awal

1.9K 247 49
                                    




Dengan langkah tertatih berjalan menyusuri jalanan sepi tak menghiraukan luka dikakinya karena tak memakai alas kaki. gadis itu terus menyeret kaki jenjangnya menyusuri jalanan dengan harapan seseorang menolongnya disaat sekarat dalam hidupnya. tak hanya luka dikakinya, tubuh gadis itu hampir dipenuhi luka-luka yang membuat gaun putih tipisnya terdapat bercak darah disana. arah pandangnya semakin mengabur, rasa pening dikepalanya hampir membuatnya kehilangan kesadarannya.

Kilatan lampu mobil yang melaju kearahnya sedikit menyunggingkan senyum di bibirnya yang terdapat luka disana. berdiri ditengah jalan dengan merentangkan tangannya kearah mobil yang semakin dekat melaju kearahnya gadis itu berharap kilatan lampu itu membawanya pada kehidupan yang lebih baik.

Ckittttt...!!!

Mobil itu tepat berhenti didepannya bersamaan dengan dirinya yang kehilangan kesadarannya.

Sipenumpang mobil menggeram kesal saat sang sopir memberhentikan mobilnya secara mendadak.

"M-maaf Tuan seseorang tiba-tiba muncul begitu saja" jelas sang sopir takut saat melihat majikannya hendak memarahinya karena aksi menyetirnya yang hampir membuatnya celaka.

"Keluar dan periksa!"

"B-baik Tuan!" si sopir itu pun keluar dari dalam mobil guna melihat orang yang tergeletak didepan mobilnya.

Saat sang sopir diam tak berkutik saat melihat wajah orang itu.

"T-tuan Jung!" teriak sang sopir histeris yang membuat pria yang dipanggilnya Tuan Jung terpaksa keluar dari dalam mobilnya.

"Ada apa–"

"T-tuan, Nyonya Rose–"  ucap sang sopir dengan suara bergetar menyebut nama mendiang istri majikannya.

"R-rose!" dipangkunya wanita yang dipanggilnya Rose itu.

"Kerumah sakit sekarang!"

"B-baik Tuan!"

.
.
.

Beralih kemansion mewah tempat dimana seorang anak kecil yang sudah dua tahun ini menolak untuk berbicara pada siapapun semenjak kepergian sang bunda tercinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beralih kemansion mewah tempat dimana seorang anak kecil yang sudah dua tahun ini menolak untuk berbicara pada siapapun semenjak kepergian sang bunda tercinta.

Gadis kecil itu demam tinggi namun menolak untuk dibawa kerumah sakit. akhirnya wanita bernama Wendy yang ditugaskan mengasih anak bernama Seola atau biasa dipanggil Ola memasangkan plester penurun panas berharap demam gadis kecil itu turun.

"Sekarang Ola tidur yah?" ucapnya dengan lembut mengusap helaian rambut si kecil penuh sayang. namun gelengan si kecil membuat Wendy bingung.

"Ola ingin menunggu Daddy pulang?" tebaknya yang dijawab anggukan anak itu.

Wendy melirik jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul sebelas malam. Tuan nya belum juga kembali.

"Tapi ini sudah malam sayang, Ola perlu istirahat agar demam Ola cepat turun" jelasnya pada sikecil tak lupa dengan senyum lembutnya. namun gelengan anak itu kembali Wendy dapatkan. bahkan kini si keci memperdengarkan isakan kecilnya yang membuat Wendy sedih.

"Hiks... Hiks..."

Wendy membawa si kecil kedalam gendongannya mengusap punggung si kecil dengan kata-kata penenang agar si kecil menghentikan tangisnya.

"Baiklah, Bibi Wendy akan telfon Daddy" ucapnya final. sebenarnya Wendy tak ingin mengganggu majikannya itu yang mungkin saja masih sibuk dengan pekerjaannya. namun melihat si kecil yang terus menangis membuatnya tak tega.

Didepan ruang ICU Jaehyun menunggu Dokter memeriksa kondisi wanita memiliki wajah begitu mirip dengan sang mendiang istri. Dokter Lee Juyeon yang merupakan sepupu Jaehyun terlihat syok melihat Jaehyun mendatangi rumah sakit dengan membawa seorang wanita yang memiliki wajah yang begitu mirip dengan Rose memiliki luka-luka di seluruh tubuhnya.

Dokter Lee begitu yakin bahwa Rose benar-benar sudah meninggal dalam kecelakaan itu.

"Bagaimana keadaannya?" ucap Jaehyun tak sabaran saat Lee Juyeon keluar dari ruang ICU.

"Terdapat banyak luka siksaan ditubuhnya. luka cambuk dibagian punggungnya, benturan di kepalanya yang membuat luka sobek dipelipisnya. melihat kakinya yang terluka nampaknya ia sudah berjalan cukup jauh tanpa alas kaki" jelas Lee Juyeon yang membuat Jaehyun mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Tapi Jae, kau tau kan kalau dia bukan Rose? ya, aku akui dia begitu mirip dengan mendiang istrimu tapi—"

"Rahasiakan hal ini pada siapapun!" ucap Jaehyun setelahnya ia pergi begitu saja meninggalkan Juyeon yang tak punya pilihan lain selain menuruti perkataan Jaehyun.

Disepanjang perjalanan menuju mansion Jaehyun terus memikirkan wanita yang ditolongnya. Jaehyun tahu bahwa wanita itu bukanlah istrinya. wanita itu hanya memiliki kemiripan wajah dengan sang mendiang istri.

Alasan kenapa sang putri tercintanya menolak untuk berbicara pada semua orang adalah karena kepergian Rose. Jaehyun ingin putrinya sembuh dan mau memperdengarkan suara indahnya kembali. Jaehyun ingin melihat senyum manis di bibir sang putri yang selama dua tahun ini tak pernah ia lihat lagi. yang jelas Jaehyun ingin kebahagiaan untuk putrinya.

Bolehkah Jaehyun sedikit serakah kali ini. meski dirinya tahu resiko apa yang akan didapatnya nanti.











  to be continue






Lanjut?

atau

Tidak?




Ada yang bisa bikin cover?

Sebenernya gak yakin sama judul+ceritanya tapi pengen banget up cerita baru. 😁





1 February, 2023

Belum Ada Judul [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang