya

"Tetep mau ngejar dia lagi??" Tanya Devan

"Iya aku kan orangnya setia pake banget hehe" jawab Anes dg cengiran

"Huftt udah tidur dulu mata kamu udah sembab banget takutnya nanti demam kalo nangis mulu,tidur ya"

"Iya"

"Kamu bukan setia,kamu hanya senang berteman dengan luka" batin Devan sembari mengelus puncak kepala Anes

                                             ***

Di warung mang ujang David dkk tengah berkumpul mines Devan karena ia sedang dirumah menenangkan Anes.

Asap rokok terkepul dimana-mana,warung mang ujang ini memang tongkrongan mereka. Mau bolos kah kumpul atau apalah warung mang ujanglah tumbalnya

"Mang nambah gorengan lagi ya" ucap Leo

"Oke tunggu" sahut mang ujang

Huffff, David menghembuskan asap rokoknya

"Vid lo emang gasuka sama Anes?" Tanya Leo

David menatap koko,ia meraih kopi lalu meminumnya. "Gak,knp?"

Leo memandang Vero sedangkan yang dipandang malah mengerutkan alisnya "Ver lo ingetkan kalo dulu Anes pernah bilang si David pernah ngasih dia permen waktu dia sedih dibawah pohon"

Vero hanya mengangkat bahu tidak tau,Leo berdecak kesal kenapa Vero selalu tidak bisa ditanyai jawab

"Gw gak inget" sahut Devan

"Tapi waktu itu kan---"

"Eyyo broo lihat siapa yang gw bawa" koko memotong ucapan Leo

Leo,Vero serta David menoleh ke arah Koko mereka melihat ia sedang membawa seorang gadis jika dilihat dari almamaternya ini murid baru diskolahnya. Leo terus menatap gadis itu berbeda dengan David dan Vero mereka hanyut dalam gadget mereka kembali

Gadis itu tersenyum canggung,ia mengikuti Koko untuk duduk dikursi panjang.

"Siapa??" Tanya Leo

Koko menoleh pada Leo "oh ini Sofia dia murid kls 10" Leo ber oh ria

Kini giliran Vero menatap Koko "ngapain?"

"Hah??oh itu dia tadi didepan gerbang nunggu jemputan sendirian yauda gw ajak aja kesini" jawab Koko

Gadis itu menatap David yang tengah asik meminum kopinya,ia tersenyum tanpa sepengetahuan mereka semua.

Koko menoleh pada Sofia meminta ia agar memperkenalkan dirinya, "eumm ha-hallo kak nama a-aku Sofia Leronova kalian b-bisa panggil aku Sofia" ucapnya dengan senyum manis

"Gw Leo,disbelah gw ini Vero sipaling irit suara,satunya lagi yang ngopi itu namanya David" Sofia mengangguk

David mengambil 1 batang rokoknya ia menyalakannya menghirup,lalu menghembuskan asap rokoknya

Uhuk uhuk

David menatap Sofia kini ia bisa lihat dengan jelas wajah gadis itu,rambut hitam sepundak,mata bulat,pipi yang sedikit berisi bisa David katakan gadis didepannya ini Lugu dan menggemaskan

David segera mematikan rokoknya "sorry" Sofia hanya mengangguk sebagai jawaban. David menatap sofia secara intens sedangkan 1 orang lagi diam-diam menatap David dengan seyum smriknya.

"Cantik"

"Terus vid dengan gitu gw ga perlu capek-capek nyingkirin lo,tunggu gw baby"




Wahhh kira-kira siapa ya??apa mungkin mang ujang??hmmm

Penasaran?yuk baca

Jangan lupa vote dan comment ya see you♡

SECRET ADMIRER || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang